Kabar7News, Jakarta – Tahapan penyelenggaraan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020 memasuki
babak akhir dan melahirkan sejumlah pemenang.

Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal S Depari, mengumumkan pemenang anugerah jurnalistik tertinggi dan paling bergengsi di Indonesia ini, dalam acara Indonesia Bicara di TVRI, 20 Februari 2021 malam.

Atal S. Depari memandang para peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020 membuktikan bahwa masih banyak wartawan yang menulis berkualitas.

“Karya-karya berkualitas yang bisa jadi juara. Jadi Anugerah Jurnalistik Adinegoro yang paling tinggi di pers nasional. Di Hari Pers Nasional selalu kita menyerahkan hadiah di depan presiden, cukup membanggakan kan. Ada enam kategori,” ucap Atal S. Depari yang juga penanggung jawab HPN 2021.

Proses penjurian berlangsung selama bulan Desember 2020 secara virtual mengingat situasi masih pandemi Covid-19. Terdapat enam kategori yang dilombakan, yaitu liputan
berkedalaman untuk media cetak; liputan berkedalaman untuk media siber; liputan berkedalaman untuk media televisi; liputan berkedalaman untuk media radio; foto berita untuk
media cetak dan media siber; serta karikatur opini untuk media cetak dan media siber.

Media Cetak dan Siber
Kategori Media Cetak dimenangi Devy Ernis bersama timnya Aisha Saidra dan Dini Pramita dari Majalah Tempo bertajuk “Jalan Pedang Dai Kampung” yang diterbitkan 27 Juli 2020.

“Isu kekinian, dekat dengan kita, tulisan memberi pemahaman yang lebih baik mengenai
masalah,” komentar Ketua Dewan Juri Media Cetak wartawan senior Maria D. Andriana.

Dua juri lainnya, wartawan kawakan Asro Kamal Rokan dan Ahmed Kurnia S.
Kategori Media Siber dimenangi Jonathan Pandapotan Purba dan Windi Wicaksono dari Liputan6.com berjudul “Vaksinasi, Momentum Indonesia Bangkit dari Pandemi Covid-
19” yang diterbitkan 23 Oktober 2020
Untuk pemenang kategori ini, Priyambodo RH selaku ketua dewan juri, memberi komentar
singkatnya. “Reportase aktual, mendalam, multimedia-konvergensi,” ujarnya. Namun, ia juga memberi catatan penjurian, terutama bagaimana membedakan antara konten web dan
konten cetak.

“Konten cetak naratif dan santai, konten web harus langsung ke intinya,” jelas Priyambodo.

Wartawan senior Antara ini mengingatkan, pembaca web selalu terburu-buru, berbeda
dengan pembaca media cetak.
Dr.Artini dan Prof.Rajab Ritonga sebagai anggota Dewan Juri Media Siber sependapat.

Secara umum karya Jonathan Pandapotan dan Windi tersebut berhasil menyampaikan pesan sesuai karakter media siber.

“Ada kebaharuan dan kekinian yang masih menjadi fenomena yang belum terselesaikan,”
ujar Artini. Meski diakuinya, keterbatasan masih pada bahasa.

“Media siber masih belum
bisa lepas dari karakter media cetak,” katanya.

Televisi dan Radio
Kategori Televisi diraih Rivo Pahlevi Akbarsyah dan Eko Hamzah dari Trans 7, bertajuk “Bencana Alam di Tengah Pandemi” yang tayang pada 30 November 2020.

Dewan juri yang terdiri wartawan senior di bidang televisi (Nurjaman Mochtar, Imam
Wahyudi, dan Immas Sunarya) sepakat bahwa topik yang dipilih Rivo bersama timnya
betul-betul mempunyai nilai jurnalistik yang tinggi. Rivo seakan menyatu dengan venue dan suasana batin para korban bencana alam.

Ketiga juri memuji atmosfer venue tayangan itu terasa sangat kuat. Dari segi presentasi, meski di lokasi gelap dan sulit pun mampu disajikan prima. Begitu pula angle-angle
gambarnya detail.

“Tidak ada rangkaian visual yang “jumping”. Pemilihan dan penempatan “sound bite” juga
tepat. Saling mendukung antara script dan reportase lapangan. Salut buat editor, keren,”
komentar tim juri Kategori Media Televisi.

Kategori Radio dimenangkan Muhammad Aulia Rahman dari RRI Banjarmasin berjudul
“Nasalis Larvatus di Antara Konflik dan Kepunahan” yang disiarkan pada 30 November
2020.

Tim juri kategori ini terdiri dari para tokoh radio, yaitu Errol Jonathans, Fachry
Mohamad, dan Cahyono Adi.

