Kabar7News, Palembang – Komunitas sopir truk PPTI Palembang bersama Forum Komunikasi Pengemudi Sumsel Bersatu (FORKOM), berkomitmen mendukung kebijakan Pemerintah di bidang transportasi yaitu dengan turut menciptakan dan menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif dan tertib berlalu lintas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para sopir dan membatu peningkatan ekonomi nasional.

“Keamanan yang kondusif dan tertib berlalu lintas adalah bagian dari jaminan kelancaran transportasi untuk kesejateraan anggota dan meningkatkan perekonomian nasional,” terang Mustofa selaku Ketua PPTI Korwil Palembang merangkap Ketua Forum Komunikasi Pengemudi Sumsel Bersatu (FORKOM) di sela kegiatan aniversary salah satu komunitas Pengemudi Palembang Komplek Griya Kramat Indah Blok. M No.1, Tl. Kramat, Palembang Kamis, (05/10/2023).

Untuk itu, sambung Mustofa, Komunitas PPTI Korwil Sumsel bersama Forkom menolak segala bentuk aksi anarkisme dalam penyampaian aspirasi apabila ada kebijakan yang kurang pas untuk para sopir.

Dikatakannya pemerintah telah membuat aturan tentang kendaraan atau truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang membatasi berat muatan atau tonase yang sebenarnya bertujuan baik. Karena beban muatan menjadi lebih ringan, begitu juga dengan biaya operasional yang menjadi lebih murah.

Kami sangat mendukung aturan dari Pemerintah tentang ODOL ini, tapi konsumen juga harus diedukasi agar mengerti dan mentaati aturan ini, sehingga tidak ada pelanggaran di lapangan,” jelas Mustofa

Sekretaris Forkom, Teguh menambahkan aturan ODOL diharapkan tidak diberlakukan sepotong-sepotong tetapi diberlakukan secara menyeluruh. Termasuk sistem pasar (konsumen) diberi edukasi.

“Kalau aturan ODOL diberlakukan tapi konsumen tidak edukasi, nanti akan muncul gejolak persaingan,” katanya.

Terkait dengan pandangan Komunitas Pengemudi Sumsel dalam menyikapi pemilu 2024 pihaknya akan mengajak seluruh anggota untuk turut berkontribusi secara positif yakni mendukung berjalannya tahapan pemilu agar dapat berlangsung dengan aman dan damai.

“Perbedaan sangatlah wajar sebagai implementasi dari demokrasi, siapa pun yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden maupun anggota legislatif harus diakui sebagai hasil Pemilu yang sah, Oleh karena itu PPTI Palembang dan Forkom Sumsel tetap akan menjalin dan mempererat tali silaturahim antar sesama dan organisasi akan bersikap netral tidak memihak pada salah satu golongan atau partai apapun,” pungkas Teguh, baru-baru ini.

(**)

Kabar7News, Timika – Warga masyarakat terutama para pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang harus selalu kita kawal dan kita arahkan agar menjadi generasi penerus yang handal dalam persaingan global saat ini, karena ke depan persaingan antar anak bangsa di kancah Nasional dan Internasional semakin ketat, sehingga pemuda yang ada saat ini di harapkan akan dapat dihandalkan.

Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan cara merangkul dan memotivasi mereka untuk belajar mencintai bangsanya agar tidak terpengaruh dengan budaya asing, karena mereka adalah cikal bakal pemimpin dimasa depan suatu bangsa.

Sebagai seorang aparat teritorial, sudah menjadi tugas pokoknya untuk senantiasa merangkul masyarakat khususnya para pemuda dalam rangka menciptakan Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) Juang yang tangguh. Seperti halnya yang dilakukan Danramil 1710-07/Mapurujaya Lettu Inf Y. Maniagasi bersama Babinsanya yang sedang melaksanakan Komsos bersama masyarakat yang ada di wilayah binaan Kp. Muare, Distrik Mimika Timur Kab. Mimika, Rabu (04/01/2023).

Pada kesempatan itu, Danramil berpesan kepada para pemuda agar jangan terjerumus dan ikut ikutan dalam pergaulan bebas yang sama sekali bukan budaya masyarakat Indonesia, jauhi Miras dan Narkoba karena narkoba dapat menghancurkan sendi kehidupan, masa depan dan cita cita mereka, selain itu Ia juga mengajak para pemuda tersebut untuk senantiasa menyayangi orang tua karena itu semua merupakan ciri khas warisan leluhur bangsa Indonesia.

“Kamtibmas merupakan tanggungjawab kita bersama, untuk itu cintai budaya bangsa serta jangan terpengaruh dengan budaya asing, karena kalian semua adalah calon pemimpin bangsa,” ungkap Danramil.

