Kabar7News, Manokwari – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tiba di Kabupaten Manokwari dalam rangka agenda kunjungan kerja di wilayah Papua Barat, Rabu (24/11/2121).

Kasad tiba di Bandara Rendani didampingi istri yang sekaligus Ketua Umum Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Ny. Rahma Dudung Abdurachman beserta para pejajabat Mabesad dan disambut langsung Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa beserta Forkopimda Papua Barat.

Selain itu, kedatangan Kasad juga disambut dengan tari-tarian khas Papua Barat sebagai prosesi penyambutan adat.

Kunjungan Jenderal Dudung ke Papua Barat ini merupakan kunjungan perdana sejak dilantik oleh Presiden sebagai Kasad pada 17 November lalu di Istana Merdeka. Kunjungan ini juga merupakan rangkaian kunjungan ke wilayah Timur Indonesia.

Sebelum ke Manokwari, Kasad beserta rombongan terlebih dahulu ke Jayapura mengunjungi jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dan selanjutnya setelah dari Papua Barat akan bertolak ke Makassar mengunjungi satuan di wilayah tersebut.

Rencananya, besok (Kamis, 25/11/2021) Kasad dan Ketua Umum Persit mendatangi Markas Kodam XVIII/Kasuari untuk bertemu dengan Prajurit dan memberikan pengarahan kepada Dansat dan Persit jajaran Kodam XVIII/Kasuari.

(pendam kasuari)

Kabar7News, Manokwari – Ketahanan masyarakat adat Papua saat ini harus dijaga karena adanya pengaruh luar budaya asing. Selain adat, agama juga penting karena mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia.

Hal tersebut dikatakan Pangdam saat memberikan materi dalam acara diskusi sehari para-para masyarakat adat yang mengusung tema mengawal Otonomi Khusus (Otsus) dalam bingkai NKRI demi pembangunan berkelanjutan di Papua Barat, di Swiss Bell Hotel Manokwari, Kamis (28/10/2021).

Acara tersebut digelar Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat dengan menggandeng Pangdam XVIII/Kasuari, Kapolda Papua Barat, Kepala Kesbangpol Papua Barat dan Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat sebagai pembicara.

Pada kesempatan tersebut Pangdam mengatakan Pemerintah sebagai regulator dengan LMA ini harus satu visi, masyarakat adat harus dinamis, adaptif tidak boleh statis.

“Kita sebagai masyarakat adat Papua harus melakukan lompatan-lompatan untuk menjadi masyarakat yang unggul dalam percepatan pembangunan sehingga nanti tidak akan tertinggal,” katanya.

Pangdam menyampaikan sudah memanfaatkan dana Otsus untuk menyiapkan sumber daya manusia terkait dengan 1.000 Bintara Otsus, Orang Asli Papua, selain itu juga membangun sekolah unggulan Sekolah Taruna Nusantara Kasuari.

Ia juga mengungkapkan, kunjungan Presiden dan Wakil Presiden beberapa waktu lalu ke Papua Barat menunjukkan perhatian Pemerintah yang luar biasa kepada wilayah ini.

Terkait dengan peran adat di bidang Ipoleksosbud dan Hankam, ia menegaskan ideologi yang ada saat ini di Indonesia adalah Pancasila dan harus dijunjung tinggi termasuk di Papua Barat.

“Adat juga sebagai struktur perantara, sebagai suatu cara kebiasaan orang Papua ini semua harus adaptif jangan statis dan harus dijaga. Adat sebagai perantara antara Pemerintah dengan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan harus ada kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah baru bersama-sama bisa membangun tanah Papua ini.

Terkait dengan peran LMA dalam membantu pemerintah dalam pembangunan yaitu sebagai mitra alat kontrol meningkatkan partisipasi menjaga persatuan dan kesatuan.

“Jangan lupa kita punya adat dan budaya serta tradisi karena tradisi itu sesuatu yang sudah diuji kebenarannya dari para leluhur kita tinggal melanjutkan,” ujarnya.

Sebagai Pangdam, ia menjelaskan salah satu tugasnya dalam Operasi Militer Selain Perang adalah membantu Pemerintah Daerah salah satu yang dilaksanakan adalah mengangkat adat.

“Saya tidak ingin adat budaya yang ada di tanah Papua ini menjadi hilang,” ungkapnya.

Pangdam berharap melalui LMA dan dewan adat Papua dapat membentuk SDM yang unggul dan berdaya saing jadi kegiatan LMA sehingga dapat mengangkat Papua Barat.

“Saya tekankan musuh adat Papua adalah kelompok atau orang individu yang yang menghambat pembangunan,” pungkasnya.

