Kabar7News, Lampung Timur – Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), diwakili oleh Dewan Penasehat PPWI Nasional, Brigjen Pol Dr. Victor Pudjiadi, SpB, FICS, DFM meresmikan sekaligus melantik kepengurusan DPC PPWI Lampung Timur, bertempat di Gedung Pemkab Lampung Timur, Rabu, 7 Agustus 2019. Hadir pada acara peresmian dan pelantikan itu, anggota DPD RI asal Lampung, Ir. Anang Prihantoro beserta sejumlah pejabat Pemkab Lampung Timur.

Dengan selesainya pelantikan pengurus DPC PPWI Lampung Timur periode 2018-2023 ini maka resmilah keberadaan kepengurusan PPWI di Lampung Timur. “Alhamdulillah sudah resmi dan dilantik oleh DPN PPWI, kami siap mengibarkan Pataka PPWI di seluruh wilayah Lampung Timur,” ujar Muhammad Aini, Ketua DPC PPWI Lampung Timur, kepada media ini seusai acara.

Sementara itu, Ir. Anang Prihantoro, sebagai penasehat PPWI Lampung, saat memberikan sambutan dan arahannya, mengharapkan agar PPWI Lampung Timur dapat menjadi mitra kerja produktif bagi instansi pemerintah maupun swasta dan masyarakat, dalam membangun bangsa Indonesia. “PPWI Lampung Timur semestinya menjadi mitra kerja strategis bagi Pemda, swasta dan masyarakat umum,” harap anggota DPD RI yang selalu tampil sederhana itu.

Pada acara yang dihadiri juga oleh perwakilan dari Polres, Kodim, dan dinas-dinas pemerintah setempat itu, juga diisi dengan penyuluhan anti penyalahgunaan narkoba bagi anggota PPWI dan masyarakat umum.

Penyampaian pesan-pesan anti penyalahgunaan narkoba oleh Dr. Victor itu diikuti dengan serius dan antusias oleh para undangan yang berjumlah sekitar 200-an orang itu.

Kehadiran DPC PPWI Kabupaten Lampung Timur yang dinakhodai oleh Muhamad Aini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, dalam bentuk papan bunga ucapan Selamat dan Sukses untuk DPC PPWI Lampung Timur. Terlihat di antara jejeran papan bunga ucapan selamat, ada yang berasal dari Pemkab Lampung Timur.

“Kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh elemen yang telah mendukung berdirinya DPC PPWI Lampung Timur ini,” sebut Muhamad Aini melalui pesan singkat dari nomor WhatsApp-nya.
(Red)


Kabar7News, Surabaya – ASEAN dan Pemerintah Amerika melalui USAID bejerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Workshop Pengembangan Rencana Aksi Nasional untuk Menangkal Ekstrimisme (Developing National Action Plan on Countering Violent Extremism) dan Pertemuan Cross-Sectoral and Cross-Pillar untuk Susun Rencana Kerja (Work Plan) ASEAN Plan of Action to Prevent and Counter the Rise of Radicalisation and Violent Extremism (ASEAN PoA P/CVE) 2018-2025 di Hotel Shangri-La, Surabaya, 5-8 Agustus 2019.

Workshop yg dibuka secara resmi oleh Emil Dardak, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, dan dihadiri oleh perwakilan negara-negara ASEAN ini, berfokus pada sharing pengalaman dan pembelajaran pendekatan countering violent extremism di tingkat global, regional dan nasional dengan format pemaparan kasus dan presentasi berbagai hasil penelitian.

“Kita menghadapi tantangan ekstrimisme yg semakin kompleks di semua tingkatan. Bukan hanya disebabkan oleh ideologi semata tetapi juga ekonomi dan politik global dan nasional,” ungkap Emil dalam sambutan pembukaannya.

Pada kesempatan yang sama, Andhika Chrisnayudhanto, Deputi Kerjasama Internasional, BNPT, dalam sambutannya menegaskan bahwa acara hari ini dihadiri oleh anggota ASEAN sehingga kita dapat membuat work plan bagaimana kita menghadapi kawasan-kawasan yang berkaitan dengan masalah violent extremism bersama-sama. Karena tidak mungkin kita mengatasi sendiri, tetapi harus bersama sama secara bilateral, regional (ASEAN) dan multilateral secara global.

Sementara itu, Christoper Harnisch, U.S. Department of State Deputy Coordinator for CVE- Indonesia dan negara-negara ASEAN telah mengambil langkah saling berbagi informasi dan teknologi untuk menangkal terorisme. Indonesia pun telah menjadi salah satu pemimpin global dalam upaya melawan terorisme.

“Melalui USAID, Pemerintah AS sebagai mitra dialog ASEAN mendorong kelanjutan kerjasama yang selama ini telah dilakukan serta mendukung adanya pengembangan program terkait tindakan preventif radikalisme maupun violent extremismte,” lanjut Christoper dalam sambutannya.

Kegiatan Workshop ini turut dihadiri oleh Drs. Hasman Ma’ani, M.Si, mewakili Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai Chair ASEAN-Senior Official Meeting Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE).

“Kementerian Desa, PDTT, saat ini menjadi Focal Point ASEAN-SOMRDPE menjadi bagian penting dalam seluruh upaya kita untuk menguatkan pilar sosial dan budaya masyarakat ASEAN,” tutur Hasman yang juga sebagai Direktur PDRB di Kementerian Desa, PDTT.

Workshop yang berlangsung selama 2 hari ini diikuti wakil dari seluruh SOMTC ASEAN dan badan-badan sektoral ASEAN lainnya dari tiga pilar komunitas ASEAN yaitu: ACMW, ACW, ACWC, AICHR, ASLOM, DGICM, SLOM, SOMED, SOMSWD, SOMY, SOMRDPE serta lembaga-lembaga ASEAN seperti AIPR, ASEAN Foundation, AUN, dan Sekretariat ASEAN.

Workshop ini juga menghadirkan para pembicara dari agensi PBB yaitu UNOCT, dan pembicara dari unsur NGO dan perguruan tinggi seperti AMAN, PPIM UIN Jakarta dan C- SAVE. Sementara K/L terkait yang turut mendukung SOMTC-Indonesia pada pertemuan ini adalah Kemenlu, Polri dan BNPT.


(Aff/Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.