Oleh : Azmi Syahputra
Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia(Alpha)
Kabar7News, Jakarta – Berkait tentang adanya polemik berkait masuknya Enzo ke Akmil yang sudah lolos 9 fase penyaringan ketat dan terukur sehingga layak menjadi calon salah satu taruna.
Tidak bisa dengan mudah untuk meletakkan anak seusia enzo sudah berideologi apalagi itu foto atau rekam digitalnya yang di saat usia dan perkembangan jiwanya belum matang, dimana pada waktu remaja anak usia muda cendrung ada rasa eforia mencari identitas diri, jati diri yang kadang kurang tepat bisa jadi ketidaktahuannya, ia belum mengerti jadi hal ini gak bisa dengan mudah dikatakan itu ideologi.
Enzo ini aset istimewa, bakat hebat, kemampuan bahasa bagus dan potensinya luar biasa malah TNI akan kehilangan aset jika tidak rekrut dirinya. TNI sudah banyak pengalaman rekrut taruna jadi jangan dipersoalkan lagi.
Sekali lagi Enzo ini aset.
TNI harus menerima, ia hanya perlu dipoles , kalaupun dia kurang baik atau macam macam dalam berideologi ada waktu 4 tahun selama pendidikan bisa dipantau evaluasi dan dapat dikeluarkan, jadi tidak ada alasan untuk tidak menerima enzo dalam pendidikan akmil dapat dikuatkan pada dirinya nilai nilai nasionalisme dan ideologi pancasila. Jadi hendaknya siapapun agar lebih bijak melihat jauh kedepan, TNI dan bangsa butuh prajurit berkualitas seperti enzo.
Selanjutnya pada BIN maupun TNI sisir lagi apa saja kegiatan yang mengarah ideologi anak usia muda ini, kalaupun ada minta klarifikasinya dan minta ia buat janji dan sumpah setia pada ideologi pancasila dan cinta bangsa dihadapan publik.
Jangan terlalu mudah klaim sesuatu itu ideologi perlu fakta dan data yang cukup kasihan anak anak usia yang relatif muda dipojokkan dalam sebuah kompetisi dengan atas nama ideologi. Maka TNI harus yakin menerima enzo adalah aset masa depan.
(Red)