Kabar7News, Trenggalek – Sebagai Dinas yang menangani urusan nelayan, pokdakan, petambak, pedagang ikan, dan lain-lain, tentunya harus mengembangkan potensi perikanan serta kelautan. Sehingga masyarakat yang bersentuhan dengan dunia perikanan merasakan manfaat serta hasilnya. Harus benar-benar di kelola dengan sangat profesional, baik itu segi pengetahuan, teknologi, maupun pendampingan serta permodalan.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Trenggalek, Wasiska Widayanti, menjelaskan, bahwa sebagai salah satu Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Trenggalek adalah Nilai Tukar Nelayan (NTN).
Di tambahkannya pula, Nilai Tukar Nelayan merupakan tingkat kemampuan tukar atas barang-barang atau produk yang dihasilkan nelayan terhadap barang atau jasa yang diperlukan, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun dalam proses produksi perikanan.
“NTN ialah indikator relevan atau nyata untuk menunjukkan perkembangan tingkat kesejahteraan nelayan,” jelas Siska.
NTN>100, artinya, nelayan surplus atau pendapatan lebih besar dari pengeluaran. Jika NTN<100, sebaliknya, pendapatan kecil dan pengeluaran banyak. Sedangkan, NTN=100, pendapatan nelayan, impas.
Bahwa tingkat penghasilan nelayan di tiga wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek, nilainya rata-rata diatas 100, yaitu Kecamatan Watulimo, Panggul, dan Munjungan.
Indikator NTN di Kabupaten Trenggalek, menurut data yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan, sangat fluaktif, dikisaran seratus lebih.
Dari tahun 2016, hingga tahun 2020, angka NTN yang paling tinggi 120 pada tahun 2019.
Penghitungan NTN Kabupaten Trenggalek, merupakan kegiatan rutin yang mengacu kepada Propinsi dan Nasional.
“Untuk tahun 2020 saja, NTN Nasional sebesar 100,38. NTN Propinsi Jawa Timur sebesar 95,25. Untuk NTN Kabupaten Trenggalek, secara berurutan dari tahun 2016, 117. 2017, 116. 2018, 119. 2019, 120. Dan di tahun 2020, mencapai angka kisaran 118,44.”
Dalam pelaksanaan penghitungan NTN, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan telah bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang.
“Ya, kami bekerjasama sejak tahun 2016, hingga sekarang,” pungkas Wasiska Widayanti, menutup perbicangan di ruang kerjanya, di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek, Jalan R. Ng.
Ronggo Warsito No. 14, Sumbergedong Trenggalek 66315 Jawa Timur.
(budi)