Kabar7News, Jakarta – Sudin Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAP)Jakarta Pusat siapkan 50 RPTRA di 31 Kelurahan Jakarta Pusat sebagai tempat penampungan sementara atau Shelter warga terdampak banjir pada 8 Kecamatan di Jakarta Pusat.
Hal ini ditegaskan Bangun selaku Kasie Pemberdayaan Masyarakat Sudin PPAPP Jakarta Pusat pihaknya punya Peraturan Gubernur No.123 Tahun 2017 yang di dalamnya mengamanatkan RPTRA sebagai lokasi siap tanggap darurat dalam hal kebencanaan.
“Salah satu fungsi RPTRA kita gunakan sebagai shelter bagi penampungan korban korban bencana termasuk korban bencana banjir,” kata Bangun.
Bangun menambahkan, pelaksanaan tehns RPTRA sebagai shelter penampungan korban bencana, maka Ketua pengurus RPTRA akan berkoordinasi dengan isntansi dan SKPD terkait. Sudin PPAPP Jakpus bahkan telah melatih 2 orang dari setiap RPTRA sebagai kader penanggulangan bencana, oleh Dinas Gulkarmat sejak tahun 2018 hingga 2019.
Menurut Bangun, RPTRA dapat dijadikan Shelter pengungsi korban kebencanaan berdasarkan Pergub 123 tahun 2017, karena RPTRA memilki ruang-ruang yang dipakai sebagai tempat tinggal sementara pengungsi karena setiap RPTRA dilengkapi
Toilet, Musholla, ruang khusus anak dan balita, seperti perpustakaan untuk membaca dan bermain.
Selain itu, ruang menyusui bayi
dan ruang aula utama yang dapat disekat oleh Lurah sebagai Ketua pengurus RPTRA wilayah bagi kepetingan pengungsi.
Pantauan lapangan di salah satu RPTRA Jakpus, yakni RPTRA Intiland Teduh. Karet Ps. Baru Barat VII RW.7, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang. Memperlihatkan kesiaapan seluruh kesediaan ruang ruang yang dapat menunjang penggunaan RPTRA menjadi lokasi Shelter Korban Kebencanaan, khususnya Banjir.
Siti Suareti, selaku Koordinator RPTRA Intiland Teduh, Karet Tengsin
mengatakan RPTRA Intiland Teduh menjadi tempat pengungsian korban Banjir sejak awal berdirinya, karena lokasinya dekat dengan pemukiman padat yang rawan banjir.
“Sejak aktif beroperasi di Februari 2016 , RPTRA Intiland Teduh sudah jadi tempat penampungan. Terakhir jadi lokasi pengungsian warga RW 07 Kelurahan sebanyak 100 lebih pada bulan Januari dan Februari 2020,” tandasnya.
(Red)