Kabar7News, Kubu Raya – Melalui sinergi Penthahelix yang sukses mewujudkan desa mandiri, sehingga Kodam XII/Tanjungpura menggelar pencanangan “Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa”, yang berlangsung di Aula Kodam XII/Tpr. Hal tersebut dihadapkan potensi karhutla yang selalu terjadi sepanjang tahun di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
Pencanangan Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa, ditandai dengan pernyataan pembukaan dan pemukulan gong oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M. Hum. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan buku kepada perwakilan dari pemerintah, akademisi, korporasi, media serta tokoh masyakat.
Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, pencanangan Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa merupakan suatu upaya wilayah Kalbar zero asap. Oleh karena itu, maka Forkopimda akan selalu bekerjasama dan saling bahu-membahu dalam rangka menuju kepada zero asap.
“Maka dari itu Kodam XII/Tpr, membuat suatu program untuk melaksanakan tindakan mitigasi sejak dini, mulai dari tahapan sosialisasi maupun pembentukan organisasi relawan di tingkat desa. Diharapkan melalui organisasi yang berada dipedesaan tersebut, nantinya dapat bekerjasama dengan satgas penanggulangan karhutla,” jelas Pangdam XII/Tpr.
Lanjutnya mengatakan, dengan dibentuknya organisasi ditingkat desa sehingga pada saatnya nanti masyarakat membutuhkan suatu lahan yang baru maka Satgas ini akan turun. Kemudian dikaitkan dengan program desa mandiri diharapkan semua desa mandiri terbebas dari asap.
“Oleh karena itu berkaitan dengan desa mandiri kami bekerjasama dengan kepolisian maupun pemerintah daerah dan seluruh stakeholder yang terlibat, sudah membuat jadwal, mulai bulan Pebruari sudah bisa beraksi, dengan demikian apa yang menjadi kesepakatan pada pencanangan hari ini, diharapkan pada periode tahun ini tidak ada lagi asap di Kalimantan Barat, walaupun ada itu sangat minim dan juga terukur sesuai dengan kaidah-kaidah yang kita harapkan yaitu tidak mengganggu lingkungan,” tukasnya.
Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengajak kepada masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam program ini karena bagaimanapun juga Karhutla adalah persoalan bersama oleh karena itu penanganan harus dilakukan secara bersama.
“Mari mulai saat ini kita keroyok ramai-ramai untuk menjaga lingkungan, sehingga harapan kita masyarakat tidak ada lagi yang terdampak oleh asap karhutla, ini merupakan warisan yang kita wariskan kepada anak cucu kita sehingga kedepan menjadi budaya, jadi tidak ada lagi terdengar nantinya di provinsi Kalbar ada masalah Karhutla,” ajak Pangdam XII/Tpr.
Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H., M. Hum., mengucapkan terimakasih dengan program yang dicanangkan oleh Kodam XII/Tpr dalam rangka untuk meningkatkan status desa menjadi desa mandiri, disamping itu juga berupaya jangan sampai ada Karhutla lagi di Kalimantan Barat.
“Sinergi dua program ini, desa mandiri dan langit biru, itu sangat baik kita akan mendukung dan sinergitas antara tiga pilar ini yaitu TNI, Kepolisian, Pemda Provinsi serta seluruh Pemda Kabupaten/Kota nanti itu akan kita terus tingkatkan dalam rangka kita mencapai target, adanya desa mandiri dan program langit biru ini akan membuat desa semakin maju. Desa semakin berkembang dan masyarakat akan lebih sejahtera kemudian akan bisa menekan angka kemiskinan karena kita lebih mudah menjalankan program-program kita,” ucap Gubernur Kalbar.
Senada dengan Gubernur Kalbar dalam kesempatan tersebut Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono juga
mengapresiasi program yang yang diinisiasi oleh Pangdam XII/Tpr beserta seluruh jajaran.
“Ini tentunya adalah untuk kita, dari kita dan oleh kita semua, ini adalah untuk kepentingan khususnya di Kalbar dan kita punya pengalaman tahun 2015 di Kalbar ini yang sangat tinggi sekali asapnya dan bisa diturunkan di tahun 2018,” tutup Kapolda Kalbar.
(Red)