Kabar7News, Timika – Personel Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Yonif 754/ENK/20/3 Kostrad bersama masyarakat Kampung Kamoro Suku Iwaka, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua, melaksanakan pesta adat yang menjadi warisan leluhur masyarakat Suku Kamoro.

Acara sakral sebagai tanda mendewasakan anak-anak Suku Kamoro tersebut, dipimpin langsung oleh Komandan Pos (Danpos) Transnabire, Letda Inf Rochmadian Perwira, Sabtu (7/12/2019). Hal ini didasari atas dasar kepercayaan masyarakat Suku Kamoro terhadap personel Satgas Pamrahwan Yonif 754/ENK/20/3 Kostrad, dimana mereka sangat percaya dan merasa bangga serta nyaman karena mereka berada bersama-sama dengan anggota TNI.

Dansatgas Yonif 754/ENK/20/3 Kostrad Letkol Inf Dodi Nur Hidayat mengatakan bahwa sebagai anggota TNI harus bisa berbaur dengan masyarakat yang ada di sekitar kita.

“TNI merupakan bagian dari rakyat, seperti apapun kegiatan rakyat kita harus mampu mendukung dan memberikan segala yang kita punya untuk membantu masyarakat,” ujarnya.

Kepala Suku Kampung Kamoro Nowe Awiyuta menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Bapak-bapak TNI dalam menyukseskan acara sakral ini.

“Kami percaya dengan adanya kehadiran Bapak-bapak TNI sangat menentukan suksesnya acara ini, karena kehadiran dari Bapak-bapak TNI membuat kami merasa aman dan nyaman,” ucapnya.

(Red)

Kabar7News, Maluku – Hela kayu atau tarik kayu merupakan tradisi para leluhur yang berasal dari Kec. Pulau Haruku, Kab. Maluku Tengah. Hela kayu itu sendiri merupakan salah satu rangkaian prosesi adat yang dilakukan guna membangun atau merenovasi rumah soa/adat atau makam para leluhur.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat bergotong-royong sambil bersuat (bernyanyi) dengan diiringi pukulan tifa sebagai penyemangat menarik kayu dari dalam hutan menuju ke tempat yang telah ditentukan (rumah soa/adat atau makam para leluhur).

Guna menghormati tradisi para leluhur dan dalam rangka merenovasi makam adat yang terdapat di Negeri Kailolo, Kec. Pulau Haruku, Negeri Hulaliu dan Kailolo mengadakan acara tradisi hela kayu.

Beberapa personel Pos Wairiang SSK III Satgas Ops Pamrahwan Maluku Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 136/Tuah Sakti (TS), ikut serta dalam tradisi tarik kayu tersebut, Minggu (1/12/2019).

Komandan Pos (Danpos) Wairiang Letda Inf Lamhot Sihaloho menuturkan bahwa acara tradisi diawali dengan penarikan kayu oleh masyarakat Negeri Hulaliu dari dalam hutan. Sementara itu, masyarakat Negeri Kailolo menunggu di jarak 500 meter dekat makam para leluhur guna menyambut kedatangan masyarakat Negeri Hulaliu yang selanjutnya kayu ditarik secara bersama-sama.

Menurutnya, dengan dilaksanakannya tradisi hela kayu membuktikan bahwa tradisi yang sudah ada sejak 300an tahun yang lalu tersebut masih dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat Hatuhaha atau masyarakat dari lima negeri yaitu negeri Hulaliu, Pelauw, Rohomoni, Kailolo dan negeri Kabauw yang masih memiliki ikatan kerahiman atau tali persaudaraan.

Letda Inf Lamhot Sihaloho juga mengatakan bahwa dengan dilestarikannya tradisi hela kayu, ikatan batin diantara negeri-negeri adat yang terdapat di Kec. Pulau Haruku tetap terjalin dengan kuat meskipun diantara negeri tersebut memiliki keyakinan yang berbeda.

(Red)

Kabar7News, Maluku –  Masohi atau biasa dikenal dengan istilah gotong royong merupakan tradisi dari Maluku yang memiliki arti sebagai kebersamaan dalam pembangunan untuk mencapai kesejahteraan bersama di tanah Maluku.

Tradisi Masohi sudah dilaksanakan sejak dahulu dan merupakan warisan dari leluhur yang hingga saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat Maluku.

Guna melestarikan tradisi Masohi di Negeri Seith, Kec. Leihitu, Kab. Maluku Tengah, Satuan TugasOperasi Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Ops Pamrahwan) Maluku Batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 136/TS dibawah pimpinan Letkol Inf Hasbul Hasyiek Lubis sebagai Dansatgas turut serta bergotong royong dalam rangka membantu pembangunan rumah warga.

Dalam pelaksanaannya, personel Pos Seith SSK I Satgas Ops Pamrahwan Maluku Yonif RK 136/TS yang dipimpin Serka Erwin Siregar ikut membantu pembangunan rumah warga, Kamis (21/11/2019).

Tradisi Masohi atau kegiatan gotong royong seperti ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan sekaligus menjalin dan membina hubungan sosial yang baik antar warga bersama personel Satgas Ops Pamrahwan Maluku Yonif RK 136/TS, sehingga diantara keduanya memiliki rasa kebersamaan.

