Kabar7News, Jakarta – Pembongkaran taman pada jalur hijau di jalan sisi tol kembang kerep Rt.05 RW 02, Kec. Kembangan, Jakarta Barat diduga cacat administrasi menjadi sorotan publik.

Wempi Ursia, S.H selaku Pemerhati Kebijakan Publik menyoroti tindakan pembongkaran yang berdampak pada pengguna jalan yang nantinya akan menjadi titik kemacetan baru di jalan tersebut.

“Pembongkaran Taman di Kembang Kerep yang dilakukan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat untuk dialih fungsikan sebagai akses masuk perkantoran rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas mengingat padatnya arus lalulintas di sekitar lokasi tersebut, ” kata
Wempi Ursia kepada Media Senin (23/10/2023)

Wempi menjelaskan sangat janggal ada surat permohonan nomor 2931/KH.02.00 Perihal Permohonan Izin Pembukaan Akses Masuk kepada Unit Pengelola PMPTSP Kota Administrasi Jakarta Barat tertanggal 17 Oktober 2023, namun anehnya selang dua hari pada tanggal 19 Oktober dilakukan pembongkaran Taman.

“Kami melihat ada kejanggalan atau tepatnya Maladmistrasi tanggal 17 Oktober dilayangkan permohonan izin pembukaan akses namun dua hari berikutnya tanggal 19 Oktober sudah dilakukan pembongkaran tanpa kajian tanpa mengikuti prosedural, ” jelas Wempi.

Menurut Wempi pemberian
izin pembukaan akses masuk ke tanah sertifikat Hak Milik No. 915/ Meruya Utara oleh saudara Charlie Kaporoh yang merupakan kuasa Hubertus Dharma Wihardja telah dilaporkan ke Pj Gubenur dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta.

“Kami telah membuat laporan perihal ini kepada pejabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan Dinas Pertamanan Hutan Kota dan kami berharap laporan ini segera ditindaklanjuti, ” ucapnya.

Sementara itu Mansyur pria berumur 38 (tahun) selaku warga setempat menolak dengan adanya dibukakan akses jalan dengan membongkar jalur hijau karena akan menimbulkan titik kemacetan baru dan merusak estetika jalan.

“Saya tidak setuju kalau taman itu dibongkar dan dijadikan akses pintu masuk jalan, karena pasti akan macet lebih parah dari sebelum dibongkar, dan saya rasa lebih bagus kalau ada taman dibandingkan sekarang setelah dibongkar kelihatan kumuh,” keluhnya.

Mansyur berharap Pemerintah Kota Jakarta Barat membatalkan izin pembongkaran Taman Kembang Kerep.

“Saya berharap pembongkaran taman untuk akses jalan pihak pengembang segera dibatalkan karena akan merugikan masyarakat dan juga Pemprov DKI,” katanya mengakhiri.

(Red)

Kabar7News, Jakarta – Dalam rangka menyambut HUT Ke-78 Republik Indonesia, Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia Kota Administrasi Jakarta Barat (DPC IPJI Jakarta Barat) bersama Karang Taruna (Katar) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Pekojan, menggelar kegiatan Pelatihan Jurnalistik tingkat Dasar dengan tema “Membentuk Generasi Jurnalis Anti Hoax” yang dilaksanakan di Aula Kelurahan Pekojan Kecamatan Tambora Jakarta Barat, Senin (21/8/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPW IPJI Provinsi DKI Jakarta Heri Soelaiman, S.H., Dewan Pembina Katar Jakarta Barat H. Abdul Azis Muslim, S.H., Lurah Pekojan Syaiful Fuad Rohadi, Kasie Komunikasi dan Informasi Publik Sudin Kominfotik Jakarta Barat Menta Basita Bangun.

Dalam sambutannya Ketua IPJI DKI Jakarta Heri Soelaiman, S.H. mengatakan, ‘Kegiatan pelatihan jurnalistik ini diharapkan agar para generasi millenial dapat lebih memfilter setiap informasi yang beredar di masyarakat terlebih media sosial sebagai sarana penyebaran informasi yang seringkali menjadi media penyebaran berita-berita hoax,” ujarnya.

Selain itu, H. Abdul Azis Muslim, S.H., selaku Dewan Pembina Katar Jakarta Barat mengucapkan, “Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung atas terlaksananya acara ini, terutama kepada pihak-pihak yang sudah mendukung Katar sebagai Panitia Pelaksana agar acara ini bisa berjalan dengan lancar dan dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga terutama dalam mencegah berita hoax,” tuturnya.

