Kabar7News, Bogor – Ketua Yayasan Nurul Amal Al Islami Drs KH. Jejen Jaelani, S.Pd, M.Pd di tempat kediamannya di Pondok Pesantren Nurul Amal Al Islami desa Bojong Gede tepatnya Perum Griya Waringin Elok B 25, Waringin jaya Kec Bojong Gede Kab. Bogor berkesempatan di wawancarai oleh awak media Kabar7news.com dalam rangka merencanakan pembangunan Pondok Pesantren Nurul Amal Al Islami II diatas sebidang tanah wakaf seluas sekitar 6.000 meter bertempat di jl. Raya Abdul Fatah, Kp. Cikalincing, Desa Cinangka Kec Ciampea Kab. Bogor pada hari Ahad (12/11/2023).

Pada kesempatan ini KH. Jejen mengutarakan niatnya untuk mendirikan PonPes Nurul Amal Al Islami II dalam rangka mensyiarkan agama Islam melalui Pondok Pesantren serta membantu meningkatkan perekonomian warga di lingkungan Pondok Pesantren melalui ekonomi berbasis Pesantren.

Adapun maksud dan tujuan berdirinya pesantren tersebut melalui Visi ” Menjalankan Dakwah yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam membimbing Umat menuju Ridho Allah SWT”, di samping itu ada 3 misi yang akan di emban yang meliputi :
1. Menyelenggarakan pendidikan formal berupa sekolah/madrasah dan non formal berupa majlis taklim, majlis zikir, seminar/kursus dan training ketrampilan (leadership, Wirausaha, kejuruan, dll)
2. Menyikapi peluang usaha di bidang ekonomi keumatan untuk bisa mengambil bagian agar kebutuhan umat tercukupi, khususnya di lingkungan pesantren dan sekitarnya, seperti : kios sembako, UMKM, dll
3. Persiapan kaderisasi di bidang dakwah dan kepemimpinan untuk memenuhi kebutuhan umat dalam rangka membentuk masyarakat yang berkah yang berakhlakul Karimah.

Dalam kesempatan ini hadir pula Drs. Sasminta Arlan Asmat, S.Kom selaku Ketua TIM IX yang telah dibentuk beserta jajarannya yang akan ditugasi dan diberikan amanah oleh KH. Jejen dalam rangka mempersiapkan seluruh pembangunan baik pondok pesantren maupun masjid yang akan membentuk kepanitian pembangunan pesantren yang di ketuai oleh Parulian Sinambela, SE yang didampingi oleh Wakil Ketua II Bidang Pembangunan H. Edi Suryadinata, S.E, M.M beserta Sekretaris Pembangunan Nandang Joni Riadi, S.Ak, A.Md.
Selanjutnya Sasminta selaku Ketua TIM IX sebagai Penanggung jawab penuh dalam seluruh pengelolaan pondok pesantren dari awal proses perencanaan pembangunan serta pengelolaan lahan berkomentar bahwa Insya Allah seluruh amanah yang telah diberikan dari KH. Jejen akan diperjuangkan dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh kami beserta seluruh jajaran anggota TIM IX dan mudah2an bisa terwujud atas ijin Allah SWT demi syiarnya agama Islam serta pembangunan ekonomi umat khususnya di wilayah desa Cinangka, kec Ciampea serta di wilayah Kab. Bogor pada umumnya dan berharap seluruh komponen yang ada di struktur organisasi pembangunan pondok pesantren dan masjid dapat berikhtiar secara bersungguh sungguh demi untuk mendapatkan ridho dan berkah dari Allah SWT.” Imbuh Sasminta.

Parulian Sinambela selaku Ketua Panitia Pembangunan menyampaikan bahwa Kita semua seluruh anggota dalam kepanitian ini akan sungguh-sungguh berjuang melalui perjuangan secara materiil dan moril dan berikhtiar serta berdoa semoga apa yang sudah kita rencanakan mendapatkan ridho dari Allah SWT dan kita yang sedang berjuang ini mendapatkan ganjaran yang setimpal atas amal baik kita dan semua kita serahkan kepada Allah SWT demi terwujudnya Pondok Pesantren yg berakhlakul Karimah sesuai visi dan misi yang kita emban demi tercapainya seluruh kegiatan yang kita cita-citakan,” komentar Bang Iyan nama panggilan Parulian Sinambela.

