Kabar7News, Manokwari – Ketahanan masyarakat adat Papua saat ini harus dijaga karena adanya pengaruh luar budaya asing. Selain adat, agama juga penting karena mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia.

Hal tersebut dikatakan Pangdam saat memberikan materi dalam acara diskusi sehari para-para masyarakat adat yang mengusung tema mengawal Otonomi Khusus (Otsus) dalam bingkai NKRI demi pembangunan berkelanjutan di Papua Barat, di Swiss Bell Hotel Manokwari, Kamis (28/10/2021).

Acara tersebut digelar Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat dengan menggandeng Pangdam XVIII/Kasuari, Kapolda Papua Barat, Kepala Kesbangpol Papua Barat dan Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat sebagai pembicara.

Pada kesempatan tersebut Pangdam mengatakan Pemerintah sebagai regulator dengan LMA ini harus satu visi, masyarakat adat harus dinamis, adaptif tidak boleh statis.

“Kita sebagai masyarakat adat Papua harus melakukan lompatan-lompatan untuk menjadi masyarakat yang unggul dalam percepatan pembangunan sehingga nanti tidak akan tertinggal,” katanya.

Pangdam menyampaikan sudah memanfaatkan dana Otsus untuk menyiapkan sumber daya manusia terkait dengan 1.000 Bintara Otsus, Orang Asli Papua, selain itu juga membangun sekolah unggulan Sekolah Taruna Nusantara Kasuari.

Ia juga mengungkapkan, kunjungan Presiden dan Wakil Presiden beberapa waktu lalu ke Papua Barat menunjukkan perhatian Pemerintah yang luar biasa kepada wilayah ini.

Terkait dengan peran adat di bidang Ipoleksosbud dan Hankam, ia menegaskan ideologi yang ada saat ini di Indonesia adalah Pancasila dan harus dijunjung tinggi termasuk di Papua Barat.

“Adat juga sebagai struktur perantara, sebagai suatu cara kebiasaan orang Papua ini semua harus adaptif jangan statis dan harus dijaga. Adat sebagai perantara antara Pemerintah dengan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan harus ada kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah baru bersama-sama bisa membangun tanah Papua ini.

Terkait dengan peran LMA dalam membantu pemerintah dalam pembangunan yaitu sebagai mitra alat kontrol meningkatkan partisipasi menjaga persatuan dan kesatuan.

“Jangan lupa kita punya adat dan budaya serta tradisi karena tradisi itu sesuatu yang sudah diuji kebenarannya dari para leluhur kita tinggal melanjutkan,” ujarnya.

Sebagai Pangdam, ia menjelaskan salah satu tugasnya dalam Operasi Militer Selain Perang adalah membantu Pemerintah Daerah salah satu yang dilaksanakan adalah mengangkat adat.

“Saya tidak ingin adat budaya yang ada di tanah Papua ini menjadi hilang,” ungkapnya.

Pangdam berharap melalui LMA dan dewan adat Papua dapat membentuk SDM yang unggul dan berdaya saing jadi kegiatan LMA sehingga dapat mengangkat Papua Barat.

“Saya tekankan musuh adat Papua adalah kelompok atau orang individu yang yang menghambat pembangunan,” pungkasnya.

Diskusi tersebut juga dihadiri sejumlah perwakilan tokoh masyarakat dan lembaga adat, pemuda, perempuan dan Karang Taruna.

(Pendam XVIII/Ksr)

Kabar7News, Manokwari – Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han). Secara resmi menutup gelarah Harmonisasi Papua Barat di lapangan upacara Makodam XVIII/Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Selasa (26/10/2021).

Harmonisasi Papua Barat merupakan kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-76 TNI dan menyukseskan PON XX tahun 2021 yang digelar sejak 29 September lalu.

Acara yang mengusung tema “Dengan Harmonisasi, Melalui Kearifan Lokal Papua Barat, Kita Tingkatkan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa” ini bertujuan untuk menjalin komunikasi sosial dengan seluruh lapisan masyarakat di provinsi Papua Barat.

Harmonisasi Papua Barat mengandung arti keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan dalam berbudaya, berkomunikasi, beragama dan berkumpul sehingga tercipta kebersamaan dan kesetaraan antar komponen masyarakat di Papua Barat.

Pada sambutannya Pangdam berharap kegiatan ini akan semakin mempererat tali silaturahmi sebagai wujud sinergi seluruh elemen dalam membangun Papua Barat.

“Mengutip kata dari Kasad “together we can” bersama kita bisa, kita semua berbeda suku, agama, ras dan golongan kalua bersama-sama kita akan bisa melakukan apapun baik itu mimpi dan cita-cita kita semua untuk Papua Barat,” ucapnya.