Sementara itu, Andreas (35 th) salah satu pemuda mengucapkan terimakasih kepada TNI yang selalu memotivasi para pemuda untuk menjadi generasi yang berkarakter dan berdisiplin, Ia degan teman-temanya sepakat akan melaksanakan apa yang telah disampaikan Danramil dan Babinsa tersebut.

(Pen Kodim 1710/Mimika)

Kabar7News, Ambon – Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, angkat bicara terkait dengan maraknya aksi tawuran atau perkelahian pemuda di sejumlah tempat di Maluku.

Kapolda mengajak semua elemen masyarakat agar dapat bersama-sama aparat keamanan baik Polri maupun TNI, untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.

“Sebenarnya tidak semua wilayah seperti itu (suka tawuran), di Maluku masih banyak daerah yang aman dan menjaga lingkungannya dengan baik, menjaga kamtibmas, siskamlingnya berjalan, dan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan TNI dan Polri,” ungkap Kapolda di Ambon, Selasa (18/10/2022).

Kapolda meminta agar image bangga bila suka berkelahi atau menganiaya, dan bahkan membunuh orang itu dihilangkan.

“Hilangkan image bangga kalau terkenal suka berkelahi, bisa pukul dan bunuh orang, itu sudah tidak ada zamannya lagi,” pintanya.

Untuk mengatasi aksi tawuran, Irjen Latif mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas para pelaku, sebagaimana peraturan dan undang-undang hukum yang berlaku.

“Saya sudah perintahkan tindak tegas dan hukum seberat-beratnya bagi siapapun itu pelaku yang terlibat tawuran,” tegasnya.

Menurutnya, perilaku suka tawuran atau berkelahi sudah tidak zamannya lagi. Orang saat ini telah berlomba-lomba untuk meraih kesuksesan, menimba ilmu, dan melawan kemiskinan.

“Saat ini kalau mau berkelahi, berkelahilah dengan kemiskinan, berkelahi dengan kebodohan, berkelahilah melawan intoleransi, dan upaya-upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ajaknya.

Ia mengungkapkan, Polri memiliki keterbatasan personil. Sehingga tidak mungkin pada setiap jengkal tanah dijaga oleh aparat keamanan. Olehnya itu, semua pihak agar memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga wilayahnya masing-masing.

“Semua pihak punya tanggung jawab besar untuk menjaga kamtibmas, mulai dari diri sendiri dan semua aparat desa, dan kecamatan serta semua tokoh-tokoh masyarakat yang ada di daerah masing-masing,” harapnya.

Tawuran, kata Kapolda, tidak saja merugikan masyarakat sebagai korban, tetapi juga anggota Polri yang hadir hanya untuk melerai perkelahian dan melakukan pengamanan.

“Sejauh ini tidak sedikit anggota Polri yang jadi korban baik luka-luka, bahkan sampai ada yang meninggal dunia dalam memberikan pelayanan dan perlindungan masyarakat,” jelasnya.

Kapolda mengajak semua pihak agar dapat melakukan introspeksi bersama terkait aksi tawuran yang kerap terjadi. Padahal, proses penegakan hukum sudah berulang kali dilakukan.

“Harusnya ini menjadi introspeksi diri bagi semua pihak yang ada di daerah-daerah yang sering terjadi keributan antar kelompok. Jangan sedikit-sedikit salahkan aparat keamanan dan minta copot aparat keamanan secara sepihak,” harapnya.

Di sisi lain, pihaknya, tambah Kapolda, juga kerap melakukan evaluasi terhadap anggota Polri secara proporsional. Penilaian diberikan secara obyektif, bukan subyektif atas keinginan kelompok tertentu.

“Kalau memang sudah tidak memenuhi kriteria sebagai pimpinan, tanpa diminta siapapun, pasti seorang pejabat akan dievaluasi untuk diganti,” ujarnya.

Irjen Latif kembali mengingatkan semua pihak untuk dapat bersama-sama, membantu aparat TNI dan Polri dalam menjaga daerah masing-masing.

“Daerah-daerah lain sudah maju membangun daerahnya, meniadakan perbedaan dan ego masing-masing tapi hidup rukun, dan meningkatkan kesejahteraan warganya,” pintanya.

(**)

Kabar7News, Batam – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) melalui Subditbinpolmas Ditbinmas melakukan kegiatan pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) kepada ormas Ikatan Keluarga Besar Teon Nila Serua (IKB-TNS) Kota Batam, Provinsi Kepri pada Rabu, 12 September 2022, bertempat di Kav. Senjulung Bumi Perkemahan, RT 03, RW 12.