Selanjutnya acara pertemuan ini di akhiri dengan makan malam bersama dan bersenda gurau dalam kehidupan dunia pesantren yg dikelola oleh Drs. KH. Jejen Jaelani, S.Pd, M.Pd

(Edi)

Kabar7News, Jakarta – Dalam putusannya, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran etik berat atas uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Adapun MKMK menyatakan bahwa Anwar terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik dan perilaku hakim konstitusi sebagaimana tertuang dalam Sapta Karsa Hutama prinsip ketakberpihakan, prinsip integritas, prinsip kecakapan dan kesetaraan, prinsip independensi, dan prinsip kepantasan dan kesopanan.

Dalam putusannya, MKMK memerintahkan Wakil Ketua MK memimpin penyelenggaraan pemilihan pimpinan MK yang baru dalam waktu 24 jam.

Buntut pelanggaran tersebut tidak berhak untuk mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai pimpinan MK sampai masa jabatannya sebagai hakim konstitusi berakhir.

Anwar juga tak diperkenankan terlibat atau melibatkan diri dalam pemeriksaan maupun pengambilan keputusan perkara pemilu.

Praktisi Hukum (Advokat/Konsultan Hukum) Rahmat Aminudin SH berpandangan terkait Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mengaku sangat puas sekali dengan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

MK merupakan salah satu produk reformasi, harusnya reformasi menberantas nepotisme kalau tidak diberikan sanksi yang tegas, sesuai keadilan maka akan membuat publik tidak akan percaya MK dan putusan MK, jadi keputusan MKMK menjadi sangat tepat, dia (Anwar) diberikan sanksi hukum pencopotan ketua MK karena pelanggaran etik berat,” Ujar Rahmat, selasa (7/11/2023) di Kantor nya yang berada di wilayah Jakarta Barat.

Rahmat memandang putusan MKMK memberikan angin segar bagi demokrasi di Tanah Air.

Putusan itu dapat mengembalikan lagi kepercayaan publik pada MK, hal itu penting agar independensi MK terjagai sebagai pihak yang akan akan memutuskan sengketa pemilu.

“Ada harapan baru (pada demokrasi) dan harapan baru ini menjadi sesuatu yang melegakan,” pungkasnya.

(**)

Kabar7News, Jakarta – Taman sisi tol Kembang Kerep Jakarta Barat yang sempat dirusak oknum kini mulai di perbaiki oleh Sudin Pertamanan Kota Jakarta Barat, Kamis (02/11/2023).

Warga mengaku sangat senang dengan adanya tindakan tegas oleh Walikota Jakarta Barat.

Saiful Warga Kembang Kerap Meruya Jakarta Barat mengaku sangat senang melihat taman yang sempat dirusak dan hendak dibuat akses jalan kembali difungsikan dan diperbaiki oleh Sudin Pertamanan Kota Jakarta Barat.

“Tadi saya melihat petugas dari suku dinas pertamanan Jakarta Barat sedang memperbaiki taman dengan menanam kembali tanaman dan keliatan lebih bagus dari sebelumnya, “kata Syaiful kepada Media, Kamis (2/11/2023)

Syaiful menjelaskan warga sangat mengapresiasi kepada Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto atas dikembalikannya fungsi taman kembang kerap

“Kami selaku warga kembang kerep berterima kasih kepada bapak Walikota Jakarta Barat yang sudah mau dengar keluhan warganya “, Ucap Syaiful.

Sementara itu Wempi H.O, Ursia,.S.H sebagai pemerhati kebijakan publik Juga mengapresiasi setinggi tingginya kepada Uus Kuswanto selaku Walikota Jakarta Barat yang sudah bergerak cepat mengatasi keluhan warga

“Saya apresiasi setinggi-tingginya kepada Walikota Jakarta Barat Bapak Uus Kuswanto yang telah merapihkan kembali taman sisi tol kembang kerep yang sempat dirusak oknum tak bertanggung jawab, selain itu saya menilai dan yakin Walikota Jakarta Barat sudah memasuki zona WBK dan WBBM,” tegas wempi.

