Kabar7News, Medan – Sebagai upaya memperkuat pendapatan para pedagang pasar tradisional di Kota Medan di era digitalisasi, Dewan Pimpinan Daerah Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPD APPSINDO) Milenial Kota Medan gelar diskusi Publik, di Octopus Kopi, Jalan Halat , No 98, Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (20/10/2023) lalu.

Diskusi publik yang dihadiri para pedagang pasar tradisional serta para pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu mengusung thema diskusi yakni “Meningkatkan Perekonomian Pasar Tradisional Yang Sehat Di Era Digitalisasi Milenial” dengan Sub Thema “Era Digitalisasi Pasar Tanpa TikTok”.

Tujuan diskusi yang dilakukan DPD APPSINDO Milenial Kota Medan itu, untuk mencari solusi-solusi bagi para pedagang pasar tradisional yang kini pendapatannya makin anjlok dengan adanya berbagai aplikasi penjualan online di era digitalisasi saat ini, yang diantaranya aplikasi TikTok yang baru-baru ini ditutup oleh Pemerintah.

Tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan, Drs. H. Mefral Lubis, MM., pada paparan materi diskusi mengatakan, dirinya telah malakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penjualan online terhadap pedagang pasar tradisional dan juga untuk mengetahui respon pedagang tradisional.

“Hasil dari penelitian ini adalah kesadaran para pedagang tradisional terhadap peningkatan penjualan online yang cukup tinggi mencapai 90% menyatakan bahwa penjualan online akan mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Mefral Lubis melanjutkan, hal tersebut menandakan bahwa penjual tradisional menyadari pengaruh pedagang online sangat mematikan cara sistem lama, yang hanya menunggu datangnya pembeli.

“Berkaitan dengan respon pedagang hasil “DESKRIPSI STATISTIK” menunjukkan 80% pedagang menghendaki perubahan ke yang lebih baik memiliki respon positif, dalam artian pedagang menyadari dan melakukan strategi untuk peningkatan penjualannya agar meningkat. Jika dilihat keuntungan penjualan secara online adalah biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan yang berdagang di pasar tradisional,” ujarnya.

Saat ini, sambung tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan itu, pembeli yang berkunjung ke pasar tradisional adalah hanya Ibu-ibu yang usianya diatas 40 tahun ke atas yang tujuannya berbelanja untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga.

“Dari hasil penelitian yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa di pasar tradisional perlu tersedianya onlineshop berbasis digital, dimana PD Pasar sebagai pengelola seharusnya memfasilitasi pedagang dengan perangkat wifi dan perangkat internet lainnya, dalam rangka meningkatkan penjualan bagi pedagang yang berjualan dibawah naungan PD. Pasar,” terangnya.

Menurut Mefral Lubis, jika PD Pasar tidak menyesuaikan tata pengelolaannya dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman digitalisasi saat ini maka dikhawatirkan akan terjadinya pengurangan karyawan karena pedagang pasar sudah banyak yang tutup.

Dirut Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan, Suwarno, SE, yang hadir pada diskusi Publik tersebut memaparkan program Pemerintah Kota (Pemko) Medan sekaligus menjawab permintaan para pedagang yang mengharapkan adanya solusi dari Pemko Medan terkait peningkatan pendapatan pedagang tradisional di era digitalisasi saat ini.

“Masalah TikTok yang telah ditutup, kami dari Pemko Medan sangat setuju agar tidak menggangu para pedagang-pedagang tradisional yang ada di Kota Medan. Langkah-langkah kami, yang akan dibuat kedepan kita telah melakukan MOU terhadap 13 elemen Mahasiswa di Kota Medan, akan melakukan digitalisasi tentang Marketplace yang ada di masing-masing pasar tradisional,” ungkap Suwarno.

