Kabar7News, Ambon – Aparat Kepolisian Resort di jajaran Polda Maluku menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa pembagian beras kepada warga terdampak penyesuaian harga BBM di daerah masing-masing.

Aksi sosial kemanusiaan yang digelar serempak sejak Rabu (7/9/2022) kemarin, menyasar sejumlah sopir angkot dan tukang ojek.

“Penyaluran bansos pada Rabu kemarin merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat, Kamis (8/9/2022).

Sasaran penerima bansos, tambah Rum, adalah warga yang terdampak penyesuaian harga BBM, diantaranya sopir angkot dan tukang ojek. Setiap penerima bantuan mendapatkan beras 10 kg.

“Jadi pembagian kemarin secara serentak dilakukan oleh Polresta Ambon, Polres SBT, Aru, Tanimbar, Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan, SBB, Tual, MBD dan Maluku Tenggara,” kata Rum.

Jumlah bansos yang disalurkan oleh masing-masing Polres bervariasi. Untuk Polresta Ambon sebanyak 200 paket; Polres Seram Bagian Timur 120 paket; Polres Kepulauan Aru 120 paket; Polres Kepulauan Tanimbar 100 paket; Polres Maluku Tengah 150 paket; Polres Buru Selatan 100 paket; Polres Pulau Buru 150 paket; Polres Seram Bagian Barat 100 paket; Polres Tual 100 paket; Polres Maluku Barat Daya 100 paket; dan Polres Maluku Tenggara 100 paket.

“Jumlah total paket beras sebesar 10 Kg yang kami bagikan sejumlah 1.340 paket,” tambah juru bicara Polda Maluku.

Rum berharap, bantuan yang merupakan bagian dari bentuk kepedulian Polri, khususnya Polda Maluku dan jajaran ini dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima.

“Semoga bantuan ini dapat mengurangi sedikit beban akibat penyesuaian harga BBM saat ini,” harapnya.

(**)

Kabar7News, Ambon – Kepolisian Sektor Kota (Polresta) Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras kepada para sopir angkutan umum di kota Ambon, Rabu (7/9/2022).

Sopir angkot diketahui merupakan salah satu kelompok terdampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pembagian bansos dilaksanakan di sejumlah titik di wilayah kota Ambon. Yaitu di depan Gereja Rehobot, Masjid Raya Alfatah, Poka dan Kebun Cengkeh.

Penyaluran bantuan kemanusiaan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Raja Arthur Lomongga Simamora S.Ik, dan Wakapolresta AKBP. Heri Budianto, S.Ik., M.H.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami Polri kepada warga yang terdampak kenaikan harga BBM. Dan kita ketahui bahwa para sopir angkot ini merupakan salah satu kelompok yang terdampak,” kata Kapolresta Ambon, Raja Arthur Lomongga Simamora.

Arthur berharap, pembagian beras kepada para sopir angkot dapat mengurangi beban hidup yang mereka rasakan pasca kenaikan harga BBM oleh pemerintah pusat.

“Semoga apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat kepada para sopir, minimal dapat mengurangi beban hidup mereka,” harap Kapolresta.

(**)

Kabar7News, Ambon – Pemerintah Pusat telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi (Pertalite-Solar) maupun non subsidi (Pertamax) sejak Sabtu (3/9/2022) lalu.

Untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM tersebut, Polda Maluku duduk bersama mencari solusi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku, Pertamina, Ormas, OKP, Buru dan Mahasiswa, melalui kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD). Kegiatan itu dihelat di Rupatama Polda Maluku, Jalan Rijali, Kota Ambon, Selasa (6/9/2022).

Bertindak sebagai narasumber dalam FGD itu yakni Direktur Intelkam Polda Maluku, Kombes Pol Rali Muskitta, Kabid Bansos Dinas Sosial, C Syukur, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Maluku, Poli Jamlean, Sekretaris Dinas Nakertrans Maluku, M. Rizal Latuconsina, dan Sales Area Manager Retail Pertamina Maluku, Wilson Eddi Wijaya.

Rali Muskitta saat mengawali kegiatan itu mengaku FGD penting dilaksanakan untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM khususnya di wilayah hukum Polda Maluku.

