Kabar7News, Hanoi – Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia bertemu dengan Dubes RI Denny Abdi di Hanoi, Sabtu (10/12/2022). Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan pada pertengahan tahun 2022, saat itu dalam kegiatannya di tanah air, Dubes RI mengunjungi Mabes Bakamla RI.

Courtesy call Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dilaksanakan dalam kesempatan kegiatan Kepala Bakamla RI menghadiri undangan Vietnam Defence Expo 2022 di Hanoi dan pertemuan perdana Vietnam Coast Guard and Friends.

Dubes RI menjelaskan tentang situasi dan kondisi Vietnam dan perkembangan hubungan RI dan Vietnam yang semakin membaik. “Presiden Vietnam akan melakukan kunjungan kenegaraan kepada Presiden RI Bapak Joko Widodo pada akhir Desember,” jelas Dubes RI.

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia menjelaskan maksud kedatangan di Hanoi adalah memenuhi undangan Vietnam Coast Guard. Kepala Bakamla juga mengungkapkan bahwa hubungan Bakamla dan Vietnam Coast Guard sangat baik.

“Bakamla dan Vietnam Coast Guard telah mengimplementasikan single point of contact dalam hubungan keamanan maritim kedua negara. Hal ini terlihat dari komunikasi intensif keduanya dalam menangani isu keamanan maritim.

“Tahun 2020 yang lalu, saat KIA Vietnam tenggelam di LNU, VCG meminta bantuan SAR. Demikian juga saat kapal motor Indonesia tenggelam di perairan Vietnam, VCG memberikan informasi dan membantu SAR,” jelas Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia.

Dubes RI mengapresiasi langkah-langkah Bakamla RI dalam menjalankan perannya sebagai koordinator kerjasama keamanan laut internasional. Lebih lanjut Kepala Bakamla mengatakan “ini adalah amanat PP No.13 Tahun 2022,” pungkasnya.

(Humas Bakamla)


Kabar7News, Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. hadiri Asean National Police (ASEANAPOL) ke-39 yang digelar selama lima hari mulai dari hari Senin 16 September hingga Jumat 20 September 2019 di Melia Hotel, Hanoi, Vietnam. Sesuai dengan yang telah dijadwalkan bahwa konferensi dihadiri oleh 27 delegasi, terdiri atas 10 negara anggota ASEANAPOL, 9 Dialogue Partners, 6 Observers, dan 2 Pejabat dari Sekretariat ASEAN dan Sekretariat ASEANAPOL.

Dalam First Plenary Session antara lain akan dibahas laporan Brunei sebagai Chairman of 38th ASEANAPOL Conference dan penetapan Vietnam sebagai Chairman of 39th ASEANAPOL Conference. Sementara dalam Second Plenary Session antara lain akan dibahas tentang Plans of Action masing-masing Chairman Working Group serta pembahasan dan penetapan Joint Communique ke-39.

Selain itu, kehadiran para petinggi kepolisian dari berbagai negara ini bertujuan untuk membahas isu-isu internasional diantaranya, Komisi A membahas penanggulangan kejahatan terorisme, perdagangan orang, peredaran gelap narkoba, perdagangan satwa dilindungi (wildlife crime), penyelundupan senpi dengan delegasi Polri dipimpin oleh Wakadensus 88 AT BJP Martinus Hukom beserta 5 personel Polri.

Kemudian topik mengenai penanggulangan kejahatan kelautan/maritim, kejahatan ekonomi dan perbankan, kejahatan siber, pemalsuan dokumen perjalanan, dan penipuan lintas negara/transnational fraud dibahas oleh Komisi B dengan delegasi Polri dipimpin Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri BJP Lotharia Latief beserta 6 personel.

Terakhir, Komisi C akan membahas pengelolaan Electronic ASEANAPOL Database system 2.0 (e-ADS 2.0), bantuan hukum timbal balik/mutual legal assistance, kerja sama diklat, dan jaringan forensic ASEANAPOL yang dipimpin oleh Wakalemdiklat Polri IJP Boy Rafli Amar, beserta 4 personel.

Dalam Heads of Delegation Discussion Forum antara lain dibahas:
•Penetapan Gulf Cooperatio Council Police (GCCPOL), French National Police (FNP), Royal Canadian Mounted Police (RCMP) sebagai observer dan penetapan National Crime Agency UK sebagai dialogue partner;
•Endorsement of Director for Plans and Programmes (DPP) of ASEANAPOL Secretariat for 2020-2021 and Director for Police Services (DPS) of ASEANAPOL Secretariat for 2020 -2021;
•Budget Proposal for Year 2020 and Plans of Action to organise a Joint Exercise amongst AMCs to test and Operationalize ACCPCM (ASEAN Communication and Coordination Protocol for Crisis Management).

Sedangkan dalam Heads of Delegation Discussion Foum with Dialogue Partners antara lain dibahas berbagai isu kerja sama keamanan yang diangkat oleh masing-masing delegasi.

Pada hari akhir konferensi atau acara penutupan nanti diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dalam menangani kejahatan antarnegara, karena kasus trans-national crime tidak bisa ditangani sendiri sehingga perlu kerjasama dalam penyelesaian kasus sehingga penanganan kasus menjadi lebih efektif dan tentunya meningkatkan keamanan.
(Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.