Kabar7News, Jakarta – Hari ini kita telah berada di Bulan Desember, bulan yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Papua dan Indonesia. Bulan yang secara umum merupakan bulan kebahagiaan bagi sebagian masyarakat Papua yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru dengan kegiatan ibadah dan perayaan damai, namun sekaligus juga merupakan bulan kewaspadaan dan kekuatiran karena dianggap sebagai hari kemerdekaan bagi sekelompok orang, dan biasanya berpotensi memicu tindak-tindak kekerasan yang merugikan masyarakat. Situasi seperti ini sudah berlangsung selama puluhan tahun dan hingga saat ini belum ditemukan formulasi yang paling tepat untuk menyelesaikannya.

Pergantian pimpinan TNI dan TNI AD secara bersamaan yang diiringi oleh semangat perubahan paradigma dalam penyelesaian masalah Papua dengan mengedepankan cara-cara damai dan merangkul masyarakat baik oleh pimpinan TNI maupun TNI AD, direspon secara positif oleh banyak pihak. Kebijakan baru yang diterapkan oleh pimpinan TNI dan TNI AD yang selama ini menjadi salah satu stakeholder utama penanganan konflik Papua, seolah-olah memberikan angin segar bagi upaya penyelesaian masalah Papua secara komprehensif dan tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan TNI dan TNI AD memiliki komitmen yang kuat untuk menjabarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 sebagai pedoman bagi Kementerian dan Lembaga Negara untuk mengambil langkah-langkah terobosan, terpadu, tepat, fokus, dan sinergi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mewujudkan masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang maju, sejahtera, damai, dan bermartabat di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam Inpres tersebut, Panglima Tentara Nasional Indonesia diberikan instruksi oleh Presiden RI untuk: a. Memberikan dukungan pengamanan dalam rangka Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; b. Mendukung pemerintah daerah dalam penyediaan pelayanan dasar dan pelayanan pendidikan dan kesehatan di daerah terpencil, pedalaman, perbatasan negara, dan pulau-pulau kecil dan komunitas adat terpencil; dan c. Membangun komunikasi sosial yang inklusif dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok strategis Papua dalam mewujudkan pendekatan dan kebijakan pembangunan yang tepat.

Sejatinya, sinergi atau harmonisasi upaya penyelesaian masalah dan pembangunan wilayah Papua merupakan frasa yang telah lama digaungkan untuk segera menuntaskan persoalan yang telah berlangsung lebih dari setengah abad serta masih menyimpan potensi besar terjadinya disintegrasi. Namun demikian, realisasi dari upaya tersebut hingga saat ini masih belum terlihat secara nyata dan menghasilkan perubahan yang signifikan. Ego sektoral dan mindset para aparat ditugaskan di wilayah Papua masih disinyalir menjadi salah satu kendala utamanya, disamping berbagai kendala yang berasal dari masyarakat Papua sendiri terkait dengan keterbelakangan kualitas SDM dan berbagai persoalan kultural lainnya. Papua juga masih dipersepsikan identik dengan kekerasan dan terror, sehingga menimbulkan ketakutan bagi para aparatur sipil Negara untuk bertugas disana, dan disisi yang lain mendorong aparat keamanan untuk cenderung berpikir, bersikap dan bertindak represif dengan mengedepankan langkah kekerasan.

Jika kita ingin menyelesaikan masalah dan membangun Papua dengan harmonisasi aspek kesejahteraan dan keamanan, maka diperlukan komitmen yang kuat dan selaras antar kementerian dan lembaga, termasuk TNI, serta diimplementasikan secara nyata. Anggaran pembangunan daerah dan masyarakat tentu saja berada pada kementerian dan lembaga melalui dinas-dinas dan badan yang ada di daerah, sedangkan TNI memiliki tenaga para prajurit yang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan maupun pada Babinsa yang tersebar hingga ke wilayah-wilayah terpencil yang seringkali tidak terjangkau oleh petugas dari dinas maupun badan terkait. Jika semuanya memiliki komitmen yang sama, maka kondisi tersebut dapat diintegrasikan menjadi sebuah upaya terpadu yang harmonis dengan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDM masyarakat Papua.

Dari sisi aparat keamanan, sambil melaksanakan tugas pengamanan wilayah perbatasan maupun daerah rawan di Papua, para prajurit TNI juga melakukan kegiatan untuk mengisi kekosongan para petugas dari dinas dan badan yang bertanggung jawab membangun masyarakat di berbagai bidang. Para prajurit TNI seringkali menjadi guru di sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar formal dari dinas pendidikan, mengajari dan melakukan pendampingan dalam bidang pertanian kepada masyarakat di sekitar pos
pengamanan, melakukan inovasi untuk mengatasi kesulitan sarana penerangan dan kesulitan air bersih, mengisi kekosongan petugas lintas batas (imigrasi, bea cukai dan karantina) serta membina potensi-potensi pemuda yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab dinas terkait di pemerintahan daerah. Namun itu semua dilakukan secara terbatas sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan waktu yang ada.

