Kabar7News, Jakarta – Sebanyak 272 Kartu Identitas Anak (KIA) dibagikan kepada siswa dan siswi TK, SD, dan SMP Al Azhar Yayasan Syifa Budi Jakarta, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2019).

Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kasudin Dukcapil) Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) Abdul Haris, yang turut hadir pada kesempatan tersebut menuturkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya agar seluruh anak di Jakarta Selatan memiliki KIA.

“Ini pembagian Kartu Identitas Anak tingkat SD yang ke 221,TK atau PAUD yang ke 20, dan SMP yang ke 33. Kita harap anak-anak usia di bawah 17 tahun telah memiliki KIA hingga akhir bulan Desember tahun ini.” Ujarnya.

Sementara Kepala Sekolah Dasar Al Azhar Syifa Budi Jakarta Rizki Erlidia, mengungkapkan apresiasinya atas pelayanan jemput bola dari mulai pembuatan hingga pembagian KIA kepada para peserta didik.

“Saya mewakili unit TK, SD, dan SMP Al-Azhar Syifa Budi Jakarta, serta Ketua Yayasan Syifa Budi Jakarta Bapak Hamid Chalid, mengucapkan banyak terima kasih atas pelayanan jemput bola program distribusi KIA oleh Sudin Dukcapil Jakarta Selatan. Kartu identitas ini bermanfaat bagi peserta didik kami,” tandasnya.

(Geri)

Kabar7News, Jakarta – Para anggota partai politik (parpol) di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), mengikuti kegiatan Peningkatan Kemitraan Pemerintah Kota dengan Partai Politik di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, di Hotel Kristal, Jalan Terogong Raya, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Rabu (27/11/2019).

Kegiatan ini, diselenggarakan oleh Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol ) Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan mengambil tema “Menjalin Komunikasi Antara Pemerintah Kota dengan Partai Politik”, yang diisi oleh para narasumber berkompeten. Salah satunya yakni Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Administrasi Jakarta Selatan Agus Sudono.

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji, yang membuka acara tersebut mengatakan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari edukasi politik kepada warga Jakarta Selatan, yang juga merupakan salah satu fungsi Kesbangpol.

“Kita yakin bapak ibu ini merupakan tokoh masyarakat. Karena biasanya orang yang aktif di partai politik salah satunya dimulai dari ketokohannya,” ucapnya.

Isnawa menuturkan, partai politik turut membantu pemerintah menjadi kuat. Partai politik, lanjut Isnawa, menjadi penyeimbang untuk pemerintah dalam memberikan masukan-masukan untuk kemajuan di suatu wilayah, dalam hal ini Jakarta Selatan.

“Kami berterima kasih kepada bapak ibu, bagaimana pun bapak ibu sudah ikut memberikan peran untuk mendidik warga Jakarta Selatan untuk berpolitik. Kita juga berterima kasih bapak ibu sudah menciptakan suasana stabilitas politik yang baik di Jakarta Selatan,” imbuhnya.

Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan Dirhamul Nugraha menuturkan, maksud dari kegiatan adalah untuk meningkatkan pola komunikasi yang baik antara pemerintah kota dengan partai politik.

“Khususnya di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, terutama pasca Pemilihan Umum 2019. Selain itu acara ini juga merupakan salah satu ajang silaturahmi antara pemerintah kota dengan partai politik yang ada di Jakarta Selatan,” ucapnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Administrasi Jakarta Selatan Agus Sudono, memberikan apresiasi terhadap adanya acara ini. “Penting bagi pemerintah untuk terus menjalin hubungan baik dengan partai politik yang ada. Pasalnya, dinamika partai politik terus berkembang dari tahun ke tahun,” tandasnya.

(Geri)

Kabar7News, Jakarta – Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Darwoto mengaku pihaknya tidak menguasai bidang kesenian seperti yang dilakukan oleh para seniman.

Pernyataan itu diungkapkannya ketika menanggapi para seniman Taman Ismail Marzuki yang mengatakan pihak pengembang yang ditunjuk oleh Pemprov tidak mengerti kesenian.

“Kami tidak akan mengelola ranah seninya seolah-olah semua dikuasai Jakpro, kami sadar Jakpro tidak punya kemampuan untuk itu,”kata Dwi saat ditemui di kantornya di Thamrin City, Senin (25/11/2019).

Dwi menjelaskan tugasnya dalam pengembang revitalisasi kawasan TIM hanya sebagai pengelola untuk sarana dan prasarana di pusat kesenian itu.

“Kami hanya bagian kecilnya, sebagai Satuan Pelaksana Sarana dan Prasarana. Itu pun mungkin hanya sebagian yang dikelola oleh Jakpro. Kami tidak masuk ke ranah kesenian, ataupun promosi dan pemasaran seni,” ujar Dwi.

Jakpro sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI ditunjuk langsung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI sebagai pihak yang bertanggung jawab merevitalisasi TIM hingga perawatannya pascarevitalisasi selama 28 tahun.

Nantinya pascarevitalisasi selesai, Jakpro mengusulkan agar urusan infrastruktur dan pengelolaan gedung dilakukan oleh pihaknya sedangkan untuk kesenian dan promosi dilakukan oleh Dewan Kesenian Jakarta bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI.

“Jadi Jakpro hanya mengelola infrastrukturnya,” kata Dwi.

Diketahui para seniman TIM menolak adanya pembangunan hotel dalam revitalisasi kawasan pusat kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang akan dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

“Kami bukannya menolak revitalisasi TIM, yang kami tolak pembangunan hotelnya. Itu kan tidak sesuai dengan citra TIM sebagai art center,” kata salah satu seniman TIM Arie F Batubara saat dihubungi.

Para seniman TIM menilai dengan adanya hotel yang direncanakan berbintang lima itu maka lambat laun orientasi kawasan budaya akan tergerus menjadi kawasan komersial.

(Sumber:AntaraNews)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.