(red)

Kabar7News, Banjarmasin -Layanan kesehatan gratis yang digelar selama tiga hari, 7-9 Februari 2020, mendapat sambutan masyarakat dari berbagai kalangan. Sampai penutupan layanan kesehatan di O Kilometer, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan hari Minggu (9/2/2020), tercatat 1.211 orang memanfaatkan layanan tersebut.

Layanan yang paling diminati warga adalah layanan kesehatan penyakit tidak menular (TPM) dan darah yang mencapai 459 orang, kemudian disusul layanan tes/pemeriksaan kebugaran yang mencapai 275 orang, dan kemudian disusul pelayanan pengobatan umum yang mencapai 230 orang.
Masyarakat datang ke tenda-tenda layanan kesehatan gratis yang diselenggarakan untuk merayakan Hari Pers Nasional (HPN) yang dipusatkan di Kalimantan Selatan.
Dalam suasana hujan gerimis, warga tetap bertahan antre di tenda-tenda.

Menurut catatan terakhir saat penutupan, masyarakat yang dilayani kesehatan gratis 1.211 orang. Sebanyak 230 orang diantaranya dilayani di bagian pengobatan umum, 459 orang mendapat pemeriksaan di bagian penyakit tidak menular dan darah, 11 orang konsultasi dan pemeriksaan paru, 12 orang konsultasi anak, 22 orang pemeriksaan/konsultasi THT, 41 orang dilayani konsultasi dan pemeriksaan syaraf, 14 orang konsultasi jiwa/nafza, 133 orang mandapat pelayanan gigi dan mulut, 14 orang donor darah, dan 275 orang memanfaatkan tes/pemeriksaan kebugaran.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan HM. Muslim saat pembukaan pelayanan kesehatan gratis yang disertai hujan deras, mengharapkan warga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan secara sinergi dengan rumah sakit-rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya yang ada di Banjarmasin.

“Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi mitra utama dalam kerja sama penyelenggaraan layanan kesehatan ini,” tutur M. Nasir, Direktur Kesejahteraan dan Pengabdian Masyarakat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang juga Ketua PWI Peduli Pusat.

(ketty)

Kabar7News, Jakarta – Panitia Pusat Hari Pers Nasional (HPN) 2020, Kamis sore (9/1/2020), bertemu dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) Yasonna Laoly untuk meminta kesedian menjadi salah satu pembicara dalam Konvensi Media Massa di puncak acara HPN 2020 yang akan dilaksanakan pada dari tanggal 7 – 9 Februari 2020 di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat di Kantor Kemenkumham di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Menteri Yasonna di dampingi Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerjasama Sekretariat Jenderal  Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Wiyono.

Panitia HPN 2020 yang dipimpin langsung Ketua PWI Pusat Atal S Depari yang juga Penanggung Jawab HPN, Sekjen PWI Pusat Mirza Zuhaldi, Ketua Panitia HPN Auri Jaya, Wasekjen PWI Pusat Suprapto, Ketua Bidang Pendidikan Nurjaman Mochtar, Bendahara HPN Dar Edi Yoga dan Humas HPN Mercys Charles Loho.

Dalam kesempatan itu, Atal S Depari meminta kesediaan Menteri Yasona untuk menjadi pembicara dalam Konvensi Media Massa yang dilaksanakan setiap Pelaksanaan Hari Pers Nasional.

Mentri Yasonna Laoly pun langsung menyanggupi permintaan tersebut dan berjanji akan hadir di rangkaian acara HPN 2020 hingga acara puncak yang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

“Kita memang sering meminta masukan dari wartawan. Saya pasti akan hadir. Saya pasti siapkan waktu,” kata Mentri Hukum dan Ham dua periode ini.

Mentri Yasonna Laoly juga menyambut baik masukan dari panitia HPN 2020 bersama Pemprov Kalsel terkait usulan pembangunan Lembaga Permasyarakatan dimana MOU untuk pembangunan Lapas di Kalimantan Selatan akan ditanda tangani bersama dalam acara HPN. Ia juga meminta Kolaborasi Panitia HPN dan Pemprov Kalsel agar mempersiapkan dengan baik puncak Acara HPN 2020 Februari mendatang.

Ketua HPN 2020 Auri Jaya sendiri  mengatakan secepatnya akan melakukan koordinasi dengan Pemprov Kalsel untuk mengkonkretkan kegiatan-kegiatan konvensi, seminar, bakti sosial kesehatan, dan lain-lain.

“Dalam waktu dekat, tim panitia akan melakukan koordinasi ke Kalsel,” tegas Auri Jaya.

(ketty)

 

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.