Di sisi yang lain, gangguan keamanan yang terus dilakukan oleh kelompok bersenjata kepada aparatur sipil dan pihak-pihak swasta yang bekerja membangun Papua telah menyebabkan kekuatiran yang tinggi sehingga mereka enggan untuk melanjutkan tugasnya. Akibatnya, terjadi ketidak sinergian dan kesinambungan upaya lintas sektoral yang seharusnya menjadi kunci keberhasilan penyelesaian masalah Papua. Jika semua pihak memiliki komitmen, spirit dan goodwill yang sama, maka seharusnya ketersediaan anggaran di kementerian dan lembaga yang tidak terdukung oleh kecukupan tenaga dapat disinergikan dengan ketersediaan tenaga yang tidak didukung anggaran khusus di TNI.

Di wilayah Papua Selatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Kolakops Korem 174/ATW Merauke, terjadi penurunan yang siginifikan terhadap frekuensi dan kualitas gangguan keamanan yang dilakukan oleh KSB sejak tahun 2020 hingga tahun 2021. Puncaknya, Pekan Olahraga Nasional (PON XX) yang diselenggarakan di wilayah Merauke dan Mimika berjalan dengan lancar, aman dan sukses tanpa gangguan dari KSB. Dinamika yang terjadi para proses perencanaan dan persiapan yang sempat memunculkan kekuatiran akan gagalnya PON XX sama sekali tidak terbukti, dan justru pesta olahraga tersebut mencerminkan sebuah keberhasilan besar dan mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Hal tersebut menjadi salah satu cerminan bahwa kedamaian dan keamanan bisa tercipta di bumi Papua jika terjadi harmoni yang sesungguhnya antara negara dan masyarakat Papua. Hal tersebut yang sedang dan terus diupayakan oleh Kolakops Korem 174/ATW Merauke untuk dijadikan pendekatan dalam pelaksanaan tugas-tugas operasi seluruh Satgas yang berada di wilayah Papua Selatan. Kehadiran Satgas TNI harus mampu menjadi bagian dari keluarga masyarakat Papua untuk bersama-sama membangun dan mengatasi berbagai persoalan yang terjadi sesuai dengan kemampuan dan batas kemampuan yang ada.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa diperlukan sebuah keberanian dalam hati, pikiran dan tindakan prajurit TNI yang melaksanakan tugas menjaga kedaulatan NKRI di Papua. Keberanian yang dimaksud disini adalah keberanian untuk mencintai, melindungi, membantu serta menjaga harkat dan martabat orang Papua. Ini mengandung makna yang luas serta membutuhkan konsekuensi perubahan mindset para unsur pimpinan beserta seluruh prajurit yang mendapatkan kehormatan untuk bertugas menjaga kedaulatan NKRI di Papua.

Para prajurit TNI yang akan melaksanakan tugas menjaga kedaulatan NKRI di Papua harus mau merubah mindset nya dengan tidak mengedepankan cara berpikir kekerasan dan berorientasi pada kuantitas “kontak” dengan kelompok bersenjata serta hasil yang didapatkan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tugas. Jika sasaran akhirnya adalah dimenangkannya hati dan pikiran rakyat, maka ketiadaan gangguan dari kelompok bersenjata di wilayah penugasan suatu satuan dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap satuan tersebut justru seharusnya dijadikan sebagai ukuran keberhasilan, bukan malah dianggap bahwa satuan tersebut malas melakukan patroli dan sebagainya.

Kebijakan Negara yang disampaikan oleh Presiden dan Wapres RI untuk lebih mengedepankan pendekatan kesejahteraan yang diharmonisasi dengan pendekatan keamanan harus benar-benar dijabarkan dan diimplementasikan oleh seluruh stakeholder terkait, termasuk TNI secara konsisten dalam pelaksanaan tugasnya di wilayah Papua. Seluruh stakeholder termasuk para prajurit TNI yang bertugas di Papua harus benar-benar memiliki keberanian untuk merubah mindset dalam melaksanakan tugasnya. Masyarakat Papua bukanlah musuh yang harus diperangi, melainkan saudara kandung yang harus dicintai, dilindungi, dibantu dan dijaga harkat dan martabatnya. Jika keberanian tersebut dapat dibangun dengan sungguh-sungguh dalam hati dan pikiran semua pihak yang melaksanakan tugas di Papua, maka keberhasilan tidak akan sulit untuk dicapai.

