Kabar7News, Jakarta – Oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat mulai diproses hukum. Ada lima oknum anggota TNI yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pelaku penyekapan ditahan di Instalasi Tahanan Militer Polisi Militer Kodam (Pomdam) I/Bukit Barisan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna sehubungan dengan beredarnya berita tentang penahanan terhadap lima orang oknum anggota TNI terkait dengan kasus kerangkeng manusia, Selasa (24/5/2022).

“Benar, telah dilakukan penahanan terhadap lima orang oknum anggota TNI yang telah ditetapkan penyidik sebagai tersangka untuk pelimpahan berkas hasil penyidikan ke Oditurat Militer Medan,” terang Kadispenad.

Kadispenad menjelaskan, bahwa saat ini penyidik Pomdam I/Bukit Barisan masih terus bekerja memproses hukum kelima oknum anggota TNI tersebut. Siapapun nanti yang terbukti terlibat di dalam persoalan kerangkeng manusia tersebut, pasti akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kelima orang yang sudah dilimpahkan ke Oditurat Militer Medan masing-masing berinisial SG, AF, LS, S dan MP, ” ujar Brigjen Tatang.

Kadispenad menegaskan, bahwa Kasad tidak akan mentolerir setiap pelanggaran hukum yang melibatkan anggotanya. Jika sampai terjadi anggota terlibat pelanggaran hukum, tetap akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

(Dispenad)

Kabar7News, Jakarta – Menyikapi beredarnya surat permintaan bantuan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 2022 oleh oknum prajurit TNI AD, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menegaskan bahwa pimpinan TNI AD melarang keras para prajurit dan satuan untuk meminta bantuan lebaran.

Dikatakan Kadispenad, Pimpinan TNI AD telah memerintahkan kepada para Komandan Satuan jajarannya untuk menekankan prajurit dan satuannya agar tidak meminta THR kepada siapapun dengan alasan apapun.

“Akan ada tindakan tegas kepada oknum prajurit atau satuan yang terbukti melanggar perintah pimpinan TNI AD tersebut,” tegas Kadispenad dalam keterangannya di Madispenad, Jakarta. Rabu, (27/4/2022).

Selanjutnya, Kadispenad atas nama TNI AD menyayangkan masih adanya oknum prajurit yang masih melakukan pelanggaran dengan meminta bantuan THR kepada perusahaan atau warga, meskipun hasilnya untuk didonasikan atau diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu.

“Atas nama pimpinan TNI AD kami menyampaikan permohonan maaf dengan adanya surat edaran permintaan dana THR yang dilakukan oleh oknum prajurit tersebut,” ucapnya.

Kadispenad juga menghimbau kepada semua pihak untuk melaporkan atau mengkonfirmasi kepada satuan TNI AD terdekat, apabila melihat atau mengetahui pelanggaran yang dilakukan oknum prajurit TNI AD.

(Dispenad)

Kabar7News, Jakarta – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Tatang Subarna mengungkapkan bahwa Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan ruang seluas-luasnya bahkan tidak membatasi awak media untuk menjalankan tugas jurnalistik di lingkungan TNI AD.

“Mas tidak boleh melarang wartawan untuk liput di TNI AD, rangkul dan layani mereka dengan baik, ” ungkap Brigjen Tatang meniru ucapan Jenderal Andika. Dia sampaikan pada acara ‘Komunikasi Sosial Kreatif Silaturahmi TNI AD Bersama Awak Media’ di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Kamis (17/6/2021).

Kadispenad mengakui, Kasad Jenderal TNI Andika sangat luar biasa, sifatnya selalu merangkul dan bersinergi dengan para jurnalis.

Kegiatan komunikasi kreatif ini dirancang oleh pihaknya dan juga melibatkan para wartawan agar sesuai kebutuhan penguna yaitu awak media itu sendiri.

“Terbukti dengan 80 persen kegiatan dapat diserap dari rekan-rekan wartawan,” jelas Tatang.