Suwarno menjelaskan marketplace yang dimaksud adalah sebuah aplikasi yang nantinya disediakan untuk masing-masing PD Pasar Kota Medan, yang didalamnya terdapat daftar toko dan jenis dagangan yang dijual di pasar tersebut, sehingga dapat diakses dan dibeli langsung oleh para pembeli melalui online.

“Artinya ini kedepan membantu para pedagang. Dalam hal ini, bukan berarti dengan adanya Marketplace mereka berjualan dirumah, jadi di aplikasi itu nanti setelah kita mendaftar di online kalau mereka tidak jualan lagi di pasar maka akan kita tutup, jadi mereka jualan online tapi tetap dipasar. Bukan nantinya jualan mereka laku terus mereka keluar dari pasar, maka kalau itu terjadi mereka kita tutup,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan, Dedi Harvi Syahari, saat dijumpai awak media usai diskusi menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung penuh program yang saat ini telah dirancang oleh Pemko Medan untuk memberikan solusi terkait peningkatan pendapatan pedagang pasar tradisional.

“Kita hari ini sepakat dan mengapresiasi yang diregulasikan pemerintah untuk membantu UMKM ataupun pedagang-pedagang tradisional Indonesia khususnya Kota Medan. Yang mana hari ini kebijakan itu juga membantu menaikkan pendapatan pedagang yang saat ini terimbas oleh adanya aplikasi jualan online seperti TikTok ini,” ujar Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan itu.

Lebih lanjut, Dedi Harvi Syahari, juga menghimbau agar para pedagang melek terhadap informasi dan harus bisa mengejar teknologi di era digitalisasi saat ini, karna menurutnya mau tidak mau dan suka tidak suka pedagang harus siap masuk ke era digitalisasi.

Disinggung terkait Pemilu tahun 2024, Dedi Harvi Syahari, menyebutkan bahwa pihaknya siap mendukung dan mengawal keberlangsungan Pemilu demi terciptanya kekondusifan dan kedamaian Pemilu ditengah-tengah warga Negara.

“Harapan kita Pemilu kedepan ini berjalan dengan aman dan damai, tidak ada lagi persinggungan antara pihak satu dengan yang lainnya, tetap kita kawal, siapapun pemimpin kita yang lahir nanti dari hasil Pemilu, harus didukung sepenuh hati,” tegas Dedi Harvi Syahari.

Terpantau, hadir pada diskusi tersebut, Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan, Dedi Harvi Syahari, Dirut PUD Pasar Kota Medan, Suwarno, SE, tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan, Drs.H. Mefral Lubis, MM., dan puluhan pedagang tradisional Kota Medan.

(**)

Kabar7News, Medan – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman yang juga selaku Duta Bapak Asuh Anak Stunting mengukuhkan Walikota Medan, Ketua TP PKK Kota Medan, Wakil Walikota Medan, Forkopimda Kota Medan, Danlanud Soewondo, Kepala PN Medan, Danyon Marharlan Belawan, serta Dirut PT. Pelindo, sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Kota Medan.

Pengukuhan tersebut dilaksanakan pada acara puncak Pencanangan TNI Manunggal KB Bangga Kencana Kesehatan Terpadu Tahun 2022 di Menara Pelindo Kecamatan Medan Belawan Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/10/2022).

Mengawali sambutannya, Jenderal Dudung mengungkapkan perintah Presiden RI saat dirinya menjabat Kasad untuk membantu Pemerintah dalam rangka menyejahterakan masyarakat, dimana pasca Covid-19 telah berdampak kepada ekonomi yang akhirnya menimbulkan gizi buruk.

“TNI AD saat ini melakukan kegiatan yang berdampak dan telah memberikan manfaat bagi masyarakat seperti Ketahanan Pangan, TNI Manunggal Air, Food Estate, Program Bapak Asuh Anak Stunting, dan Babinsa Masuk Dapur Warga,” ucapnya.