Dalam sambutan Lurah Pekojan Syaiful Fuad Rohadi menerangkan bahwa, “Katar sebagai organisasi yang mewadahi para generasi muda kiranya dapat mengembangkan potensi secara mandiri terutama dalam membuat kegiatan-kegiatan positif yang dapat bermanfaat bagi pribadinya dan lingkungan sekitar,” ucap Syaiful.

Dalam sambutan sekaligus membuka acara, Sudin Kominfotik Jakarta Barat yang diwakili Kasie Komunikasi dan Informasi Publik Sudin Kominfotik Jakarta Barat Menta Basita Bangun berharap, “Kepada katar agar para generasi muda untuk tidak mudah menerima setiap informasi tanpa lebih dahulu mencari tahu kebenaran informasi tersebut agar terhindar dari berita-berita hoax,” ucap Menta.

Pelatihan Jurnalistik tingkat Dasar yang antusias diikuti oleh peserta tersebut dimoderatori oleh Johan Sopaheluwakan, S.Pd., C.EJ., C.BJ. yang adalah Pemimpin Redaksi The Journalist Society Post dan dengan menghadirkan nara sumber M. Helmi Romdhoni selalu Ketua Kelompok Kerja Wartawan Kota Tua Jakarta di Sesi I mengangkat topik “Pengenalan Dunia Jurnalistik”.

Nara sumber kedua mengangkat topik “Pemahaman UU Pers No. 40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik” yang disajikan oleh Juriska Fratiwi, S.H. adalah Pengamat Publik dengan seabrek kegiatan berorganisasinya.

Nara sumber ketiga tak kalah menariknya seorang Pemimpin Redaksi di Media Detikline.com dan beberapa media lain yang dibesutnya mengangkat topik “Tata Cara Peliputan dan Penulisan Artikel”.

Sesi tanya jawab menjadi kegiatan yang menarik karena antusias peserta dalam menyampaikan pertanyaan kepada para nara sumber yang ditutup dengan kegiatan Uji Materi atas kegiatan Pelatihan Jurnalistik tingkat Dasar tersebut.

Sesi foto bersama menjadi pamungkas acara sebagai bukti sejarah di Kelurahan Pekojan ada Ilmu Jurnalistik diajarkan kepada generasi penerus bangsa yang akan melakukan pemberitaan atau kegiatan Jurnalistik yang menghindari berita hoax.

(Edi)

Kabar7News, Jakarta – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan acara Pembukaan Rangkaian Pemilihan Abang dan None Jakarta 2023. Acara berlangsung di Ballroom C Lantai 2 Shangri-La Hotel Jakarta pada hari Kamis, 10 Agustus 2023.

Kepala Disparekraf Provinsi DKI Jakarta Andhika Permata menuturkan, pemilihan Abang None Jakarta merupakan kegiatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Betawi dan sebagai sarana pengembangan potensi, bakat, kreatifitas, serta kecerdasan para generasi muda untuk mempromosikan kota Jakarta kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Event ini diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak 1969, Abang None Jakarta merupakan duta kota Jakarta yang memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas dalam segala aspek termasuk terkait budaya, pengetahuan maupun wawasan kebangsaan.

“Abang None juga bertugas mempromosikan pariwisata dan budaya Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” kata Andhika dalam sambutannya di Hotel Shangri-La Jakarta.

Hal yang perlu diingat, pesan Andhika kepada para 18 pasang finalis Abang None Jakarta 2023 agar memperhatikan dan memegang tiga point penting, pertama agar para Abang None tetap orisinil, kedua setelah kompetisi dapat memberikan kontribusi nyata bagi Jakarta dan Nusantara, dan yang ketiga harus adaptif dengan kebijakan serta program-program yang sedang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Rangkaian kegiatan Pemilihan Abang None Jakarta 2023 terdiri dari pembukaan rangkaian kegiatan, pembekalan materi oleh juri dan Narasumber, penjurian,preliminary competition dan ditutup dengan malam final.

Seluruh finalis Abang None Jakarta 2023 akan menjalani masa pembekalan dari berbagai narasumber sejak tanggal 11 Agustus 2023 hingga 1 September 2023 dengan materi Kebudayaan Betawi, Jakarta Entrepreneur, Keprotokolan, Digital
Marketing & Branding, Pembawa Acara, dan Tour Leader.

