Kabar7News, Jakarta – Viralnya video berdurasi 50 detik di media sosial adanya seorang pria paruh baya dengan meminta sejumlah uang untuk membukakan portal di area lockdown di daerah Kebon Jeruk Jakarta Barat. Polisi Turun tangan mengusut dugaan kasus pungli tersebut.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi segenap pihak.

“Kami bersama Polsek Kebon Jeruk dan korban baik pihak keamanan dan Rt/rw setempat dan lurah setempat kami panggil untuk dilakukan Restorative Justice,” ujar Kompol Joko Dwi Harsono saat dikonfrimasi Jumat (2/7/2021).

Joko Dwi Harsono menjelaskan pihaknya melakukan Restorative Justice tersebut merupakan sebuah proses dimana semua pihak yang berkepentingan baik korban, pelaku dan unsur pemerintah setempat untuk bertemu bersama sama dalam menyelesaikan permasalahan yang saat ini sedang viral dengan mengedepankan asas keadilan dan musyawarah mufakat antara korban dengan pelaku merupakan warga setempat.

“Alhamdulillah antara korban dan pelaku sudah berdamai, korban tidak mempermasalahkan atas perbuatan pelaku,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kapolsek Kebon Jeruk Kompol R Manurung menjelaskan setelah menerima laporan tersebut kemudian pihaknya berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Barat kemudian kami terjunkan anggota dibawah pimpinan kanit Reskrim AKP Pradipta yuliandi untuk mengecek akan kebenaran informasi tersebut .

Setelah didapat informasi di lapangan kemudian kami panggil baik korban, pelaku, rt/rw, SatpolPP maupun lurah setempat.

Setelah hasil pertemuan tersebut disepakati secara bersama sama tidak mempermasalahkan hal tersebut dan tidak melanjutkan ke ranah hukum lebih lanjut.

“Antara korban dengan pelaku sudah berdamai dengan menulis pernyataan kemudian ditandatangani di atas materai serta pelaku mengklarifikasi dan membuat video permintaan maaf,” ucap Manurung.

Seperti diketahui berita sebelumnya Viral video di media sosial memperlihatkan seorang pria meminta uang Rp 20 ribu ke penghuni kompleks perumahan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dalam video berdurasi 50 detik tersebut, seorang perempuan penghuni kompleks ingin masuk ke rumahnya. Di pagar itu tertulis lockdown sehingga dikunci.

Namun, perempuan yang mengaku sebagai penghuni itu dihalangi seorang pria yang berada di depan gerbang kompleks. Pria tersebut tak mau membuka gerbang, dan justru memintai sejumlah uang.

(Polres Metro Jakarta Barat)

Kabar7News, Jakarta – Sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dan selalu menjaga nama baik institusinya yakni TNI AD. Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan 3 nomor hand phone dan 1 nomor telepon kabel kepada orang tua dari yang anaknya menjadi calon prajurit Tamtama TNI AD untuk membantu memberikan laporan bila ada oknum TNI yang ingin menawarkan bantuan dengan meminta uang.

“Semuanya kalau bisa mencatat, ini ada tiga nomor hand phone dan satu nomor telepon kabel,” sebut Andika saat menggelar teleconference bersama orang tua yang anaknya menjadi calon prajurit Tamtama TNI AD di seluruh Satuan Komando Daerah Militer sampai Komando Resort Militer, dipantau dari youtube channel TNI AD.

Menurutnya pihaknya hanya ingin proses pendaftaran yang dilakukan berjalan sesuai aturan, tanpa dicederai oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Sama sekali tidak ada kewajiban apapun bentuknya untuk membayar masuk. Menjadi Tamtama TNI AD itu gratis,” tegas Andika.

Karena itu, kata Andika, benar-benar menguji putra dari bapak-bapak dan ibu-ibu sesuai kemampuannya.

“Jadi kalau ada orang nanti di tempat putra bapak dan ibu mendaftarkan ada yang datang dan menawarkan bantuan tetapi dengan membayar uang. Langsung laporkan,” ujarnya.

(red)