“Makanya pada kesempatan ini kami mengundang dari dinas sosial mungkin dapat memberi gambaran tentang bantuan-bantuan sosial apa saja yang disiapkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan BBM sehingga dampaknya tidak terlalu terasa di masyarakat bawah,” katanya.

Selain Dinas Sosial, FGD juga menghadirkan pihak dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Maluku, yang diharapkan dapat menyampaikan ketersediaan bahan pokok di masyarakat.

“Kami juga mengundang Kepala cabang Pertamina, mungkin bisa memberikan gambaran kepada rekan-rekan semua tentang kondisi perminyakan kita di wilayah, dan alasan mengapa BBM itu harus naik,” tambahnya.

Tak hanya itu, Polda Maluku, kata Muskitta, juga mengundang pihak dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Maluku, agar dapat memberikan gambaran tentang kelompok-kelompok pekerja mana saja yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

“Nakertrans kita undang mungkin bisa memberikan gambaran tentang kelompok kelompok pekerja mana saja yang disediakan bansos, tentu hal ini memang sudah diantisipasi, disiapkan oleh pemerintah, berbagai langkah-langkah,” sebutnya.

Untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM, Muskitta kembali mengaku pihaknya mengundang pihak-pihak dari dinas terkait yang memiliki kapabilitas beserta pengetahuan, sehingga dapat menjelaskan dampak tersebut kepada para peserta FGD.

“Dengan harapan mudah-mudahan FGD ini bisa mencerahkan kita, menambah wawasan kita, pengetahuan kita, mengapa BBM itu sampai naik. Memang kita hidup di alam demokrasi makanya saat-saat seperti sekarang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak semua warga negara,” ungkapnya.

Sales Area Manager Retail Pertamina Maluku, Wilson Eddi Wijaya, mengatakan, kenaikan BBM merupakan kebijakan regulator, dalam hal ini Pemerintah. Pertamina, kata dia, hanya sebagai Badan Usaha. Sebab, hal itu sudah digariskan dalam Perpres No 191 tahun 2014 khususnya pasal 14 ayat 1 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak.

“Dimana menteri menetapkan harga dasar dan harga eceran bahan bakar minyak. Jadi semua ditanggung regulator, kami sebagai badan usaha hanya menjalankan apa yang terjadi. Contoh seperti kemarin ada penyesuaian harga dan disampaikan satu jam dari sekarang, ya kami langsung melakukan antisipasi sehingga saat penyaluran tetap berjalan dan masyarakat juga terinformasikan dengan baik,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, Dinas Perindag Maluku rencananya akan melakukan operasi pasar secara sinergitas dengan instansi terkait. Operasi pasar akan dilakukan secara berkala untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok masyarakat, maupun kebutuhan lainnya tersedia.

“Ada beberapa operasi pasar yang juga kami lakukan seperti pelaksanaan pasar murah menjelang lebaran dan natal di setiap kampung atau desa. Kemudian program Gubernur peduli Maluku yaitu membantu masyarakat untuk mendapat sembako murah. Ini juga merupakan bentuk-bentuk operasi pasar,” kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Maluku, Poli Jamlean.

Sementara itu, Kabid Bansos Dinas Sosial Maluku, C. Syukur, mengatakan, untuk mengurangi beban masyarakat terkait kenaikan BBM, Pemerintah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM.

“Bantuan Langsung Tunai yang akan diberikan jumlahnya Rp 150 ribu per KK dalam waktu empat bulan. Dan BLT ini akan disalurkan oleh pihak kantor Pos,” kata Syukur.

Menurutnya, BLT BBM tersebut langsung ditransfer oleh Kementerian Sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Nah bantuan ini akan dibagikan oleh kantor Pos langsung ke sasaran. Dan penyaluran ini akan didampingi oleh personil Polri,” katanya.

Sekretaris Dinas Nakertrans Maluku, M. Rizal Latuconsina, mengaku, salah satu pekerja yang akan merasakan dampak dari kenaikan BBM adalah rekan-rekan buruh.

