Kabar7News, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menceritakan kondisi kesehatan Menko Polhukam Wiranto sudah semakin membaik setelah beberapa hari dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

“Kondisi beliau sudah membaik berkat doa seluruh masyarakat Indonesia. Beliau juga sudah latihan berjalan,” kata Hasto, usai menjenguk Wiranto di RSPAD Jakarta, Senin (14/10/2019).

Meski masih mendapatkan perawatan secara intensif, kata dia, tahapan-tahapan kritis telah dilalui sehingga sekarang ini Wiranto tinggal menjalani pemulihan secara fisik.

“Ya, tentu saja masih intensif, tetapi sudah jauh lebih memungkinkan untuk bertemu dengan beliau dan dialog. Itu artinya kan masa masa kritis telah lewat,” katanya.

Bahkan kata Hasto, Wiranto juga sudah bisa diajak ngobrol dan bisa menceritakan sendiri kondisi kesehatan yang dirasakannya dari hari ke hari yang kian membaik.

“Iya, Pak Wiranto juga berbicara. Saya juga sampaikan salam dari ibu Mega, beliau juga menceritakan situasionalnya dan Alhamdulillah sudah membaik,” katanya.

Tak lupa, kata dia, Wiranto mengucapkan rasa terima kasih atas doa yang diberikan seluruh masyarakat Indonesia untuk kesembuhannya.

Hasto menegaskan Wiranto sebagai Menko Polhukam adalah sosok yang menjadi simbol kebijakan terkait dengan politik, hukum, dan keamanan di Indonesia.

Jadi, kata dia, insiden yang menimpa Wiranto merupakan “national warning” bagi seluruh masyarakat untuk menjaga aspek keamanan dan ketenteraman masyarakat.

“Berbagai upaya yang melakukan perlawanan terhadap negara dan simbol-simbol negara tidak boleh dibiarkan,” kata Hasto.

Menko Polhukam sekaligus Ketua Umum PP PBSI Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal saat melakukan kunjungan kerja di daerah Pandeglang, Banten pada Kamis siang.

Akibat penyerangan tersebut, Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan di perut dan sempat dirawat di RSUD Berkah, Pandeglang, sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
(sumber:AntaraNews)

Kabar7News, Jakarta – Para Veteran selaku pendahulu Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah meletakkan pondasi yang sedemikian kuat, sehingga TNI memiliki jati diri dan kiprah yang sedemikian luar biasa hingga saat ini.

“Sampai sekarang TNI masih merupakan Institusi yang paling dipercaya dan disegani oleh masyarakat Indonesia,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Tahun 2019 di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).

Di hadapan peserta Mukernas LVRI, Panglima TNI mengutip pernyataan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada saat peringatan HUT ke-74 TNI tanggal 5 Oktober 2019 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Beliau menyampaikan bahwa selain TNI mampu berkiprah di luar negeri, TNI juga telah mampu menjadi representasi kehadiran Negara di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, tidaklah berlebihan bahwa tema yang diusung pada peringatan HUT ke-74 TNI tahun 2019 adalah “TNI Profesional Kebanggaan Rakyat”.

Dalam kesempatan ini, saya selaku Panglima TNI menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, atas Dharma Bakti yang telah diberikan oleh para Veteran kepada TNI khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya.

“Selamat melaksanakan Mukernas LVRI Tahun 2019. Saya berharap apa yang dihasilkan dalam Mukernas ini dapat bermanfaat bagi Organisasi LVRI secara intern, juga bagi TNI dan Bangsa Indonesia secara keseluruhan,” tutup Panglima TNI.

Tampak hadir pada Mukernas LVRI diantaranya Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno selaku Senior Veteran, Ketua LVRI Letjen TNI (Purn) Rais Abin, Ketua Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, Ketua PPAD Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri dan Mayjen TNI (Purn) Syaiful Sulun.
(Red)

Kabar7News, Jakarta – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendorong penguatan ekosistem pengembangan obat untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan dan memproduksi obat.

“Saya berharap melalui simposium ini dapat saling berbagi informasi ilmiah dan menghasilkan strategi untuk pengembangan obat di Indonesia,” kata Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan dalam acara The 2nd International Symposium on Natural Resources-based Drug Development di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Simposium internasional yang diselenggarakan BPPT bersama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) itu merupakan bagian dari pelaksanaan kerja sama penelitian antara institusi Jepang dan Indonesia dalam kerangka Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (Satreps).

Dalam simposium tersebut, diharapkan pemangku kepentingan dalam pengembangan obat di Indonesia dapat saling bertukar informasi, memaparkan hasil riset dan kebijakan terkait, memperkuat jaringan dan kolaborasi dalam mempercepat pengembangan bahan baku obat sehingga mendorong kemandirian bangsa.