Kasubditmas Polmas Kompol Zanie Parlinggoman dalam kegiatan pembinaan tersebut menyampaikan bahwa menjadi tanggung jawab bersama untuk kita bersama-sama menjaga Kamtibmas.

“Kerja sama organisasi dan Polda Kepri untuk menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat,” harap Kompol Zanie.

Sementara Ketua Perwakilan Daerah IKB-TNS Kota Batam Thonce Komsary mengungkapkan bahwa IKB-TNS Batam secara organisasi akan selalu berkomunikasi dengan Polda Kepri untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat secara umum dan lebih khusus lagi untuk masyarakat IKB-TNS.

Thonce menambahkan, mengingat Batam adalah kota yang cukup majemuk juga Batam adalah kota industri yang tentunya banyak investor dari luar negeri. Keamanan ketertiban dan kenyamanan yang dibutuhkan di kota Batam.

“Kami juga bangga dengan Polda Kepri kerena selalu turun ke masyarakat untuk mengedukasih masyarakat tentang pentingnya keamanan ketertiban dan kenyamanan di kota Batam,” pungkasnya.

(**)

Kabar7News, Ambon – Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, menanggapi insiden perkelahian antar warga yang kerap terjadi pada tengah malam atau di waktu dini hari.

Kapolda mengajak berbagai pihak terkait untuk kembali meningkatkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) dan kepedulian masyarakat dalam bersama menjaga situasi kamtibmas.

“Menanggapi perkelahian warga yang terjadi tengah malam atau di pagi-pagi buta, kami mengajak kepedulian perangkat pemerintah negeri dan masyarakat untuk kembali meningkatkan siskamling dan jaga kamtibmas di wilayahnya masing-masing,” pinta Kapolda di Ambon, Senin (3/10/2022).

Penerapan siskamling penting dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap situasi kamtibmas di lingkungan masing-masing. Dengan begitu diharapkan berbagai potensi kejahatan atau perkelahian dapat diminimalisir.

“Apabila ada kebiasaan warga yang berkumpul-kumpul tidak jelas, bahkan sampai larut malam dan dini hari seharusnya ditegur dan dibatasi. Sebelum jam 12 malam sebaiknya sudah dibubarkan,” harap Kapolda.

Irjen Latig mengaku pemerintah negeri lebih mengetahui warganya yang kerap berkumpul, bahkan sampai larut malam. Sehingga diharapkan bisa dibatasi agar dapat mengurangi terjadinya potensi kejahatan.

“Sebenarnya mereka tahu siapa-siapa saja warganya yang sering kumpul-kumpul tidak jelas sampai malam hari, bahkan sampai pagi hari. Hal itu yang sangat berpotensi terjadinya kejahatan,” ungkapnya.

Menurut Kapolda, kebiasaan berkumpul sampai larut malam, akan disertai dengan berbagai kegiatan tambahan seperti mabuk-mabukan, main judi, hingga akhirnya terjadi aksi kekerasan.

“Biasanya kalau sudah berkumpul akan muncul acara tambahan seperti mabuk-mabukan atau main judi yang akhirnya terjadi kekerasan bahkan penganiayaan, yang menimbulkan jatuhnya korban luka, bahkan bisa sampai menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.

Irjen Latif mengatakan, Polri, tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga situasi kamtibmas. Butuh kerjasama semua pihak, terutama pemerintah negeri maupun masyarakat setempat.

“Polri sudah terus melakukan upaya-upaya himbauan dan pencegahan, bahkan sampai penegakan hukum dengan tegas. Tapi Polri juga tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan khususnya aparat negeri/desa yang paling tahu dan kenal dengan kerawanan daerah masing-masing,” harapnya.

Olehnya itu, Kapolda meminta aparat desa agar dapat kembali menerapkan siskamling, maupun dapat bertindak sebelum sebuah persoalan terjadi.

“Jangan semua persoalan setelah terjadi baru bertindak. Tapi bertindaklah sebelum terjadinya kejahatan dengan cara menegur bahkan membuat larangan untuk kumpul-kumpul sampai pagi yang tidak jelas yang dapat menimbulkan potensi konflik dan kejahatan,” pintanya.

Secara tegas Kapolda meminta aparat desa bila mengalami kendala seperti misalnya warga enggan mengindahkan aturan yang dibuat, agar segera dilaporkan kepada aparat kepolisian terdekat.

“Apabila aparat desa sudah mengambil langkah dan memberikan teguran, tapi mereka tetap tidak mengindahkan, segera infokan kepada Polri baik langsung maupun melalui laporan masyarakat secara online. Kita akan segera tindaklanjuti. Jadi aktifkan kembali siskamling dan jangan tunggu ada korban baru semua reaktif,” harapnya.

(**)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.