Wempi berharap Walikota Jakarta Barat pertahankan kinerja dan selalu mendengar keluhan masyarakat sehingga terciptanya citra baik bagi masyarakat.

“Harapan kami Pak Wali sebagai pejabat publik terus mendengarkan dan merespon setiap keluhan warga Masyarakat khususnya masyarakat Jakarta Barat sehingga sukses Jakarta untuk Indonesia dapat terwujud,” tutupnya.

(Red)

Kabar7News, Pulau Alor NTTKampung kecil bernama Kampung Hula yang terletak di pedalaman Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki seni kain tenun ikat yang kaya akan tradisi dan keunikan budaya. Terdapat. Di kampung tersebut, tinggal Mama Sariat Tole, seorang wanita yang telah mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk melestarikan dan memajukan seni tenun ikat khas Pulau Alor.

Mama Sariat, dengan kemahiran dan tangan berbakatnya, tidak pernah berhenti berusaha untuk melestarikan dan memajukan warisan seni tenun ikat khas Pulau Alor. Dalam karya seninya, ia menghadirkan kain tenun ikat dengan benang kapas, pewarna alami dan motif yang sangat khas. Kain tenun ikat Mama Sariat begitu istimewa, karena dari tangan mahirnya Mama Sariat menciptakan sendiri benang kapas dan pewarna alami yang tersedia dari kekayaan alam tempat kelahirannya.

Ketika Mama Sariat berusia lima tahun, ibunya, Mama Peni, mulai mengajarkan seni tenun kepadanya. Sejak saat itu, Mama Sariat terus mengembangkan keahlian dan menghasilkan inovasi dalam menjaga kualitas tenun ikat Alor. Salah satu inovasi itu adalah penggunaan benang kapas berkualitas tinggi yang berasal dari pohon kapas yang beliau tanam sendiri di kebun di belakang rumahnya dan dipintal menjadi benang dengan peralatan tradisional.

Untuk memastikan kain tenun ikat Alor memiliki warna khas, tahan lama dan berkualitas, Mama Sariat tidak menggunakan bahan pewarna kimia. Sebaliknya, ia dengan telaten mengolah pewarna alami dari bahan-bahan yang ditemukan di alam sekitarnya, seperti tinta cumi, rumput laut, getah jambu mete, daun kelor, nila, pinang, kunyit, akar mengkudu, dan banyak lagi.

Proses pewarnaan benang ini memakan waktu berminggu-minggu, dengan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa. Ketelatenan Mama Sariat dengan pewarna alami ini membuahkan hasil yang luar biasa. Pada tahun 2013, Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat Mama Sariat sebagai pembuat warna alami terbanyak untuk kain tenun karena telah menciptakan lebih dari 200 pewarna alami untuk tenun ikat Alor.

“Benang kapas yang saya tanam sendiri menghasilkan benang pintalan yang kuat dan tebal, jauh lebih disukai oleh konsumen luar negeri, terutama di Jepang yang mencari kain dengan warna alami dan daya tahan yang baik. Kualitas benang dan warna benang yang sempurna akan memudahkan penenun menghasilkan kain tenun berkualitas sesuai motif yang diinginkan,” kata Mama Sariat yang juga sebagai Ketua Kelompok Tenun Gunung Mako.

Prestasinya yang mengesankan tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Ia telah diundang untuk memamerkan karyanya di 13 negara, termasuk Jepang dan Belanda. Mama Sariat telah memberikan kontribusi besar dalam melestarikan budaya tenun ikat Alor.

Saat ini, Mama Sariat telah menjalani peran baru. Ia tidak hanya menenun, tetapi juga berbagi pengetahuannya kepada penenun lain, termasuk generasi muda. Mama Sariat Tole adalah contoh nyata dari seorang pelestari budaya yang berdedikasi dan seorang seniman yang membawa kehidupan ke dalam karya seni tangan yang luar biasa.