Kemajuan-kemajuan pembangunan dan kesejahteraan serta keterbukaan masyarakat Papua dari keterisolasian diharapkan sedikit demi sedikit dapat membawa manfaat bagi keterbukaan mindset masyarakat Papua untuk terus membangun dirinya. Kebijakan pimpinan TNI dan TNI AD untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat, selaras dengan filosofi kemenangan dalam sebuah perang, bahwa kemenangan terbesar dari sebuah peperangan adalah jika kita bisa memenangkannya tanpa harus bertempur.

Penulis: Brigjen TNI Bangun Nawoko, Danrem 174/Atw Merauke

Kabar7News, Merauke – Komandan Korem (Danrem) 174/ATW Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko didampingi para Kepala Seksi Korem 174 Merauke menerima kunjungan Bupati Kabupaten Mappi Bapak Kristosimus Yohanes Agawemu, bertempat di ruang transit Makorem 174 Merauke, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Selasa (23/3/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Brigjen TNI Bangun Nawoko menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Bapak Kristosimus Yohanes Agawemu, dimana selama ini sudah terjalin sinergitas yang sangat baik antara Korem 174/ATW Merauke dengan Pemerintah Kabupaten Mappi, Provinsi Papua.

Pertemuan antara Danrem Merauke dan Bupati Kabupaten Mappi berlangsung dengan penuh keakraban dan dalam suasana kekeluargaan. Hal ini menunjukkan sudah terjalinnya hubungan yang harmonis antara Korem 174 Merauke dan Pemerintah Kabupaten Mappi.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Kabupaten Mappi menyampaikan terimakasih kepada Korem 174 Merauke terutama dalam penerimaan Calon Prajurit TNI AD putra dan putri Orang Asli Papua (OAP).

Menurut Bapak Kristosimus Yohanes Agawemu, saat ini sudah menjadi prioritas dan mendapatkan alokasi kuota yang cukup besar bagi putra dan putri Orang Asli Papua bila dibandingkan dengan kuota Non  OAP/ pendatang, sehingga putra dan putri OAP mempunyai kesempatan dan peluang besar dalam setiap seleksi penerimaan Calon Prajurit TNI AD.

“Untuk para putra dan putri  Orang Asli Papua yang sudah lulus menjadi prajurit TNI AD dapat kembali bertugas membangun daerahnya guna kemajuan masa depan Papua yang aman dan sejahtera,” harapnya.

Bupati Mappi juga menyampaikan keinginannya kepada Danrem agar di Kabupaten Mappi dibentuk Kodim baru serta kedepan tetap dilaksanakan kerjasama dengan Korem 174 Merauke guna membantu  meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mappi.

(red)

Kabar7News, Merauke – Danrem 174/ATW Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko memimpin pelaksanaan acara Tradisi Korps dan Serah Terima Jabatan Komandan Kodim (Dandim) 1707/Merauke dari Letkol Inf Eka Ganta Chandra, S.I.P. kepada Letkol Czi Muh Rois Edy Susilo, S.T., bertempat di ruang data Makodim 1707/Merauke, Jln. Raya Mandala, Distrik Merauke, Kab. Merauke, Selasa (2/2/2021).

Danrem 174 Merauke dalam sambutannya menyampaikan bahwa Serah Terima  Jabatan (Sertijab) ini sebagai upaya pembinaan personel dalam rangka tour of duty dan tour of area, sehingga mendapatkan pengalaman tugas dan wawasan yang lebih luas serta dapat mengimplementasikan totalitas kemampuan secara optimal sesuai dinamika dan tantangan tugas yang dihadapi dan semakin kompleks.

“Selamat datang kepada pejabat Dandim yang baru. Terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada pejabat lama atas prestasi dan dedikasinya selama ini,” ucap Brigjen TNI Bangun Nawoko.

Usai penandatanganan naskah sertijab, dilanjutkan penyematan tanda pangkat dan jabatan serta penyerahan tongkat komando oleh Danrem Brigjen TNI Bangun Nawoko. Hal ini menandakan bahwa Letkol Czi Muh Rois Edy Susilo, S.T., pada hari Selasa tanggal 2 Februari 2021 resmi menjabat sebagai Komandan Kodim 1707/Merauke.

Letkol Czi Muh Rois Edy Susilo, S.T.  sebelumnya menjabat sebagai Kabagwas Balakada Pusziad, sedangkan Letkol Inf Eka Ganta Chandra, S.I.P. mendapat tugas dan tanggung jawab yang baru sebagai Komandan Secata Rindam III/Siliwangi.

