Kabar7News, Pontianak – Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad bersama Kapolda Kalimantan Barat, Danlanud Supadio, Danlantamal XII/Pontianak serta Walikota Pontianak melaksanakan monitoring perkembangan situasi di Aula Kantor Walikota Pontianak dalam rangka pelantikan Presiden dan Wakil Presiden kemarin.

Hal ini disampaikan Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos di Media Center Kodam XII/Tpr, Minggu (20/10/2019).

Kapendam XII/Tpr, mengatakan acara tersebut dihadiri juga oleh para pejabat teras Kodam XII/Tpr, Lanud Supadio, Lantamal XII/Pontianak serta Polda Kalbar. Dalam kegiatan tersebut Pangdam XII/Tpr bersama para pejabat lainnya bersiaga, menghadapi kemungkinan adanya gangguan kamtibmas di wilayah Kalimantan Barat yang dapat mengganggu jalannya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

“Hal ini untuk memudahkan koordinasi untuk mengambil langkah yang tepat apabila sewaktu-waktu terjadi penonjolan situasi,” terang Kapendam.

Kapendam XII/Tpr juga mengatakan, selain dalam rangka memonitor perkembangan situasi di wilayah, acara juga diisi dengan menyaksikan bersama acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

“Kegiatan seperti ini juga dilakukan oleh seluruh jajaran Kodam XII/Tpr baik yang di Korem maupun Kodim,” ujar dia.

Mewakili Pangdam XII/Tpr, Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos., mengapresiasi seluruh masyarakat Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang telah turut serta menjaga kondusifitas wilayah sehingga selama pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden berjalan aman dan lancar.

“Alhamdulilah selama pelaksanaan pelantikan berlangsung situasi Kalbar dan Kalteng kondusif, kami mengucapkan terima kasih kapada masyarakat yang telah turut berpartisipasi mendukung suksesnya acara pelantikan,” pungkasnya.
(Red)

Kabar7News, Jakarta – Polres Metro Jakarta Selatan mengerahkan 1.000 orang personel untuk mengawal dan mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo – Ma’ruf Amin, Minggu (20/10/2019).

“Kekuatan yang dikerahkan 1.000 orang dibantu personel dari Kodim, Polda dan unsur TNI lainnya,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).

Toni menjelaskan personel tersebut bersinergi mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Jakarta Selatan.

Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan, lanjut dia, turut mendukung dan menyukseskan acara pelantikan presiden agar berjalan aman, damai dan kondusif.

Upaya ini dilakukan dengan mengerahkan personel melakukan pengamanan di sejumlah objek vital dan pusat keramaian.

“Tugasnya pengamanan di objek vital, perkantoran, pusat perbelanjaan dan daerah rawan kemacetan,” kata Toni.

Menjelang pelantikan presiden dan wapres terpilih, Polres Metro Jakarta Selatan telah melaksanakan kegiatan senam bersama tiga pilar yakni Polri, TNI dan pemerintah daerah.

Senam bersama jajaran tiga pilar ini selain mempererat silaturahmi juga untuk mengimbau dan mengajak masyarakat Jakarta Selatan menyukseskan pelantikan presiden.

Menurut Toni, pelantikan presiden tersebut dihadiri lebih dari 18 negara dan diliput seluruh media nasional hingga internasional.

“Mari kita sukseskan pelantikan presiden ini kita dukung Kepolisian dan TNI sukses melakukan pengamanan, menghindari melakukan kegiatan ujuk rasa yang memperburuk citra bangsa Indonesia, pelantikan presiden ini kan dihadiri 18 negara, dipantau seluruh media nasional dan internasional,” kata Bastoni.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah memastikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 dilaksanakan Minggu, 20 Oktober 2019, pukul 14.30 WIB.

Berbeda pada periode sebelumnya yang digelar pagi hari, pada tahun ini waktu pelantikan dimundurkan menjadi siang hari, dengan pertimbangan untuk memberi kesempatan kepada warga negara beribadah di Minggu pagi dan aktivitas lainnya.
(sumber:AntaraNews)

Kabar7News, Jakarta – Marwah dan nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipertaruhkan dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI. Dengan demikian, seluruh komponen bangsa harus turut serta dalam menjamin keberhasilan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Untuk itu, TNI dan Polri harus bahu membahu dengan seluruh Kementerian dan Lembaga serta seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan dan kesuksesan pelantikan tersebut.

Demikian disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Pol. Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. dan Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H., M.Ds. pada “Apel Gelar Pasukan Pengamanan Dalam Rangka Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Tahun 2019” di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).

“Laksanakan koordinasi ketat, baik dengan satuan atas, samping maupun satuan bawah. Laksanakan pula koordinasi yang baik dengan instansi-instansi terkait lainnya. Hilangkan ego sektoral yang sempit. Saatnya kita berbuat untuk kepentingan yang lebih besar, kepentingan bangsa dan negara,” tegas Panglima TNI.

Panglima TNI menyampaikan bahwa bangsa Indonesia bersyukur atas perlindungan Allah SWT karena telah berhasil melaksanakan satu agenda politik nasional yang sangat besar, yaitu tahapan Pemilu Legislatif serta Presiden dan Wakil Presiden dalam keadaan tertib dan aman.

“Puncak dari semua agenda tersebut adalah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang tinggal beberapa hari lagi,” ucapnya.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, semua itu tentu tidak lepas dari jerih payah seluruh prajurit TNI dan anggota Polri dimanapun berada dan bertugas.

“Saya sangat bangga dan menyampaikan terima kasih yang tulus atas pelaksanaan tugas tersebut, yang tentu juga disertai pengorbanan dan doa dari keluarga di rumah. Kalian telah menunjukkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas, sekaligus menunjukkan bahwa TNI dan Polri akan selalu bersinergi dengan seluruh komponen bangsa,” ungkapnya.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa apel gelar pasukan hari ini dilakukan untuk memeriksa kesiapan akhir seluruh satuan, personel, alat perlengkapan dan alutsista yang akan digunakan.

“Saya yakin kalian telah mendapatkan perintah terkait tugas dan tanggung jawab perorangan dan satuan,” ujarnya.

“Pahami dan kuasai rincian tugas tersebut serta aturan pelibatan dalam menghadapi setiap perkembangan situasi. Seluruh Komandan Satuan harus senantiasa memastikan anggotanya memahami siapa berbuat apa, agar tidak terjadi gangguan dalam pelaksanaan tugas,” tegasnya.

Panglima TNI menekankan agar setiap personel yang terlibat untuk terus memelihara kewaspadaannya terhadap berbagai perkembangan situasi yang terjadi. “Cermati setiap informasi yang masuk dan olah informasi tersebut dengan cermat, agar kita tidak melewatkan intelijen sekecil apapun. Kegagalan memahami informasi akan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat dan dapat membahayakan pelaksanaan tugas,” terangnya.

Sebagai insan hamba Tuhan, Panglima TNI memerintahkan kepada para prajurit TNI dan anggota Polri, mengajak keluarga dan masyarakat luas untuk bersama-sama berdoa, agar upacara pelantikan berjalan dengan khidmat dan membawa keberkahan bagi bangsa dan negara ini.

“Sampaikan pula untuk senantiasa tidak terpengaruh dengan ajakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang hanya bermaksud memprovokasi dan membuat rusuh. Kerusuhan dan kerusakan hanya akan membawa kerugian bagi kita sendiri,” tuturnya.

“Sekali lagi saya selaku Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan rasa bangga atas profesionalisme yang kalian tunjukkan. Kalian adalah kebanggaan seluruh rakyat Indonesia,” tutup Panglima TNI.
(Red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.