Kabar7News, Jakarta – Sebanyak 10 Ex-Combatan Group Liwa secara sukarela menyerahkan dua pucuk senjata jenia AK- 47 beserta munisinya kepada Satgas Indo Rapidly Deployable Battalion Mission de Organisation des Nations Unies pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo (RDB MUNOSCO).

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Indo (RDB MONUSCO), Kolonel Inf Dwi Sasongko, dalam rilis tertulisnya di Republik Demokratik Kongo, Senin (26/08/2019).

Diungkapkan Dansatgas, patroli rutin dan penggalangan dari Tim Civil and Military Coordination (Cimic) Satgas Indo RDB, serta konsolidasi Operasi Jaring Laba-laba 03 mampu menarik simpati masyarakat.

“Selain dua pucuk senjata jenis AK-47 dan 7 butir munisi, diserahkan juga 7 busur, 5 anak panah dan berbagai senjata tajam lainnya, dari Ex-Combatan Group Liwa yang dipimpin oleh Mr. Pierre Luka kepada personel Satgas, di Desa Lukengwe, 30 Km dari Kalemie, Minggu (25/08/2019),” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, setelah menerima Senpi, munisi, busur, anak panah, dan berbagai senjata tajam lainnya, Tim Cimic menyerahkannya kepada staf DDR/RR yang diterima Mr. Jeanoot, bertempat di Markas Indo RDB, Soekarno Camp.

“Penyerahan Senpi dan Sajam ini dilatarbelakangi oleh seringnya personel Satgas melaksanakan patroli rutin dan kegiatan Cimic yang dipimpin Kapten Inf Agung Sedayu, di wilayah Axis Kalemie,” ucapnya.

“Berbagai kegiatan Cimic yang digelar Satgas diantaranya, pelayanan kesehatan gratis, psikologi lapangan dan perpustakaan mini, mampu menggugah kesadaran Ex-Combatan untuk menyerahkan senjata miliknya tanpa ada paksaan,” jelas Dwi Sasongko.

Selain itu lanjutnya, keberhasilan ini menunjukkan dengan kegiatan Cimic yang dilakukan Satgas ditambah pendekatan dan komunikasi secara intensif kepada Ex-Combatan, menyadarkan mereka bahwa Satgas Indo RDB bukanlah musuh, tetapi saudara.

“Mereka juga melihat dalam setiap kesempatan, Satgas selalu membantu kesulitan warga, sehingga mereka yakin dan percaya bahwa keberdaan Satgas di wilayah mereka untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi warga,” tandasnya.

Dwi Sasongko menuturkan, sampai dengan saat ini, Satgas Indo RDB telah berhasil menerima penyerahan senjata dari Ex-Combatan sebanyak 31 pucuk AK-47, dua pucuk Machine Gun, dua pucuk RPG, dua pucuk senjata Arquebus, satu buah granat, ratusan busur dan anak panah.

“Ini tentu membanggakan, kehadiran Satgas sudah diterima dengan baik oleh warga setempat. Mereka juga makin percaya kehadiran Satgas memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kongo,” pungkasnya.
(Red)

 


Kabar7News, Kalbar –  Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Menkopolhukam RI Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ibu Siti Nurbaya, dan Kapolri Jenderal Pol Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D., melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (23/8/2019).

Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI beserta rombongan meninjau langsung lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang berada di wilayah Kalimantan Barat melalui udara dengan menggunakan Helly EC 725 dan Bell milik Polri.

Setelah peninjauan lewat udara, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beserta rombongan turun ke lokasi Karhutla menyaksikan secara langsung proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Turut serta dalam peninjauan tersebut diantaranya Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, Kabaharkam Polri Komjen Pol Condro Kirono, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito dan Aslog Panglima TNI Marsda TNI Kukuh Sudibyanto.
(Red)


Kabar7News, Jakarta – Selepas upacara pembukaan Patroli Terkoordinasi, Satgas Pamtas Yonif Raider 600/Modang (Mdg) dan Tentara Diraja Malaysia (TDM) melaksanakan patroli terhadap 277 patok perbatasan RI-Malaysia yang berada di wilayah Nunukan.

Hal itu disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 600/Mdg dalam rilisnya di, Kalimantan Utara, Jumat (23/08/2019).

Dikatakan Ronald Wahudi, direncanakan patroli akan dilaksanakan selama lima hari dan memeriksa patok perbatasan negara antara Indonesia dan Malaysia disepanjang Serudong sampai dengan Pos Gabungan Malaysia di wilayah Simanggaris kabupaten Nunukan.

“Sebanyak 277 patok akan dipatroli bersama oleh Satgaspamtas Yonif Raider 600/Mdg dan TDM, masing-masing 26 orang, untuk memastikan posisi dan kondisi patok perbatasan negara”, ujarnya.

Selain itu, dari kegiatan patroli bersama itu, Ronald berharap dapat meningkatkan jalinan komunikasi TNI dan TDM termasuk para prajuritnya dalam menjaga wilayah perbatasan antar dua negara.

“Selanjutnya patroli akan diakhiri dengan upacara di Pos Gabungan RI-Malaysia”, pungkasnya.
(Red)


Kabar7News, Merauke – Untuk menanamkan pola hidup sehat kepada anak-anak sekolah di Ujung Timur Indonesia tepatnya di perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) Sektor Selatan, Prajurit TNI Satgas Pamtas Batalyon Infanteri Mekanis Raider (Yonif MR) 411/Pdw Kostrad bersama dengan Puskesmas Sota mengajarkan siswa-siswi senam pagi bersama, cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar.

Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/Pdw Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han. saat meninjau kegiatan tersebut di Distrik Sota, Kab. Merauke, Papua, Jumat (23/8/2019) mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya sebanyak tiga personel tim kesehatan dari Pos Yanggandur yang dipimpin Dantonkes Satgas Letda Ckm Iwan Debri Setiawan bersama-sama dengan tim kesehatan dari Puskesmas Sota dan Pustu Yanggandur mengajak siswa-siswi SD YPPPK Yanggandur senam pagi bersama dilanjutkan mengajarkan gosok gigi dan cara cuci tangan yang benar.

Menurut Mayor Inf Rizky Aditya, kegiatan sosialisasi ini diberikan kepada siswa-siswi SD YPPK Yanggandur, guna menanamkan pola hidup sehat kepada siswa-siswi sekolah dasar supaya kebersihan selalu terjaga, sehingga akan menciptakan siswa-siswi yang sehat dan mendukungnya untuk lebih berprestasi.

“Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Satgas Pamtas Yonif MR 411/Pdw Kostrad bekerja sama dengan Puskesmas Sota dan Pustu Kampung Yanggandur, yang merupakan bentuk sinergi dengan kesehatan terkait yang ada di wilayah perbatasan untuk mensosialisasikan pola hidup sehat sejak dini kepada siswa-siswi sekolah,” jelasnya.

Setelah kegiatan selesai, dilanjutkan dengan membagikan bubur kacang hijau, susu dan roti sebagai tambahan asupan gizi nya. “Kami juga memberikan sikat gigi, pasta gigi, shampo, sabun mandi kepada anak-anak agar apa yang di ajarkan dapat diterapkan di rumah mulai dari sekarang dan seterusnya,” ucap Mayor Inf Rizky Aditya.

Dansatgas mengharapkan, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini anak-anak yang berada di wilayah perbatasan menjadi lebih mengerti akan pentingnya pola hidup sehat. “Mulai dari senam pagi, menjaga kebersihan tangan dan kesehatan gigi, guna mendukung mereka berprestasi dan menanamkan pola hidup sehat sejak dini,” ujarnya.

Kepala Sekolah SD YPPK Yanggandur Bapak Emerikus Renyaan, S.Pd., menyampaikan terima kasih banyak kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/Pdw Kostrad, Puskesmas Sota dan Pustu Yanggandur yang telah mengajarkan siswa-siswi kami pola hidup sehat dari mulai senam, cara mencuci tangan dan sikat gigi dengan benar, sehinga anak-anak kedepan akan mengerti pola hidup sehat.
(Red)


Kabar7News, Pontianak – Perbedaan bukan untuk diperdebatkan. Perbedaan suku, agama, keyakinan, bahasa, kebudayaan dan lain sebagianya merupakan sumber kekuatan yang sangat dahsyat apabila diikat dan direkatkan dengan dasar negara kita Pancasila. Hal ini dikatakan oleh Dandim 1207/Berdiri Sendiri, Kolonel Arm Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P. dalam sambutan yang dibacakan Kasdim 1207/BS, Letkol Inf Hardi Dharmawan pada acara Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme dan Separatisme di aula Makodim 1207 /BS, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Pontianak. Kamis, (22/08/2019).

Dikatakan juga oleh Dandim 1207/BS bahwa jauh sebelum negara ini merdeka, perbedaan memang sudah ada, sejak abad 14 jaman kejayaan kerajaan Majapahit sudah menggunakan semboyan yang diambil dari kitab Sutasoma “Bhineka Tunggal Ika” Tan Hana Dharma Mangrwa” Yang artinya berbeda beda tapi satu jua, tidak ada keraguan dalam kebenaran. 

“Jangan mudah terprovokasi dengan berita hoaks yang sengaja dibuat untuk memecah belah bangsa. Issue SARA memang sangat sensitif dan sangat mudah untuk memancing ketersinggungan dan kemarahan pemeluknya,” tegas Dandim 1207/BS.

Untuk itu Ia mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersatu sehingga pihak-pihak yang menghendaki Indonesia hancur akan sulit menembus persatuan dan kesatuan kita. Diingatkan oleh Dandim 1207/BS karena perpecahan dan permusuhan diantara kita, Belanda berhasil menjajah selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun. 

“Dengan pertemuan dan silaturahmi ini hendaknya dapat dijadikan wahana untuk lebih mengakrabkan komponen bangsa, semua tokoh tokoh yang ada diseluruh lapisan masyarakat, khususnya diwilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kuburaya,” harap Kolonel Arm Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P.

Disampaikan olehnya, kegiatan Komunikasi Sosial cegah tangkal radikalisme dan separatisme merupakan salah satu metode Pembinaan Teritorial yang menjadi wahana untuk mencapai kesepakatan dan kesamaan persepsi tentang pemberdayaan wilayah pertahanan di darat kepada seluruh komponen bangsa termasuk tokoh masyarakat.

Dandim menambahkan, komunikasi sosial cegah Tangkal Radikalisme dan sparatisme merupakan cara untuk menumbuhkan kepedulian serta kepekaan terhadap berbagai aspek di bidang geografi, demografi dan kondisi sosial. Oleh karenanya agar dalam pelaksanaan komunikasi sosial tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan, maka seluruh tokoh masyarakat dan prajurit Kodim 1207 /BS harus memahami pokok pokok penyelenggaraan kegiatan ini. 

Kegiatan Komunikasi Sosial cegah tangkal radikalisme dan separatisme yang digelar Kodim 1207/BS dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, cendekiawan, mahasiswa dan pelajar dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

(Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.