Kabar7News, Jakarta – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan acara Pembukaan Rangkaian Pemilihan Abang dan None Jakarta 2023. Acara berlangsung di Ballroom C Lantai 2 Shangri-La Hotel Jakarta pada hari Kamis, 10 Agustus 2023.

Kepala Disparekraf Provinsi DKI Jakarta Andhika Permata menuturkan, pemilihan Abang None Jakarta merupakan kegiatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Betawi dan sebagai sarana pengembangan potensi, bakat, kreatifitas, serta kecerdasan para generasi muda untuk mempromosikan kota Jakarta kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Event ini diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak 1969, Abang None Jakarta merupakan duta kota Jakarta yang memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas dalam segala aspek termasuk terkait budaya, pengetahuan maupun wawasan kebangsaan.

“Abang None juga bertugas mempromosikan pariwisata dan budaya Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” kata Andhika dalam sambutannya di Hotel Shangri-La Jakarta.

Hal yang perlu diingat, pesan Andhika kepada para 18 pasang finalis Abang None Jakarta 2023 agar memperhatikan dan memegang tiga point penting, pertama agar para Abang None tetap orisinil, kedua setelah kompetisi dapat memberikan kontribusi nyata bagi Jakarta dan Nusantara, dan yang ketiga harus adaptif dengan kebijakan serta program-program yang sedang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Rangkaian kegiatan Pemilihan Abang None Jakarta 2023 terdiri dari pembukaan rangkaian kegiatan, pembekalan materi oleh juri dan Narasumber, penjurian,preliminary competition dan ditutup dengan malam final.

Seluruh finalis Abang None Jakarta 2023 akan menjalani masa pembekalan dari berbagai narasumber sejak tanggal 11 Agustus 2023 hingga 1 September 2023 dengan materi Kebudayaan Betawi, Jakarta Entrepreneur, Keprotokolan, Digital
Marketing & Branding, Pembawa Acara, dan Tour Leader.

Sesi penjurian terhadap 36 orang finalis Abang None Jakarta 2023 yang merupakan 3 besar juara Abang None Jakarta 2023 Dari 5 Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu akan dilaksanakan pada tanggal 3 September 2023 dengan tahapan One-on-one interviewdan Focus Group Discussion.

Selanjutnya, sesi Preliminary Competition dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2023 dengan melihat kecakapan para finalis dimulai dari tahapan unjuk bakat, kecakapan berbicara baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Asing dan dilanjutkan dengan kemampuan memperagakan busana (Fashion show).

Puncak acara penyelenggaraan Malam Final Abang None Jakarta Tahun 2023 rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis 7 September 2023 WIB di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan.

(Edi)

Kabar7News, Jakarta – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri hadir dan membuka Pelaksanaan Dialog Membangun Semangat Cinta Seni Dan Budaya Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan dialog ini sengaja dilaksanakan oleh Kesbangpol DKI Jakarta yang mana sebagai wadah silaturahmi antara perkumpulan atau organisasi masyarakat yang ada di Jakarta dimana sasaran kegiatan organisasi soal seni dan budaya.

Bapa ibu sekalian terima kasih untuk hari ini kita kumpul bersama, sesungguhnya dialog ini adalah bagaimana kita merasa bersatu dengan budaya yang lain,” kata Taufan saat menyampaikan kata sambutan pada palaksaan dialog di Grand Orchardz Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).

Taufan menjelaskan, apabila IKN bergeser ke Provinsi Kaltim, seluruh masyarakat DKI Jakarta harus mempersiapkan diri terhadap perubahan.

“Kalau IKN betul-betul bergeser ke Provinsi Kaltim maka Jakarta akan menjadi kota apa,” ucap Taufan.

Dia menambahkan, seluruh pihak harus mempersatukan kekuatan dalam rangka bagaimana mempersiapkan langka ke depan untuk membangun kota.

“Pak Gubernur punya cita-cita tentang Kota Global,” terang Taufan.

Dikatakannya, Kota Global itu pasti kota yang diisi oleh seluruh ragam budaya.

“Jakarta harus jadi DKI tetapi Daerah Khusus Investasi,” ungkap Taufan.

Sementara itu, Ketua BPW IKB TNS DKI Jakarta Melianus Tuakora menjelaskan bahwa organisasinya hadir pada dialog ini karena diundang resmi oleh Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta.

“Manfaat kegiatan cinta dan seni budaya ini sebagai perekat bagi seluruh warga DKI Jakarta yang berasal dari berbagai suku, ras dan agama” terang Melianus.

Melianus berharap melalui dialog cinta seni dan budaya ini akan menjadi perekat bagi seluruh suku, ras dan agama. Semua warga dapat hidup aman, damai dan berdampingan satu dengan yang lain.