Selain itu, juga dapat memelihara dan meningkatkan hubungan antara seluruh elemen agar lebih harmonis untuk dapat berpartisipasi dalam menyikapi dan mengatasi dinamika yang ada di Papua Barat.

“Kedepan tantangan yang dihadapi bangsa kita akan semakin kompleks dan dinamis sehingga memerlukan partisipasi kita semua, seluruh komponen masyarakat”.

Ia menjelaskan kehadiran negara sebagai regulator tertuang dalam UU RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang otonomi khusus dan Inpres nomor 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan Papua Barat

Selain itu juga termasuk undang-undang TNI nomor 34 disampaikan bahwa tugas pokok TNI adalah membantu Pemerintah Daerah.
Dengan berakhirnya kegiatan ini Pangdam mengajak seluruh elemen masyarakat hendaknya bersatu dalam satu visi dan tujuan sehingga semua tantangan yang akan timbul dapat teratasi.

“Kita sangat sadar bahwa bangsa kita ini dibangun dengan kesepakatan, bangsa kita adalah bangsa yang beragam dengan berbagai ragam suku agama ras dan golongan kelompok. Untuk itu mari kita rawat perbedaan ini, ikat dengan Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.

Terkait kegiatan lomba seni budaya yang telah dilaksanakan pada harmonisasi Papua Barat, Ia menuturkan momen tersebut bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Papua Barat.

Selain itu juga diharapkan dapat menggugah masyarakat agar lebih cinta tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Saya selaku Pangdam disini saya harus jaga adat dan budaya yang ada di tanah Papua ini. Membangun tanah Papua ini tidak cukup hanya harus berdialog saja namun harus bersama, bersinergi, berkoordinasi dan berkolaborasi,” tegas Pangdam.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, Dr. Nico U. Tike yang mewakili Gubernur Provinsi Papua Barat menyampaikan terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan harmonisasi Papua Barat ini.

“Tentu ini merupakan hal yang sangat penting bagi kita semuanya, bagi masyarakat yang ada di wilayah Provinsi Papua Barat, kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak Panglima yang telah menyelenggarakan acara ini,” pungkasnya.

Diakhir acara, diumumkan para pemenang lomba seni sekaligus penyerahan hadiah.

Hadir dalam kegiatan ini, Kapolda Papua Barat, beserta Forkompida Papua Barat, Rektor Unipa Manokwari, Ketua MRP Papua Barat, Kasdam XVIII/Kasuari dan para pejabat Kodam, Ketua FKUB, Ketua Gereja-Gereja Papua dan Papua Barat, para perwakilan dari berbagai suku, agama, ras dan golongan baik para Kepala Suku, Ketua Ormas kemudian paguyuban serta Ketua beserta pengurus Persit Kodam Kasuari..

(Pendam XVIII/Ksr)

Kabar7News, Manokwari – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han)., memimpin langsung acara serah terima jabatan (Sertijab) tiga pejabat dilingkungan Kodam XVIII/Kasuari, di aula Makodam, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat.

Jabatan tersebut yaitu Danrindam XVIII/Kasuari dari Kolonel Inf Choirul Anam, S.E. kepada Kolonel Inf Surya Wibawa Suparman, Dandim 1801/Manokwari dari Kolonel Arm Airlangga kepada Kolonel Inf Suharma Zunam, S.A.P., M.SI. dan Asops Kasdam XVIII/Kasuari dari Kolonel Inf Lucky Avianto, S.I.P., M.Si. kepada Kolonel Inf Ade David Siregar, S.I.P.

Pangdam XVIII/Kasuari dalam amanatnya mengatakan dengan adanya sertijab diharapkan dapat membawa dan mengantarkan satuan yang dipimpin ke arah yang lebih baik.

“Pergantian pejabat di lingkungan TNI AD sebagai upaya menjaga kesinambungan kepemimpinan dalam rangka mendorong semangat pembaharuan dan penyegaran pemikiran untuk meningkatan kinerja organisasi,” ucapnya.

Pangdam berharap kehadiran pejabat baru diiringi semangat untuk membangun dan meningkatkan kinerja organisasi serta membawa perubahan yang positif.

Pangdam juga berpesan kepada masing-masing pejabat agar mampu memahami tugas dan selalu meningkatkan kinerja di bidang satuannya masing-masing.

“Kepada Danrindam saya menyampaikan, karakter prajurit TNI AD sangat ditentukan oleh indoktrinasi awal yang diterima baik melalui kegiatan belajar dan latihan, tidak boleh terjadi kesalahan dalam pembentukan dasar prajurit di Rindam,” tuturnya.