Soni menuturkan Indonesia memerlukan akselerasi teknologi untuk mengembangkan bahan baku obat dan memproduksi obat. Bahan baku obat tersebut tersimpan dalam kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia yang harus ditemukan, diidentifikasi dan diolah.

Untuk itu, dia mendorong terciptanya penelitian kolaboratif dan penguatan pendanaan pengembangan obat karena setidaknya dibutuhkan 10-15 tahun untuk mengembangkan dan menghasilkan obat.

Saat ini Indonesia masih mengimpor lebih dari 95 persen bahan baku obat termasuk obat generik. Padahal Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dapat menjadi pasar yang besar untuk kebutuhan obat.

Sementara, Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas nomor dua terbesar di dunia yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku obat dan pangan.

Sejumlah pemangku kepentingan yang hadir antara lain perwakilan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Dewan Riset Nasional untuk bidang kebijakan, Kementerian Kesehatan, Tokyo Agriculture University, RIKEN Center for Sustainable Resource Science, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UG), Universitas Airlangga, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Menurut Soni, jaringan kuat antar peneliti merupakan kunci keberhasilan pengembangan obat, disertai kolaborasi antara pemerintah, akademisi dan industri yang menjadi kunci diseminasi hasil inovasi ke masyarakat luas.

Dalam simposium itu, juga hadir perwakilan dari institusi riset Indonesia seperti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, LIPI, BPOM, Kementerian Kesehatan, KKP, Lembaga Eijkman, UI, Universitas Airlangga, UGM, IPB dan Universitas Brawijaya.

Melalui simposium tersebut, diharapkan dapat terjadi pertukaran informasi serta penguatan jejaring dan kolaborasi riset, sehingga kerja sama riset bidang kesehatan yang melibatkan berbagai lembaga riset dari Jepang dan Indonesia dapat terwujud.

Selain itu, strategi untuk mewujudkan implementasi hasil riset kesehatan tersebut dapat direkomendasikan kepada kementerian dan regulator terkait.
(sumber:AntaraNews)

Kabar7News, Jakarta – Sejumlah 22 helikopter milik Penerbang Angkatan Darat (Penerbad), melintasi dan membentuk formasi diamond terlihat seakan memayungi pengunjung dari sengatan matahari pada demo udara Perayaan HUT Ke-74 TNI tahun 2019 di Halim Perdanakusuma.

Hal tersebut disampaikan Komandan Skuadron-21/Sena, Letkol CPN Rhino Charles Tuwo, M.Sc., M.P.M. sekaligus sebagai Koordinator _Flypass_ satuan Penerbad pada Demo Udara HUT ke-74 TNI, saat dihubungi melalui telepon selulenya di Skuadron-21/Sena, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten Sabtu (5/10/2019).

Letkol CPN Rhino Charles mengatakan, selain 22 jenis helikopter dari berbagai Skuadron Penerbad milik TNI AD, juga dikerahkan helikopter tambahan untuk evakuasi dan recovery, saat berlangsungnya acara kegiatan.

“Seluruh Skuadron mengirimkan perwakilannya diantaranya tiga heli AS 550 Fennec, dua BO-105 Bolkow, dua Colibri EC-120, dua AS555 Fennec, enam Bell 412EP, tiga AH-64E Apache Guardian, tiga Mi-35, dan satu Mi-17,’’ ujarnya.

“Seluruhnya terbang secara berkelompok atau dikenal dengan istilah _Army Flight_ yang dikelompokkan menjadi empat elemen,” terangnya.

Menurut lulusan Akmil 1999 tersebut, beberapa tahap persiapan dan latihan telah dilalui oleh para penerbang untuk menghadapi event yang sangat bersejarah bagi TNI di tahun 2019 ini.

“Persiapan awal, dilatihkan di Skuadron masing-masing, dan setelah pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI, heli dan kru melaksanakan latihan bersama di Skuadron-21/Sena Pondok Cabe selama kurang lebih dua minggu,’’ jelasnya.

“Selama latihan tentu ada kendala, seperti saat geladi kotor, dimana dua heli saat berada di runway tidak jadi terbang karena kendala teknis pada instrumennya, namun saat pelaksanaan hari ini, Alhamdulillah semua dapat teratasi dan tentunya kita telah menyiapkan heli recovery jika ada heli yang bermasalah,’’ tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, Army Flight heli terbagi menjadi empat elemen, dimana pengelompokkannya dimulai saat berada daerah persiapan, sesuai waktu yang telah ditentukan, maka heli harus melintas melintasi podium tempat acara, tepat pada jam yang telah ditentukan.

“Sehingga dari awal kita sudah memastikan, dari beberapa latihan yang dilakukan, kapan harus start engine, berapa lama yang dibutuhkan saat take off di runaway, kemudian melewati rute, sampai landing dengan formasi lagi,’’ tambahnya.