Jenderal Dudung menilai kolaborasi TNI dengan Pemerintah bersama masyarakat Kota Medan untuk mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera dalam pencegahan serta percepatan penurunan stunting di Kota Medan telah berjalan dengan baik dan maksimal.

Oleh karenanya, Jenderal Dudung mengajak semua komponen bangsa di Kota Medan, bersinergi membantu Pemerintah sehingga program-program penanganan anak stunting ini dapat berjalan dengan baik, dan harapan dari Presiden Republik Indonesia agar anak-anak stunting semakin ditekan jumlahnya sampai di bawah 14 persen dapat tercapai.

Sementara itu, Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M., mengatakan dalam penanganan stunting di Kota Medan melibatkan seluruh stakeholder untuk menjadi Bapak dan Bunda Anak Stunting.

“Hal ini kami lakukan agar bisa memperhatikan kesehatan anak-anak stunting secara langsung, serta menjadi dasar memberikan bantuan setelah anak-anak ini terlepas dari katagori stunting melalui program pengentasan kemiskinan ekstrim,” ujar Walikota.

Selanjutnya, Walikota Medan menyampaikan ucapan terima kasih atas pengukuhan yang telah dilaksanakan, dan mengharapkan bimbingan serta arahan Jenderal Dudung selaku Duta Bapak Asuh Anak Stunting Nasional agar program-program yang dilakukan dalam penanganan stunting di Kota Medan dapat berjalan tepat sasaran.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Ka BKKBN RI dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini, dilakukan pemberian penghargaan kepada delapan Koramil jajaran Kodam I/Bukit Barisan yang dinilai terbaik dalam kegiatan pelayanan KB.

(Dispenad)

Kabar7News, Medan – Hujan deras yang terjadi Jumat (4/12/2020) malam menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Medan terendam banjir. Bahkan banjir ini memakan korban jiwa sebanyak 5 orang dan 2 orang lainnya dinyatakan hilang.

Dampak banjir merendam 2.396 rumah, 4.249 KK dan 12.783 jiwa. Data tersebut terangkum dari 10 kecamatan dan 14 kelurahan.

Bencana banjir di Kota Medan ini mendapat perhatian Kabaharkam Polri sekaligus Kaopspus Aman Nusa II 2020 Komjen Pol Agus Andrianto.

Melalui stafnya Abink, Mantan Kapolda Sumut ini menyalurkan bantuan sembako sebanyak 15 ton beras dan 750 dus mie instan.

“Saya di whatsapp Pak Kabaharkam untuk menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kota Medan,” ujar Abink saat ditemui awak media Sabtu, (5/12/2020) di Kantor Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun yang juga menjadi posko banjir BPBD Kota Medan.

Bantuan sembako dari Kabaharkam Polri diserahkan langsung ke BPBD Kota Medan untuk nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat terdampak banjir.

“Kami akan bantu salurkan kepada masyarakat Kota Medan yang terdampak banjir dan ke posko-posko dapur umum lapangan,” ujar Suheri Pinem dari BPBD Kota Medan.

Sementara itu Lurah Sei Mati Ruzi menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang dikirimkan Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto.

“Kami mewakili warga Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang dikirimkan oleh Kabaharkam Polri,” ujar Ruzi.

Di tempat terpisah, Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat Whatsapp-nya mengatakan bahwa bantuan sembako untuk warga Kota Medan yang terdampak banjir merupakan wujud kepedulian dan kehadiran Polri ditengah masyarakat.

“Kehadiran Polri membantu masyarakat juga representasi kehadiran negara ditengah-tengah masyarakat,” ujar Komjen Pol Agus Andrianto.

Mantan Wakapolda dan Kapolda Sumut ini juga mendoakan semoga banjir yang melanda Kota Medan dan dibeberapa wilayah lain segara surut.

“Semoga segera surut dan masyarakat dapat beraktivitas kembali, apalagi saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi,” tutup Komjen Pol Agus Andrianto.

(red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.