Diskusi tersebut juga dihadiri sejumlah perwakilan tokoh masyarakat dan lembaga adat, pemuda, perempuan dan Karang Taruna.

(Pendam XVIII/Ksr)

Kabar7News, Manokwari – Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han). Secara resmi menutup gelarah Harmonisasi Papua Barat di lapangan upacara Makodam XVIII/Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Selasa (26/10/2021).

Harmonisasi Papua Barat merupakan kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-76 TNI dan menyukseskan PON XX tahun 2021 yang digelar sejak 29 September lalu.

Acara yang mengusung tema “Dengan Harmonisasi, Melalui Kearifan Lokal Papua Barat, Kita Tingkatkan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa” ini bertujuan untuk menjalin komunikasi sosial dengan seluruh lapisan masyarakat di provinsi Papua Barat.

Harmonisasi Papua Barat mengandung arti keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan dalam berbudaya, berkomunikasi, beragama dan berkumpul sehingga tercipta kebersamaan dan kesetaraan antar komponen masyarakat di Papua Barat.

Pada sambutannya Pangdam berharap kegiatan ini akan semakin mempererat tali silaturahmi sebagai wujud sinergi seluruh elemen dalam membangun Papua Barat.

“Mengutip kata dari Kasad “together we can” bersama kita bisa, kita semua berbeda suku, agama, ras dan golongan kalua bersama-sama kita akan bisa melakukan apapun baik itu mimpi dan cita-cita kita semua untuk Papua Barat,” ucapnya.

Selain itu, juga dapat memelihara dan meningkatkan hubungan antara seluruh elemen agar lebih harmonis untuk dapat berpartisipasi dalam menyikapi dan mengatasi dinamika yang ada di Papua Barat.

“Kedepan tantangan yang dihadapi bangsa kita akan semakin kompleks dan dinamis sehingga memerlukan partisipasi kita semua, seluruh komponen masyarakat”.

Ia menjelaskan kehadiran negara sebagai regulator tertuang dalam UU RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang otonomi khusus dan Inpres nomor 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan Papua Barat

Selain itu juga termasuk undang-undang TNI nomor 34 disampaikan bahwa tugas pokok TNI adalah membantu Pemerintah Daerah.
Dengan berakhirnya kegiatan ini Pangdam mengajak seluruh elemen masyarakat hendaknya bersatu dalam satu visi dan tujuan sehingga semua tantangan yang akan timbul dapat teratasi.

“Kita sangat sadar bahwa bangsa kita ini dibangun dengan kesepakatan, bangsa kita adalah bangsa yang beragam dengan berbagai ragam suku agama ras dan golongan kelompok. Untuk itu mari kita rawat perbedaan ini, ikat dengan Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.

Terkait kegiatan lomba seni budaya yang telah dilaksanakan pada harmonisasi Papua Barat, Ia menuturkan momen tersebut bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Papua Barat.

Selain itu juga diharapkan dapat menggugah masyarakat agar lebih cinta tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Saya selaku Pangdam disini saya harus jaga adat dan budaya yang ada di tanah Papua ini. Membangun tanah Papua ini tidak cukup hanya harus berdialog saja namun harus bersama, bersinergi, berkoordinasi dan berkolaborasi,” tegas Pangdam.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, Dr. Nico U. Tike yang mewakili Gubernur Provinsi Papua Barat menyampaikan terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan harmonisasi Papua Barat ini.

“Tentu ini merupakan hal yang sangat penting bagi kita semuanya, bagi masyarakat yang ada di wilayah Provinsi Papua Barat, kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak Panglima yang telah menyelenggarakan acara ini,” pungkasnya.

Diakhir acara, diumumkan para pemenang lomba seni sekaligus penyerahan hadiah.

Hadir dalam kegiatan ini, Kapolda Papua Barat, beserta Forkompida Papua Barat, Rektor Unipa Manokwari, Ketua MRP Papua Barat, Kasdam XVIII/Kasuari dan para pejabat Kodam, Ketua FKUB, Ketua Gereja-Gereja Papua dan Papua Barat, para perwakilan dari berbagai suku, agama, ras dan golongan baik para Kepala Suku, Ketua Ormas kemudian paguyuban serta Ketua beserta pengurus Persit Kodam Kasuari..

(Pendam XVIII/Ksr)

Kabar7News, Timika – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, menyambangi langsung venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dan menyaksikan perlombaan terjun payung di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (10/10/2021).

Saat ditemui awak media, Ia mengatakan sengaja datang ke Timika untuk melihat pertandingan PON dan menyemangati para atlet Papua Barat yang sedang bertanding.