Adapun dengan kegiatan ini diharapkan dapat menjalin kerjasama antara TNI AD dengan wartawan.

”Saya berharap antara TNI AD dan wartawan bisa saling bersinergi dan menunjang,” ucapnya.

Dia menambahkan bahwa dirinya baru saja menduduki jabatan Kadispenad tiga bulan, ibarat bayi masih merangkak.

“Saya baru menjabat Kadispenad tiga bulan, kalau masih bayi itu baru merangkak,” papar dia.

Jadi, imbuh dia, masih banyak kekurangan-kekurangan.

“Makanya saya tidak takut, saya tidak ragu, karena ini yang ada di depan saya, saudara saya semua,” kata Tatang.

(wem)

Kabar7News, Jakarta – Rangkaian peringatan HUT ke-74 Persit Kartika Candra Kirana yang digelar tahun ini terasa istimewa, selain dengan alunan pembacaan ayat suci Al Qur’an, juga dibuka dengan harmoni damai seni Marawis dari satuan yang pernah tampil di hadapan Presiden, yaitu Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) -3/ATD Kodam Jaya/Jayakarta.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Candra Wijaya, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/3/2020)

Dikatakan Kadispenad, Grup Marawis Baitussalam berasal dari Kodam Jaya, yang beranggotakan 15 orang Denzipur 3/ATD .

“Para prajurit Zipur ini tidak saja dikenal di lingkungan TNI AD, namun dalam acara religi di kalangan masyarakat se-Jabodetabek. Bahkan, tahun lalu (Kamis, 16/5/2019), tergabung dengan unsur TNI-Polri mengisi acara buka puasa bersama di Monas di hadapan Presiden,” ucap Candra.

Untuk diketahui, kehadiran Grup Marawis di Mabesad kali ini, tampil di hadapan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ketua Umum Persit KCK Ny. Hetty Andika Perkasa serta tidak kurang dari 2.000 orang prajurit, PNS TNI AD, dan Warakawuri , serta Anak Yatim.

“Dalam acara itu, juga hadir Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dan Wakil Ketum Persit KCK, Ny. Dewi Tatang Sulaiman serta para pejabat teras TNI AD di wilayah Jakarta,” tambah Candra.

Marawis sendiri, tutur Candra, merupakan kolaborasi seni dari Timur Tengah dan Betawi yang kental dengan nuansa keagamaan dengan alat musik perkusi.

“Musik ini tidak saja tentang religi, namun sebagai bagian budaya nasional memiliki nilai-nilai yang universal. Seperti di Ambon beberapa waktu lalu, kelompok seni Marawis dari Yonif 711 berhasil memperkuat persatuan dan persaudaraan masyarakat,” beber Candra.

“Termasuk di Ambon, dalam kesempatan tertentu seni Marawis dimainkan bersama oleh masyarakat yang beragama Islam dan Nasrani. Jadi, dari situ menunjukkan bahwa sebagai seni, Marawis memiliki nilai yang universal,” tegasnya.

Dengan penampilan anggota dari Denzipur 3 itu, Candra pun menangkap hal yang positif bagi pembinaan satuan.

“Selain itu, tidak secara langsung, Marawis juga dapat membentuk prajurit yang semakin profesional dalam menjalankan peran tugasnya yang dinamis, serta membentuk karakter mereka yang toleran, loyal, disiplin, dan tentunya menanamkan keimanan dan ketakwaan,” ujar Candra.

Secara terpisah, Kopda Triyadi Guntoro selaku yang tertua Group Marawis Denzipur 3, mengatakan bahwa awal mulanya Marawis ini dibentuk untuk mengisi waktu luang kegiatan di satuan.

“Namun, seiring berkembangnya kemampuan dan permintaan untuk tampil, sehingga pada tahun 2006 Group Marawis Denzipur 3 dibentuk.

“Alhamdulillah ini merupakan salah satu kebanggaan kami, karena dapat memberikan hiburan dengan nuansa Islami,” tuturnya.

(Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.