Sesi penjurian terhadap 36 orang finalis Abang None Jakarta 2023 yang merupakan 3 besar juara Abang None Jakarta 2023 Dari 5 Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu akan dilaksanakan pada tanggal 3 September 2023 dengan tahapan One-on-one interviewdan Focus Group Discussion.

Selanjutnya, sesi Preliminary Competition dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2023 dengan melihat kecakapan para finalis dimulai dari tahapan unjuk bakat, kecakapan berbicara baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Asing dan dilanjutkan dengan kemampuan memperagakan busana (Fashion show).

Puncak acara penyelenggaraan Malam Final Abang None Jakarta Tahun 2023 rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis 7 September 2023 WIB di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan.

(Edi)

Kabar7News, Jakarta – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri hadir dan membuka Pelaksanaan Dialog Membangun Semangat Cinta Seni Dan Budaya Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan dialog ini sengaja dilaksanakan oleh Kesbangpol DKI Jakarta yang mana sebagai wadah silaturahmi antara perkumpulan atau organisasi masyarakat yang ada di Jakarta dimana sasaran kegiatan organisasi soal seni dan budaya.

Bapa ibu sekalian terima kasih untuk hari ini kita kumpul bersama, sesungguhnya dialog ini adalah bagaimana kita merasa bersatu dengan budaya yang lain,” kata Taufan saat menyampaikan kata sambutan pada palaksaan dialog di Grand Orchardz Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).

Taufan menjelaskan, apabila IKN bergeser ke Provinsi Kaltim, seluruh masyarakat DKI Jakarta harus mempersiapkan diri terhadap perubahan.

“Kalau IKN betul-betul bergeser ke Provinsi Kaltim maka Jakarta akan menjadi kota apa,” ucap Taufan.

Dia menambahkan, seluruh pihak harus mempersatukan kekuatan dalam rangka bagaimana mempersiapkan langka ke depan untuk membangun kota.

“Pak Gubernur punya cita-cita tentang Kota Global,” terang Taufan.

Dikatakannya, Kota Global itu pasti kota yang diisi oleh seluruh ragam budaya.

“Jakarta harus jadi DKI tetapi Daerah Khusus Investasi,” ungkap Taufan.

Sementara itu, Ketua BPW IKB TNS DKI Jakarta Melianus Tuakora menjelaskan bahwa organisasinya hadir pada dialog ini karena diundang resmi oleh Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta.

“Manfaat kegiatan cinta dan seni budaya ini sebagai perekat bagi seluruh warga DKI Jakarta yang berasal dari berbagai suku, ras dan agama” terang Melianus.

Melianus berharap melalui dialog cinta seni dan budaya ini akan menjadi perekat bagi seluruh suku, ras dan agama. Semua warga dapat hidup aman, damai dan berdampingan satu dengan yang lain.

“Kalau boleh kasih saran. Kegiatan ini harus dilakukan bukan cuma skali, berkesenambungan, terus menerus untuk, semakin mempererat seluruh komponen dan eleman masyarakat DKI Jakarta dan dapat mengambil peran dalam pembangunan kota,” ungkapnya.

(wem)

Kabar7News, Jakarta – Bertempat di Hotel Mercure Jakarta Batavia Jl. Kali Besar No. 44 Roa Malaka, Tambora Jakarta Barat kembali jadi saksi digelar Diskusi Publik dengan topik “Nasib Kota Tua Pasca Revitalisasi dan Penataan Kota Tua” yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Wartawan Kota Tua Jakarta pada Senin (10/7/2023).

Dalam diskusi publik ini menghadirkan 8 (delapan) Nara sumber, namun yang hadir hanya lima orang yang memaparkan materinya diantaranya adalah H. Candriyan Attahiyatt (Arkeolog), Robert Tambunan, S.H., M.H., (Ketua Jakarta Heritage Trust), Yayat Sujatna (Presiden Direktur PT Pembangunan Kota Tua Jakarta/ Konsorsium Kotatua), Warto Dolin (Pengamat Publik) dan M. Helmi Romdhoni Ketua Kelompok Kerja Wartawan Kota Tua Jakarta (Pokjawarkotu).

Ketidakhadiran nara sumber lainnya disayangkan khususnya ketidakhadiran pemangku jabatan dan kebijakan terkait Kota Tua dan UMKM yaitu Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta dan Kepala UPK Kota Tua Jakarta Dedi Tarmizi, Padahal di tangan merekalah penataan dan pengelolaan Kota Tua akan menjadi harmoni.