Sedangkan kepada Dandim, ia berharap agar mampu bersinergi dengan Polri dan aparat Pemerintahan yang lain serta melaksanakan pembinaan teritorial sehingga bisa manunggal dengan rakyat.

“Kepada Asops Kasdam XVIII/Kasuari, agar senantiasa memelihara dan meningkatkan upaya pembinaan kekuatan dan kemampuan tempur satuan yang andal, sehingga seluruh satuan jajaran Kodam XVIII/Kasuari senantiasa dalam keadaan siap operasional,” pungkasnya.

Ikut dalam kegiatan ini, Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Djoko Andoko, para pejabat Kodam XVIII/Kasuari, para Perwira, Bintara dan Tamtama Kodam, serta Ketua dan Wakil Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari beserta pengurus.

(Pendam XVIII/Ksr)

Kabar7News, Manokwari – Sesuai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Komando atas bahwa fungsi pengawasan dan pemeriksaan ini pada hakekatnya merupakan salah satu proses manajemen yaitu fungsi kontrol dan merupakan alat kendali bagi penyelenggaraan sistem pengawasan oleh satuan fungsional. Disamping itu, pengawasan dan pemeriksaan ini juga merupakan upaya preventif dan langkah efisiensi, sehingga mekanisme kerja organisasi dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan dan penyimpangan sehingga dapat dipertanggungjawabkan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau menyampaikan hal itu dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam Brigjen TNI Ferry Zein dihadapan Tim dari Inspektorat Jenderal Angkatan Darat (Itjenad) Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), para Asisten, Kepala dan Komandan Satuan pada acara Taklimat Awal Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) Post Audit Itjenad TA. 2020 di Kodam XVIII/Kasuari, Kamis (11/3/2020) di Ruang Yudha Kodam XVIII/Kasuari, Arfai I, Manokwari, Papua Barat.

Lebih lanjut Pangdam XVIII/Kasuari berpesan agar para Asisten, Komandan Satuan (Dansat) dan Kepala Badan Pelaksana (Kabalak) Kodam membantu kelancaran dan keberhasilan tugas Tim Itjenad tersebut, dengan menyiapkan laporan satuan, administrasi kinerja organisasi, laporan pertanggungjawaban perbendaharaan dan keuangan, serta menyiapkan data yang dibutuhkan tim pada saat pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di satuannya.

“Berikan informasi dan data yang sebenar-benarnya kepada tim, sampaikan apa adanya semua kegiatan dan permasalahan di satuan masing-masing, serta jangan segan-segan untuk bertanya kepada tim. Mintalah petunjuk dan penjelasan tentang hal-hal yang belum diketahui atau dimengerti, sehingga apa yang menjadi ketentuan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar,” ujar Mayjen Joppye.

Sementara itu, Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) Mayjen TNI Suko Pranoto dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Ketua Tim, Kolonel Inf Dwi Wahyu W, S.I.P., Tr. (Han) mengungkapkan bahwa kegiatan pengawasan merupakan bagian dari suatu sistem dalam manajemen modern, sebagai sarana pengendalian kegiatan organisasi. Implementasinya di lingkungan TNI AD, dilaksanakan oleh Itjenad sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), sesuai dengan tugas pokok Itjenad, yakni membantu Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dalam menyelenggarakan pengawasan kinerja, pengawasan perbendaharaan dan khusus, terhadap organisasi di jajaran TNI Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Darat.

“Pengawasan Itjenad menggunakan pola Post Audit, Current Audit dan Pre Audit, dengan tujuan untuk meminimalisir temuan BPK RI melalui pengawasan, dengan mendahului pemeriksaan BPK RI, terhadap Laporan Keuangan (LK) Kemhan dan TNI,” kata Irjenad dalam sambutan tertulisnya.

Opini BPK RI terhadap LK Kemhan dan TNI TA. 2018 adalah Wajar Tanpa Pengecualian dengan Penekanan Satu Hal (WTP-PSH).

“Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat permasalahan yang harus kita perbaiki dan tingkatkan dalam pelaksanaan program kerja dan anggaran,” ujar Mayjen Suko.

Tim Itjenad yang ke Kodam XVIII/Kasuari terdiri dari Kolonel Inf Dwi Wahyu W, S.I.P., Tr. (Han), Letkol Inf Tri Aji Sartono, Letkol Cba Rudiar Rasmoro, S.Sos., Letkol Inf Ricky B.M Simarmata, S.Sos., dan Letkol Cku Anthony P. Nababan, S.E. Adapun peserta acara Taklimat Awal meliputi para pejabat Asisten, Kabalak dan perwakilan dari beberapa satuan jajaran Kodam XVIII/Kasuari.

(Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.