Acara Tradisi Korps dan Sertijab Dandim 1707/Merauke ini juga sekaligus dilaksanakan  Sertijab Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVIII Kodim 1707/Merauke Koorcab Rem 174 PD XVII/Cenderawasih dari Ny. Lita Eka Ganta Chandra kepada Ny. Nanda Muh Rois Edy Susilo, yang disaksikan langsung oleh Ny. Reny Bangun Nawoko selaku Ketua Persit KCK Koorcab Rem 174 PD XVII/Cenderawasih.

Turut hadir dalam acara tersebut para Kasi Korem 174/ATW, para Dan/Kabalak Disjan Korem 174/ATW serta perwakilan anggota Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVIII Kodim 1707/Merauke.

Kegiatan Sertijab Dandim 1707/Merauke dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVIII Kodim 1707/Merauke Koorcab Rem 174 PD XVII/Cenderawasih diakhiri dengan acara ramah tamah yang dihadiri pula oleh Bapak Romanus Mbaraka, Jhon Gluba Gebze selaku Tokoh Masyarakat dan pejabat Pemda Kab. Merauke.

(Red)

Kabar7News, Merauke – Danrem 174/ATW Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko selaku Komandan Komando  Pelaksana Operasi (Dankolakops) Korem 174 Merauke didampingi Ketua Persit KCK Koorcab Rem 174/ATW Ny. Reny Bangun Nawoko beserta rombongan mengunjungi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Batalyon Infanteri Mekanis 516/Caraka Yudha (Yonif Mekanis 516/CY).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Danrem Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) hasil karya Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY di Kampung Tetop, Distrik Inyandit, Kab. Boven Digoel, Papua, Kamis (21/1/2021).

Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan serta medan yang sulit dan berlumpur tidak mengurangi semangat Danrem 174/ATW Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko beserta rombongan untuk menuju ke lokasi PLTMH.

Saat rombongan tiba di Pos Tetop Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY, Brigjen TNI Bangun Nawoko beserta rombongan disambut gembira dengan tari-tarian adat Suku Mandobo oleh masyarakat Kampung Tetop, sebagai wujud rasa syukur yang selama ini kampungnya gelap gulita di malam hari menjadi terang benderang.

Kegiatan dilanjutkan dengan peresmian PLTMH hasil karya Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY serta tatap muka dengan Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Aparat Kampung Tetop.

Pada kesempatan tersebut, Brigjen TNI Bangun Nawoko menyampaikan bahwa upaya dan gagasan yang dibuat oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY merupakan wujud kepedulian dan kasih sayang serta cinta kasih TNI AD kepada masyarakat Kampung Tetop.

“Apa yang sudah dibuat oleh prajurit TNI yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ini, yang dapat menerangi perumahan Kampung Tetop sebanyak 52 kepala keluarga, anak-anak sekolah dapat belajar di malam hari, supaya dirawat dan dijaga dengan baik serta tetap patuhi protokol kesehatan covid-19,” ujar Danrem.

Brigjen TNI Bangun Nawoko juga mengatakan, “Saya sebagai Danrem Merauke selalu menekankan kepada prajurit TNI yang bertugas di Tanah Papua khususnya di wilayah Korem 174/ATW, agar prajurit  dalam mengemban tugas untuk membangun Papua dengan hati yang tulus serta selalu mencintai masyarakat khususnya orang asli Papua,”.

Turut hadir pada peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro diantaranya Bupati Kabupaten Boven Digoel, Kepala Seksi Logistik Korem 174/ATW Merauke, Dandim 1711/Boven Digoel dan Komandan Yonif Mekanis 516/CY.

(red)

Kabar7News, Merauke – Brigjen TNI Bangun Nawoko yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap (Danrem 174/ATW) Merauke berhasil meraih peringkat 1 (satu) pada Pelatihan Kehumasan Unsur Pimpinan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) TA. 2020 yang diselenggarakan oleh Lembaga Vokasi Universitas Indonesia (UI).

Kegiatan pembelajaran Pelatihan Kehumasan Unsur Pimpinan TNI AD Diklat Vokasi UI TA. 2020 tersebut dilakukan secara daring. Upacara penutupan pelatihan kehumasan dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Senin (28/12/2020).

Danrem 174/ATW Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko yang juga selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi Korem 174 /ATW Merauke disela-sela kesibukannya yang cukup padat, berusaha menyempatkan diri mengerjakan semua tugas-tugas terkait kegiatan Pelatihan Kehumasan Unsur Pimpinan TNI AD sampai dengan selesai dimanapun berada.

Walaupun dengan terkendala medan yang sulit karena berada di daerah paling Timur Indonesia dan jaringan komunikasi yang masih  terbatas, namun dengan tekad dan semangat Merah Putih dapat dilaksanakan dengan maksimal oleh Brigjen TNI Bangun Nawoko bahkan menjadi yang terbaik dalam Pelatihan Kehumasan Unsur Pimpinan TNI AD TA. 2020.

(red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.