“Karena seperti hukum alam bahwa kenaikan BBM ini biasanya dibarengi dengan kenaikan harga bahan pokok di pasar. Hal ini diperparah dengan kondisi gaji atau upah yang sebetulnya perlu ditingkatkan lagi,” kata dia.

Untuk menjawab hal itu, Latuconsina mengaku dinas Nakertrans saat ini sedang mengantisipasi beberapa hal terkait kenaikan BBM tersebut. Salah satunya yakni berkoordinasi dengan teman-teman serikat buruh.

“Koordinasi dilakukan untuk mensosialisasikan rencana pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja agar mendapat Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada rekan-rekan buruh. Sehingga diharapkan dapat membantu,” katanya.

Dari berbagai paparan narasumber terkait antisipasi dampak kenaikan BBM tersebut, para peserta yang hadir dari KSBSI Maluku, BEM Nusantara Maluku, KAMMI Maluku, IMM Maluku, Badko HMI, GMKI Maluku, dan Ormas lainnya melayangkan kritikan dan masukan terkait kenaikan BBM tersebut.

Umumnya kritikan dan masukan disampaikan kepada Pertamina mengenai harga BBM yang tidak sama. Mereka menginginkan agar diberlakukan BBM Satu Harga di Maluku, dan lain sebagainya.

Sebagian peserta juga memberikan apresiasi kepada Polda Maluku yang berhasil mengungkap kasus penimbunan, pengoplosan dan penyelundupan BBM bersubsidi seperti minyak tanah dan solar.

Turut hadir dalam FGD tersebut yakni Direktur Reskrimsus Polda Maluku, Kombes Pol Harold Wilson Huwae, Direktur Reskrimum, Kombes Pol Andi Iskandar, Direktur Binmas, Kombes Pol Denny Abrahams, dan Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat.

(**)

Kabar7News, Ambon – Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum, memerintahkan Kapolres jajaran agar dapat mengantisipasi dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Para Kapolres juga diminta berkoordinasi dengan Bupati/Wali kota agar segera membahas penyesuaian tarif angkutan umum sesuai kenaikan harga BBM.

“Bupati/Wali kota agar segera bahas penyesuain tarif dengan harga BBM saat ini,” pinta Kapolda.

Penyesuaian tarif angkot, kata Kapolda, penting untuk dilakukan. Ini agar menghindari terjadinya aksi mogok yang dilakukan para sopir angkot. Aksi mogok yang terjadi, dampaknya menyengsarakan masyarakat. Warga harus berjalan kaki, dan bahkan mereka diturunkan akibat imbas dari aksi mogok tersebut.

“Jangan sampai ada mogok angkot yang menyusahkan masyarakat. Kasihan masyarakat mereka harus berjalan kaki,” harap Kapolda.

Selain itu, Kapolda juga memerintahkan para Kapolres agar dapat berupaya membantu masyarakat dengan mengerahkan kendaraan Polri semampunya.

“Siapkan dan bantu masyarakat dengan gunakan kendaraan dinas Polri. Bantu masyarakat semampu yang bisa dilakukan,” pintanya.

Di sisi lain, Kapolda juga menghimbau kepada para sopir angkot agar dapat melaksanakan aksi protes dengan tertib, damai, dan tidak anarkis.

“Bila sopir melakukan protes agar dilakukan dengan tertib dan damai serta tidak anarkis,” harapnya.

Ia juga meminta Polres jajaran agar dapat melakukan monitoring dan pengamanan secara humanis apabila terjadi aksi protes dari masyarakat.

“Polres agar melakukan monitoring dan lakukan pengamanan masyarakat secara humanis,” pintanya.

Para Kapolres juga ditekankan untuk melakukan pengawasan jangan sampai terjadi penimbunan BBM subsidi, atau menjualnya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Tangkap para pelaku yang hanya ingin mencari keuntungan lalu kemudian melakukan penimbunan, atau menjual BBM bersubsidi di atas HET atau kepada industri,” tegasnya.

Kepada masyarakat, Kapolda juga berharap agar dalam menyampaikan pendapat dimuka umum dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum atau unjuk rasa.

“Kami berharap masyarakat agar dapat menyampaikan pendapat secara tertib, santun, aman dan damai,” harap Kapolda.

(**)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.