Kabar7News, Jakarta – Polisi menangkap 5 pelaku pengeroyokan dua anggota Satpol PP bernama Yudi Prasetyo dan Sastra Suhendi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

“Tim gabungan Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Tanah Abang melakukan penyelidikan dan melakukan penangkapan terhadap 5 tersangka,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers, Rabu (3/1/2024).

Susatyo menerangkan, kelima pelaku itu berinisial BD, SR, SM, AS, dan LH. Mereka memiliki peran yang berbeda-beda dalam aksi pengeroyokan tersebut.

“BD, perannya memukul, kemudian SR perannya mendorong. Kemudian SM ini juga perannya menarik, kemudian AS, termasuk LH,” jelas Susatyo.

Susatyo mengungkapkan, penyidik juga melakukan tes urine kepada para pelaku. Hasilnya, 4 di antaranya positif narkoba.

“Hasilnya untuk LH ini positif amfetamin atau menggunakan sabu, kemudian SM positif amfetamin dan PHC atau ganja. Kemudian SR positif amfetamin juga ganja. Kemudian BD positif penggunaan sabu,” beber dia.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

“Dengan pidana penjara paling lama 7 tahun,” pungkas Susatyo.

Pengeroyokan ini terjadi pada Minggu (31/12/2023). Dalam video yang beredar, terlihat dua anggota Satpol PP yang tengah berjaga tiba-tiba didatangi sejumlah warga. Mereka langsung mendorong-dorong anggota Satpol PP itu.

Bahkan ada yang melayangkan pukulan ke arah Satpol PP tersebut. Lalu ada pula warga lain yang berusaha membanting korban.

(**)

Kabar7News, Jakarta – Sudin Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAP)Jakarta Pusat siapkan 50 RPTRA di 31 Kelurahan Jakarta Pusat sebagai tempat penampungan sementara atau Shelter warga terdampak banjir pada 8 Kecamatan di Jakarta Pusat.

Hal ini ditegaskan Bangun selaku Kasie Pemberdayaan Masyarakat Sudin PPAPP Jakarta Pusat pihaknya punya Peraturan Gubernur No.123 Tahun 2017 yang di dalamnya mengamanatkan RPTRA sebagai lokasi siap tanggap darurat dalam hal kebencanaan.

“Salah satu fungsi RPTRA kita gunakan sebagai shelter bagi penampungan korban korban bencana termasuk korban bencana banjir,” kata Bangun.

Bangun menambahkan, pelaksanaan tehns RPTRA sebagai shelter penampungan korban bencana, maka Ketua pengurus RPTRA akan berkoordinasi dengan isntansi dan SKPD terkait. Sudin PPAPP Jakpus bahkan telah melatih 2 orang dari setiap RPTRA sebagai kader penanggulangan bencana, oleh Dinas Gulkarmat sejak tahun 2018 hingga 2019.

Menurut Bangun, RPTRA dapat dijadikan Shelter pengungsi korban kebencanaan berdasarkan Pergub 123 tahun 2017, karena RPTRA memilki ruang-ruang yang dipakai sebagai tempat tinggal sementara pengungsi karena setiap RPTRA dilengkapi
Toilet, Musholla, ruang khusus anak dan balita, seperti perpustakaan untuk membaca dan bermain.

Selain itu, ruang menyusui bayi
dan ruang aula utama yang dapat disekat oleh Lurah sebagai Ketua pengurus RPTRA wilayah bagi kepetingan pengungsi.

Pantauan lapangan di salah satu RPTRA Jakpus, yakni RPTRA Intiland Teduh. Karet Ps. Baru Barat VII RW.7, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang. Memperlihatkan kesiaapan seluruh kesediaan ruang ruang yang dapat menunjang penggunaan RPTRA menjadi lokasi Shelter Korban Kebencanaan, khususnya Banjir.

Siti Suareti, selaku Koordinator RPTRA Intiland Teduh, Karet Tengsin
mengatakan RPTRA Intiland Teduh menjadi tempat pengungsian korban Banjir sejak awal berdirinya, karena lokasinya dekat dengan pemukiman padat yang rawan banjir.

“Sejak aktif beroperasi di Februari 2016 , RPTRA Intiland Teduh sudah jadi tempat penampungan. Terakhir jadi lokasi pengungsian warga RW 07 Kelurahan sebanyak 100 lebih pada bulan Januari dan Februari 2020,” tandasnya.

(Red)

 

Kabar7News, Jakarta – Puluhan anak antusias ikuti tantangan Baca Jakarta 2020 yang digelar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).

Berdasarkan pantauan Kabar7New.com tampak 10 anak usia 7 hingga 9 tahun memadati Ruang Perpustakaan RPTRA Kebon Sirih untuk membaca buku yang ada di perpustakaan serta menuliskan rangkuman dari buku yang telah dibaca.

Koordinator RPTRA Kebon Sirih, Farida yang ditemui mengatakan bahwa kegiatan ‘Tantangan Baca’ kali ini digelar selama 30 hari, tepatnya dari 11 Maret hingga 11 April 2020. Jakarta 2020 kali ini digelar

Farida menjelaskan, untuk anak-anak peserta di dua kategori kelompok dibatasi 10 orang, yakni kategori anak usia 7 sampai 9 Tahun
dan kategori usia 10 hingga 12 tahun.
Jadi anak-anak kategori kelas 1 hingga 3 Sekolah Dasar (SD) (usia 7 hingg 9 tahun) dia membaca selama 15 menit setelah itu mereka meresensikan dan merangkum buku yang dia baca. Untuk anak kelas 4 hingga 6 SD (usia 10 hingga 12 tahun) mereka membacanya 30 menit lalu meresensikan dan merangkum buku yang di baca ” .

Lebih lanjut Farida menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, anak-anak jadi gemar membaca jadi cuma main-main ke sini dan untuk memajukan Literasi Indonesia.

Sementara itu, salah satu peserta Baca Jakarta, Angelica (9) kelas 3 SD menuturkan bahwa Jumat ini adalah hari ke-2 mengikuti Tantangan Baca Jakarta 2020.

“Satu hari kadang baca 2 buku kadang 1 buku. Buku yang dibaca buku komik dan buku lainnya juga senang. Harapannya anak-anak semua yang di RPTRA bisa ikuti kegiatan Tantangan Baca Jakarta,” katanya.

(edward)

 

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.