“Tradisi tersebut merupakan peninggalan para leluhur yang harus selalu dilestarikan dan dijaga guna mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat Maluku,” kata Serka Erwin.

Bapak Jamal salah satu warga mengungkapkan bahwa seluruh warga Negeri Seith sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada personel Satgas Yonif RK 136/TS yang telah berpartisipasi membantu dalam kegiatan gotong royong di Negeri Seith.

“Kami sangat senang dengan personel Satgas Yonif RK 136/TS yang selalu hadir ditengah-tengah masyarakat, baik dalam kegiatan gotong royong maupun lainnya seperti kegiatan ibadah” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Bapak H. Sulaiman selaku pejabat Negeri Seith berharap dengan digerakannya kegiatan seperti ini, Tradisi Masohi atau gotong royong yang merupakan peninggalan para leluhur akan terus terjaga.

(Red)

Kabar7News, Merauke – Dalam rangka menghormati serta mendukung kelestarian budaya lokal di Kab. Merauke, Wadansatgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Ilham Datu Ramang bersama 4 orang personel Pos Kout, turut menghadiri acara Pesta Adat Cabut Misal dan Bunuh Babi Suku Kanum di Jalur 3 A, Kampung Sota, Distrik Sota, Merauke, Papua, Rabu(13/11/2019).

Pesta Adat Cabut Misal atau Maensi  dilaksanakan dalam rangka mengenang 1000 hari meninggalnya Alm Bapak Nikolaus Ndiken. Acara tersebut diikuti oleh semua keluarga besar almarhum yang datang dari wilayah Kab.Merauke dan juga keluarga dari Negara Papua Nugini, kegiatan di awali dengan tari-tarian yang digelar selama 12 jam dari Pukul 18.00 – 06.00 WIT kemudian dilanjutkan acara Bunuh Babi pada siang harinya.

Sementra itu ditemui usai mengikuti Pesta adat, Mayor Inf Ilham mengatakan, kegiatan ini merupakan cara personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad dalam menghormati kebudayaan adat setempat. Sekaligus turut mendukung kelestarian kekayaan budaya Indonesia yang merupakan identitas dan jati diri bangsa.

“Membaur bersama warga yang hadir pada pesta adat malam ini adalah salah satu bentuk penghormatan dan dukungan dari Satgas untuk kelestarian budaya adat Papua khususnya dari Suku Kanum yang ada di Kab.Merauke, Hal ini juga merupakan cerminan dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu,” tutur Wadansatgas.

Salah satu keluarga atas nama Bapak Vinsent Ndiken, mengucapkan banyak terimakasih kepada Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad yang telah meluangkan waktunya untuk datang menghadiri Pesta Adat Cabut Misal dirumah almarhum Bapak Nikolaus Ndiken.
(Red)

Kabar7News, Sintang – Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menegaskan kepada prajurit untuk menjaga mental kejuangan. Hal ini ditegaskannya saat memberikan pengarahan kepada prajurit dan Persit se-garnizun Sintang bertempat di Lapangan Tenis Batalyon Infanteri 642/Kapuas.

“Untuk itu agar semua saling menjaga dan mengingatkan, saat ini ancaman telah berubah sekarang kita dihadapkan oleh tehnologi. Negara lain telah membuat tentara robot, oleh karenanya kita prajurit, harus menjaga mental kejuangan. Agar kita selalu siap mengantisipasi setiap ancaman yang datang,” tegas Pangdam XII/Tpr.

Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan, bahwa profesi prajurit merupakah pekerjaan mulia di mata Allah SWT, oleh karena itu prajurit harus bersyukur dengan menjalankan tugas dengan baik. Begitu juga dengan persit agar menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik, untuk keluarga dan organisasi.

“Agar semuanya bisa membentengi diri dari pengaruh-pengaru yang tidak baik dan menjadi prajurit dan istri-istri yang baik,” harapnya.

Selanjutnya Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad yang juga didampingi Ketua Persit KCK PD XII/Tanjungpura, Ny. Ely Nur Rahmad menyampaikan juga, agar semuanya mewaspadi dan tidak terpengaruh dengan paham-paham radikal yang berkembang saat ini. Selain itu juga agar berhati-hati dalam penggunaan media sosial dengan tidak berkomentar negatif maupun menyebarkan berita hoaks.

“Jejak digital tidak bisa dihapus, sehingga semuanya agar berhati-hati dalam berkomentar maupun mengupload di sosmed,” jelasnya menegaskan.

Kesempatan tersebut Pangdam XII/Tpr berharap kepada prajurit untuk tetap melakukan pembinaan fisik. Agar dilatih yang rutin dan baik, sesuai dengan perintah Kasad setiap hari agar prajurit melaksanakan olahraga sampai jam 9 pagi.

“Setiap hari laksanakan olahraga sampai jam 9 pagi. Untuk yang di satuan teritotial agar juga selalu menyempatkan untuk berolahraga,” pungkas Pangdam XII/Tpr.

Dalam kunjungannya ke Mayonif 642/Kps selain memberikan pengarahan Pangdam XII/Tpr juga melaksanakan penanaman bibit pohon, selain itu juga meninjau pangkalan. Sedangkan sebelum ke Mayonif 642/Kps, Pangdam XII/Tpr juga berkunjung ke Makorem 121/Abw.
(Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.