Kabar7News, Jakarta – Tidak lagi menggunakan nama makanan, Google resmikan peluncuran Android 10. Sameer Samat, selaku VP of Product Management Android, menjelaskan pada blog resmi Google.
“Kami mengubah cara kami menamai rilis kami. Tim teknik kami selalu menggunakan nama untuk setiap versi, berdasarkan dari camilan lezat, atau makanan penutup, dalam urutan abjad. Kami mendengar umpan balik selama bertahun-tahun bahwa nama-nama itu tidak selalu dipahami oleh semua orang di komunitas global. Android berikutnya hanya akan menggunakan nomor versi dan disebut Android 10”, ujar Samat. Dikutip Minggu, (25/08/2019).
Selama dekade terakhir, platform terbuka Android telah menciptakan komunitas produsen dan pengembang yang berkembang menjangkau audiens global dengan perangkat dan aplikasi mereka.
“Seiring kami terus membangun Android untuk semua orang di komunitas, merek kami harus inklusif dan dapat diakses mungkin dan kami pikir kami bisa melakukan yang lebih baik dalam beberapa cara”, kata Samat.
Pada Android versi L dan R tidak dapat dibedakan saat diucapkan dalam beberapa bahasa. Ketika beberapa orang mendengar mengatakan Android Lollipop keras, itu tidak jelas secara intuitif bahwa itu merujuk ke versi setelah KitKat. Bahkan lebih sulit bagi pengguna Android baru, yang tidak terbiasa dengan konvensi penamaan, untuk memahami apakah ponsel mereka menjalankan versi terbaru. Kita tahu bahwa pie bukan makanan penutup di beberapa tempat, dan bahwa marshmallow, meskipun lezat, bukan suguhan yang populer di banyak bagian dunia.
Merek Android telah berkembang seiring waktu. Kembali pada tahun 2014, Android memperbarui logo dan warna merek, tahun ini Android memperkenalkan tampilan yang lebih modern dan dapat diakses.
Desain logo menarik inspirasi dari anggota non-manusia yang paling dikenal dari komunitas robot Android. Robot itu milik semua orang di komunitas, dan telah lama menjadi simbol kesenangan dan keingintahuan di jantung Android.
“Kami juga mengubah logo dari hijau ke hitam. Ini adalah perubahan kecil, tetapi kami menemukan hijau sulit dibaca, terutama untuk orang dengan gangguan penglihatan. Logo sering dipasangkan dengan warna yang membuatnya sulit dilihat, jadi kami membuat serangkaian kombinasi warna baru yang meningkatkan kontras”, tutupnya Samat.
(Affry)