“Kalau boleh kasih saran. Kegiatan ini harus dilakukan bukan cuma skali, berkesenambungan, terus menerus untuk, semakin mempererat seluruh komponen dan eleman masyarakat DKI Jakarta dan dapat mengambil peran dalam pembangunan kota,” ungkapnya.

(wem)

Kabar7News, Jakarta – Bertempat di Hotel Mercure Jakarta Batavia Jl. Kali Besar No. 44 Roa Malaka, Tambora Jakarta Barat kembali jadi saksi digelar Diskusi Publik dengan topik “Nasib Kota Tua Pasca Revitalisasi dan Penataan Kota Tua” yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Wartawan Kota Tua Jakarta pada Senin (10/7/2023).

Dalam diskusi publik ini menghadirkan 8 (delapan) Nara sumber, namun yang hadir hanya lima orang yang memaparkan materinya diantaranya adalah H. Candriyan Attahiyatt (Arkeolog), Robert Tambunan, S.H., M.H., (Ketua Jakarta Heritage Trust), Yayat Sujatna (Presiden Direktur PT Pembangunan Kota Tua Jakarta/ Konsorsium Kotatua), Warto Dolin (Pengamat Publik) dan M. Helmi Romdhoni Ketua Kelompok Kerja Wartawan Kota Tua Jakarta (Pokjawarkotu).

Ketidakhadiran nara sumber lainnya disayangkan khususnya ketidakhadiran pemangku jabatan dan kebijakan terkait Kota Tua dan UMKM yaitu Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta dan Kepala UPK Kota Tua Jakarta Dedi Tarmizi, Padahal di tangan merekalah penataan dan pengelolaan Kota Tua akan menjadi harmoni.

Hadir dalam kesempatan tersebut selain nara sumber adalah Wakil Camat Taman Sari Tumpal, H.M Arief Haryono selaku tokoh agama, tokoh masyarakat Sunda kelapa daeng Mansyur Amin, dan tokoh masyarakat kota tua Edi Suryadinata serta perwakilan organisasi pers dan juga pelaku UKM.

Ketua Panitia Diskusi Publik, Heryanto dalam laporannya menyampaikan , “Saya selaku Ketua Panitia Diskusi Publik terkait Revitalisasi dan Penataan Kota Tua sangat berterima kasih kepada yang telah mendukung kegiatan ini terkhusus untuk Hotel Mercure Batavia yang telah memberi kemudahan serta dukungan atas kegiatan ini. Ke depannya harapan saya untuk Kota Tua harus mempunyai ciri khas, buat peraturan dalam satu kebijakan yang tidak bertele-tele kembalikan ekonomi kewilayahan kampung sini, jam operasional diperpanjang karena Kota Tua identik wisata malam hari. Terakhir buat Stakeholder dan Instansi terkait jangan alergi dengan Wartawan,” ujarnya.

Sementara Wakil Camat Taman Sari Tumpal mewakili Camat Taman Sari dalam sambutan yang sekaligus membuka acara secara resmi menyampaikan harapan Kota Tua dapat menjadi Destinasi Dunia dan diharapkan dengan diskusi ini dapat menjadi bahan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah.
Sementara Robert Tambunan, S.H., M.H. dalam penyajiannya menceritakan bagaimana perjuangan mereka di wilayah Kotatua sejak tahun 1982 bahkan ia mengungkapkan bahwa dahulu Hotel Mercure di adalah gudang namun pada tahun 1996 di resmikan menjadi hotel Omni Batavia. Selanjutnya Robert mengungkapkan kesulitan untuk mendapat ijin untuk merenovasi pada waktu itu.

“Kami mengalami kesulitan ketika hendak memperbaiki gedung yang ada di Kota Tua ini, begitupun Toko Merah, susah kami dapatkan ijin hingga saat ini untuk diperbaiki, karena butuh adanya kajian-kajian yang sangat perlu diperhatikan terutama bangunan tersebut merupakan cagar budaya,” ungkapnya.

Sementara itu Yayat Sujatna mengungkapkan ketika ditanya terkait sejauhmana konsorsium dalam menata Kota Tua? Ia mengungkapkan, “Usaha membangun dan menata kawasan Kota Tua sudah dimulai ketika Gubernur Jokowi pada tanggal 17 Juni 2013 memberikan mandat dengan membangun gedung PT Pos Indonesia,” ujarnya.

Yayat juga mempermasalahkan grand design yang belum pernah mereka ketahui agar ketika konsorsium bekerja mereka tahu apa yang harus dikerjakan sehingga pekerjaan tidak sia-sia.”Dari sejak tahun 2013 kami sudah membuat konsep penataan kawasan baik dari revitalisasi bangunan, parkir maupun pedagang sudah kami konsepkan dan tata dengan baik, hingga kami pun sudah membuat koperasi yang berbadan hukum namun setelah kami sudah buat dan kami bangun, ganti pimpinan ganti juga regulasi yang mengakibatkan program kami menjadi sia-sia dan banyak para investor untuk hengkang karena ketidakjelasan aturan dan regulasi dari pemerintah yang sering berubah terhadap konsep kawasan kotatua kedepannya,” terang Yayat selaku Presdir Konsorsium Kotatua.