“Saat take off heli sudah membentuk formasi stragle trail, saat di udara tiap-tiap elemen telah memiliki paruh masing-masing, dimana elemen satu membentuk formasi “V”, elemen dua membentuk _stragle trail right, elemen ketiga dengan formasi “V”, dan terakhir elemen 4 membentuk diamond (formasi anak panah),’’ lanjutnya.

Menurutnya, bagi para penerbang TNI AD, event tersebut memiliki peran yang sangat penting, sebagai wahana latihan kerjasama di udara khususnya dalam membentuk formasi di udara.

“Terbang formasi memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, dan juga terbang bersama seluruh jenis heli, pastinya akan menjadi suatu kesempatan yang langka, sekaligus kebanggan setiap penerbang,’’ ucapnya.

“Pada kegiatan ini, tentunya masyarakat juga dapat menyaksikan secara langsung seluruh tipe helikopter yang dimiliki Puspenerbad, dan juga masyarakat dapat melihat tingkat profesionalitas para penerbang TNI AD, dimana dengan kemampuan yang dimilikinya, mereka mampu terbang dengan 22 heli dalam formasi yang rapi,’’ pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pilot Apache Guardian Letkol Cpn Gatot mengatakan, penampilan yang ditunjukkan oleh para pilot Puspenerbad saat demonstrasi di udara juga merupakan salah satu kampanye profil TNI AD.

“Masyarakat dapat melihat, pilot juga merupakan salah satu profesi dari prajurit TNI AD, dengan bertambahnya Alutsista yang dimiliki Penerbad kedepannya, tentu akan menambah jumlah para calon pilot untuk mengawakinya, sehingga kesempatan terbuka luas bagi para pemuda Indonesia,’’ tandasnya.

Terpisah salah satu pilot MI 17, Kapten Cpn Faris Affandi mengatakan bahwa dirinya sangat puas dengan Fly Pass yang dilakukan oleh para penerbang TNI AD.

“Kita sudah mempersiapkan jauh-jauh hari menjelang event ini, tentunya pengalaman ini menjadi kebanggaan tersendiri, selain menambah jam terbang, kegiatan ini sebagai pengalaman dalam terbang secara formasi,’’ ucap pilot yang memiliki 1800 jam terbang ini.

Hal senada disampaikan pula oleh, Letda Cpn (K) Tri Ramadhani, S.Tr.(Han), satu diantara tiga pilot wanita yang menerbangkan helikopter jenis Bell 412EP ini.

“Saya bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan serta kepercayaan yang diberikan untuk ikut berpartisipasi dalam demonstrasi udara kali ini. Ini baru yang pertama kalinya saya mengikuti event seperti ini,’’ pungkas lulusan Akmil 2017 tersebut.

(Red)

 

Kabar7News, Malang – Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad, Brigjen TNI Haryanto, S.I.P., M.Tr (Han) pimpin upacara peringatan HUT ke-74 TNI di lapangan Sapta Marga Madivif 2 Kostrad, Singosari, Malang. Sabtu (5/10/2019).

Rangkaian upacara HUT ke-74 TNI itu terlaksana dengan penuh khidmat. Kasdivif 2 Kostrad selaku Inspektur Upacara membacakan amanat Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P.

Dalam amanatnya, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. yang menyampaikan Kepada seluruh Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI di manapun saat ini bertugas dan berada, beserta seluruh keluarga besar TNI, saya ucapkan ”Selamat Ulang Tahun ke-74” dan “Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia”, yang kita cintai dan banggakan bersama.

“Sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks. Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif di berbagai bidang,” ungkap Panglima TNI.

Disamping itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. menyampaikan, menghadapi kompleksitas ancaman diperlukan Postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Pembangunan Postur TNI meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI.

Panglima TNI di akhir amanatnya menekankan beberapa hal diantaranya perkokoh iman dan takwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta luaskan hati untuk terus beribadah, tingkatkan soliditas TNI, pegang teguh nilai-nilai keprajuritan serta kemanunggalan TNI dengan rakyat, tingkatkan kewaspadaan dan profesionalitas serta kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang kian kompleks, sikapi berbagai kemajuan dengan bijak, jadilah agen perubahan yang positif serta jalanilah setiap tugas secara ikhlas, karena tugas kita adalah sematamata untuk kepentingan bangsa dan negara tercinta ini.

Bertindak selaku Komandan upacara yaitu Letkol Arm Lukas Meinardo Sormin, S.I.P. yang menjabat sebagai Danyon Armed 1 Divif 2 Kostrad.
Upacara ini diikuti satuan Divif 2 Kostrad, Asren Divif 2 Kostrad, para Asisten Kasdivif 2 Kostrad, Perwira Staf Divif 2 Kostrad serta Komandan satuan jajaran Divif 2 Kostrad.
(Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.