“Dari Provinsi Papua Barat juga mengirimkan Kontingen saya ingin memberikan semangat kepada atlet atlet pon khususnya Papua Barat, ternyata banyak atlet dari TNI dan Polri di sini kita bisa bersilaturahmi bersaing secara sportif meraih prestasi,” ujarnya.

Terkait perlombaan cabang olahraga terjun payung yang disaksikannya, ia mendapatkan informasi terdapat banyak atlet muda yang mengikuti lomba terjun payung tersebut dan mengenal beberapa diantaranya karena sesama orang airborne dan mantan anak buahnya.

“Saya lihat banyak atlet-atlet baru. Saat ini generasi yang tua mulai menjadi penyelenggara, yang muda-muda mulai masuk ikut berlomba,” ujarnya.

Ia juga mengatakan dalam olah raga terjun payung menyentuh titik hitam zero (0.0) sama saja seperti menembak. “Kita membidik dengan tujuan tepat sasaran”tegasnya.

Sebagai orang airborne, menurutnya tongkat estafet olahraga berjalan dan hal ini sangat menggembirakan. Generasi sebelumnya saat ini sebagai pelatih maupun penyelenggara perlombaan sementara generasi muda menjadi atlet yang bertanding.

Ia menilai penyelenggaraan PON kali ini sangat luar biasa. Ia melihat antusiasme semua pihak baik penyelenggara, atlet maupun masyarakat sangat tinggi.

“Perjalanan saya ke sini, saya melihat masyarakat di luar sana sangat bergembira dan sangat semangat. Hal ini sangat luar biasa masyarakat ikut merasakan gelaran pesta olah raga ini”ungkapnya.

Diakhir ia berharap dan berdoa Kontingen Papua Barat semoga berbuat yang terbaik, berkompetisi dalam rangka meraih prestasi sehingga mereka menjadi atlet atlet unggulan yang berada di level Asia hingga internasional.

“Atlet dari Papua Barat yang berprestasi nantinya akan diberikan penghargaan dan telah disediakan bonus dari pemerintah,” pungkasnya.

(puspen tni)

Kabar7News, Sorong – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, meninjau serbuan vaksinasi Covid-19, memimpin diskusi terkait penanganan Covid-19 dan tatap muka bersama Forkopimda Kabupaten Sorong, bertempat di Kantor Walikota Sorong, Papua Barat, Sabtu (28/8/2021).

Serbuan vaksinasi yang hari ini diikuti oleh 3.000 orang. Adapun sasaran Vaksinasi terdiri dari Masyarakat umum, Mahasiswa, Remaja dan Lansia, dengan Tenaga Vaksinator TNI AD 20 orang, TNI AL 20 orang, Polri 20 orang  dan Nakes 20 orang.

Rapat tersebut diawali oleh sambutan Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., yang menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Panglima TNI dan Kapolri.

“Sinergi di Papua Barat ini sangatlah kuat, TNI-Polri dan Pemerintah Daerah selalu bersama untuk menangani Pandemi Covid-19 di Tanah Papua Barat. Terima kasih Bapak Panglima TNI dan Kapolri untuk perhatiannya kepada Papua Barat,” ujar Gubernur Papua Barat.

Panglima TNI menyambut baik hal yang disampaikan oleh Gubernur Papua Barat.

“Saya merasa senang dan bangga ketika mendengar paparan dari Gubernur dan Walikota Sorong terkait situasi yang kondusif, karena hubungan kerjasama dan sinergi berjalan dengan baik, ini suatu kekuatan dalam menjaga Papua Barat,” ucap Panglima TNI.

Panglima TNI mengatakan sesuai arahan Presiden Jokowi, sekarang harus fokus untuk menurunkan Indeks Mobilitas, memperkuat tracing kontak erat dan mempersiapkan tempat isoter bagi para pasien terkonfirmasi positif.

“Penggunaan masker atau disiplin protokol kesehatan harus terus ditingkatkan di Papua Barat, karena ini upaya pencegahan terbaik, tentunya sudah harus menjadi kebutuhan dan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujar Panglima TNI.

Beberapa wilayah di Papua Barat, masih ada beberapa yang belum melaksanakan tracing kontak erat yang baik, oleh karena itu Panglima TNI memerintahkan TNI-Polri untuk memberikan perhatian lebih dan kerja keras untuk melakukan testing dan tracing.

“Terima kasih atas kerjasamanya, saat ini kita harus kerja habis-habisan untuk memutus mata rantai Covid-19. Ingat virus tidak pernah libur, oleh karena itu kita juga tidak boleh libur untuk melakukan yang terbaik bagi masyarakat,” tegas Panglima TNI.

(puspen tni)

 

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.