“Dengan kualitas dan pewarna alami yang luar biasa, serta semangatnya dalam membagikan pengetahuannya, Mama Sariat adalah harta berharga bagi dunia seni tenun ikat Alor dan NTT. Oleh karena itu, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberdayakan beliau sebagai mentor untuk mendampingi penenun-penenun di Pulau Alor dan sekitarnya dalam penggunaan pewarna alami dan benang alami, sehingga kualitas yang dihasilkan menjadi lebih baik dan lebih halus,” kata Anggi Kurniawan, Eksekutif Divisi Jasa Konsultasi LPEI.

Mengusung semangat kolaborasi #KemenkeuSatu, LPEI, PT SMI dan Pemda NTT memberikan pendampingan dan pelatihan kepada cluster Desa Devisa Tenun yang terdiri dari 495 orang penenun yang mayoritas sebagian besar adalah perempuan di 22 desa di Nusa Tenggara Timur. LPEI/Indonesia Eximbank bersama stakeholder terkait berperan sebagai inkubator dan akselerator ekspor untuk klaster tenun NTT.

“Kolaborasi ini menciptakan sinergi antara pelestari budaya dan upaya memajukan ekonomi NTT. LPEI membantu para penenun NTT untuk memperluas akses pasar ekspor produk tenun dan mempromosikan budaya Indonesia ke mancanegara. LPEI memberikan pelatihan pengembangan produk, penguatan manajemen usaha, pendampingan peningkatan kapasitas produksi, dan memperluas akses pasar,” ujar Anggi.

(**)

Kabar7News, Jakarta – Diduga Walikota Jakarta Barat seolah tutup mata dengan adanya pengerusakan jalur hijau yang berada di jalan sisi tol Kembang Kerep tepatnya di RT.05/02, Kec.Kembangan, Jakarta Barat.

Dugaan tersebut dinilai karna tidak adanya tindakan atau teguran dari Dinas – dinas terkait yang berhubungan dengan pengerusakan jalur hijau tersebut.

Wempi H.O, SH selaku pemerhati kebijakan publik menilai dugaan adanya mal administrasi oknum-oknum yang merusak jalur hijau tersebut.

“Saya menduga adanya grativikasi yang dilakukan oleh oknum kepada pejabat setempat karna setelah saya tinjau diduga ada mal administrasi sehingga pengerusakan jalur hijau di jalan sisi tol kembang kerep tersebut seakan dibiarkan dan tidak terlihat oleh pejabat terkait”, ucap Wempi, Senin (31/11/2023).

Beberapa warga setempat yang sempat kami wawancarai menolak dengan adanya pengerusakan jalur hijau yang nantinya akan dijadikan akses jalan untuk salah satu warga, selain itu warga juga menginginkan jika jalur hijau itu bisa dijadikan akses jalan wargapun ingin dibukakan akses jalan sehingga tidak adanya kesenjangan sosial.

“Saya ga setuju kalau itu dijadikan akses jalan, kalo dia bisa dibuka akses kita yang lain juga mau dibukakan, tapi kalo ga diizinkan berarti pemerintah tebang pilih, karna dulu saya bersama warga lainnya sidah mengajukan pembukaan akses jalan namun ditolak oleh pemerintah, nah sekarang giliran orang yang baru beli tanah disitu langsung diperbolehkan buka akses jalan, keluh warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Warga mengaku dirinya diberikan sejumlah uang oleh oknum warga yang diduga untuk melancarkan atau menghalalkan pengerusakan jalur hijau tersebut.

“Saya dan warga lainnya diberikan uang di amplop secara cuma-cuma, tapi sampai sekarang amplop itu ga saya buka dan masih utuh “,ungkap warga RT.05/02, Kembangan, Jakarta Barat.

Menilai hal itu Wempi menduga adanya gratifikasi yang diberikan oleh oknum warga kepada Pejabat setempat sehingga seolah-olah Wali Kota pun tutup mata dengan kejadian tersebut.

Perlu diketahui Wempi sudah melayangkan 2 kali surat aduan ke Pemprov DKI Jakarta namun belum ada teguran atau tindakan tegas oleh dinas-dinas terkait.

(Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.