Hadir dalam kesempatan tersebut selain nara sumber adalah Wakil Camat Taman Sari Tumpal, H.M Arief Haryono selaku tokoh agama, tokoh masyarakat Sunda kelapa daeng Mansyur Amin, dan tokoh masyarakat kota tua Edi Suryadinata serta perwakilan organisasi pers dan juga pelaku UKM.

Ketua Panitia Diskusi Publik, Heryanto dalam laporannya menyampaikan , “Saya selaku Ketua Panitia Diskusi Publik terkait Revitalisasi dan Penataan Kota Tua sangat berterima kasih kepada yang telah mendukung kegiatan ini terkhusus untuk Hotel Mercure Batavia yang telah memberi kemudahan serta dukungan atas kegiatan ini. Ke depannya harapan saya untuk Kota Tua harus mempunyai ciri khas, buat peraturan dalam satu kebijakan yang tidak bertele-tele kembalikan ekonomi kewilayahan kampung sini, jam operasional diperpanjang karena Kota Tua identik wisata malam hari. Terakhir buat Stakeholder dan Instansi terkait jangan alergi dengan Wartawan,” ujarnya.

Sementara Wakil Camat Taman Sari Tumpal mewakili Camat Taman Sari dalam sambutan yang sekaligus membuka acara secara resmi menyampaikan harapan Kota Tua dapat menjadi Destinasi Dunia dan diharapkan dengan diskusi ini dapat menjadi bahan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah.
Sementara Robert Tambunan, S.H., M.H. dalam penyajiannya menceritakan bagaimana perjuangan mereka di wilayah Kotatua sejak tahun 1982 bahkan ia mengungkapkan bahwa dahulu Hotel Mercure di adalah gudang namun pada tahun 1996 di resmikan menjadi hotel Omni Batavia. Selanjutnya Robert mengungkapkan kesulitan untuk mendapat ijin untuk merenovasi pada waktu itu.

“Kami mengalami kesulitan ketika hendak memperbaiki gedung yang ada di Kota Tua ini, begitupun Toko Merah, susah kami dapatkan ijin hingga saat ini untuk diperbaiki, karena butuh adanya kajian-kajian yang sangat perlu diperhatikan terutama bangunan tersebut merupakan cagar budaya,” ungkapnya.

Sementara itu Yayat Sujatna mengungkapkan ketika ditanya terkait sejauhmana konsorsium dalam menata Kota Tua? Ia mengungkapkan, “Usaha membangun dan menata kawasan Kota Tua sudah dimulai ketika Gubernur Jokowi pada tanggal 17 Juni 2013 memberikan mandat dengan membangun gedung PT Pos Indonesia,” ujarnya.

Yayat juga mempermasalahkan grand design yang belum pernah mereka ketahui agar ketika konsorsium bekerja mereka tahu apa yang harus dikerjakan sehingga pekerjaan tidak sia-sia.”Dari sejak tahun 2013 kami sudah membuat konsep penataan kawasan baik dari revitalisasi bangunan, parkir maupun pedagang sudah kami konsepkan dan tata dengan baik, hingga kami pun sudah membuat koperasi yang berbadan hukum namun setelah kami sudah buat dan kami bangun, ganti pimpinan ganti juga regulasi yang mengakibatkan program kami menjadi sia-sia dan banyak para investor untuk hengkang karena ketidakjelasan aturan dan regulasi dari pemerintah yang sering berubah terhadap konsep kawasan kotatua kedepannya,” terang Yayat selaku Presdir Konsorsium Kotatua.

Acara yang dimoderatori oleh Iradat Ismail selaku Koordinator Jaringan Advokat Publik selanjutnya membuka termin tanya jawab. Dari hasil pertanyaan dari audiens Daeng Mansur Amin, Santi, Abidin, dan Edi Suryadinata berturut-turut didapat kata kunci masukan dan saran dalam diskusi publik ini dan mendapatkan hal yang sangat penting dari hasil diskusi publik adalah merekomendasikan melalui Pokjawarkotu agar mengusulkan pembentukan Badan Otorita Kota Tua yang diusulkan dan ditegaskan Yayat Sujatna dan Robert Tambunan, S.H., M.H.

Adapun diskusi akhirnya ditutup dengan menampilkan hiburan musik Keroncong Tugu.

(edi)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.