Acara yang dimoderatori oleh Iradat Ismail selaku Koordinator Jaringan Advokat Publik selanjutnya membuka termin tanya jawab. Dari hasil pertanyaan dari audiens Daeng Mansur Amin, Santi, Abidin, dan Edi Suryadinata berturut-turut didapat kata kunci masukan dan saran dalam diskusi publik ini dan mendapatkan hal yang sangat penting dari hasil diskusi publik adalah merekomendasikan melalui Pokjawarkotu agar mengusulkan pembentukan Badan Otorita Kota Tua yang diusulkan dan ditegaskan Yayat Sujatna dan Robert Tambunan, S.H., M.H.

Adapun diskusi akhirnya ditutup dengan menampilkan hiburan musik Keroncong Tugu.

(edi)

Kabar7News, Jakarta – Polres Metro Jakarta Barat mengadakan program ‘ngopi bareng’ secara rutin tiap pekannya.

Melalui program ini, diharapkan pihak polisi dapat mencari solusi permasalahan yang ada pada masyarakat.

Kali ini, program ‘ngopi bareng’ dilaksanakan bersama warga yang berada di sekretariat warga rw 03 Jl. Langgar rt 04/03 Kel. Joglo Kembangan, Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, dalam program ini kita berusaha menampung segala masukan dan aspirasi warga

“Polri harus hadir ditengah masyarakat, diharapkan melalui program ini kita bisa mendengar langsung dari masyarakat terkait perkembangan situasi kamtibmas yang ada,” ujar Kombes pol Pasma Royce di lokasi, Senin (21/11/2022).

Dalam kesempatan itu, salah seorang warga selaku Ketua RT 12 Joglo kembangan Bpk Maah (pitung) mengapresiasi langkah kapolres yang datang terjun langsung ke warga untuk menyerap aspirasi masyarakat

Sementara warga yang lain yaitu Fatur selaku remaja yang tergabung dalam satgas anti tawuran mengatakan, disini kerap sekali menjumpai adanya sekelompok remaja menggunakan sepeda motor sekitar pukul 02.00 – 03.00 WIB di indikasi mencari lawan untuk tawuran.

“Kami harap dengan kehadiran bapak polisi disini permasalahan tersebut bisa terselesaikan,” ungkapnya

Sementara dikesempatan yang sama Ipda Yunus selaku Kapolsubsektor alfa indah (pencetus satgas anti tawuran) menjelaskan saya bersama para satgas disini setiap harinya selalu memonitoring melalui media sosial adanya indikasi para remaja/geng motor yang akan bergerak mencari lawan.

“Karena melalui media sosial ini kami sering menggagalkan aksi para remaja / geng motor yang akan tawuran,” ucapnya

Di kesempatan yang lain ibu marini selaku kader PKK rw 03 mengatakan berterima kasih atas kehadiran bapak bapak polisi disini untuk bersedia Menerima masukan kami

Disini saya selaku orang tua merasa kuatir dengan perkembangan gadget yang ada.

“Kerap sekali teknologi tersebut sering disalahgunakan para anak-anak, ini sangat mengkhawatirkan bagi kami selaku orang tua,” terangnya

Menanggapi pertanyaan warga kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menjelaskan, untuk informasi adanya remaja yang kerap melakukan konvoi untuk mencari lawan tawuran pada pukul 02.00 – 03.00 WIB.

“Kami akan menempatkan mobil patroli diperbatasan khususnya yang kerap dilintasi, nanti kita standbye kan dan menyalakan blue Light rotator,” ujarnya.

Setidaknya dengan mereka melihat adanya polisi disekitar lokasi bisa mencegah dan mengurungkan niatnya untuk melakukan aksi kriminalitas.

Sementara saya sangat mengapresiasi atas gagasan dari Ipda Yunus selaku Kapolsubsektor alfa indah yang telah mencetus satgas anti tawuran.

“Ini sangat baik dan saya harap wilayah lain dapat meniru kan gagasan baik tersebut dalam mencegah adanya tawuran di wilayah masing-masing,” ucapnya

Sementara mengenai perkembangan gadget saat inilah perkembangan jaman yang ada, oleh karena itu kami minta peran aktif orang tua dalam mengawasi dan memberikan edukasi kepada anak-anak tentang penggunaan gadget yang baik

” Karena peran orangtua sangat penting dalam mengontrol tumbuh kembang anak,” tutupnya

(**)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.