Kabar7News, Bekasi – Perayaan Natal Ikatan Keluarga Besar Teon Nila Serua (IKB TNS) di GPIB Imanuel Bekasi Timur pada 25 Januari 2025 berlangsung meriah dengan tema “Mari Kita Pergi ke Betlehem”. Ratusan anggota IKB TNS hadir dalam ibadah yang disuguhkan tarian Tani Wowo khas TNS dan khotbah inspiratif.

IKB TNS sukses menggelar perayaan Natal di GPIB Imanuel Bekasi Timur dengan tema “Mari Kita Pergi ke Betlehem”. Acara yang dihadiri sekitar 600 orang ini dimeriahkan dengan tarian adat Tani Wowo dari Pulau TNS Dalam khotbahnya, Pendeta Edward Toni Pelmelay mengajak seluruh jemaat untuk kembali kepada Kristus sebagai sumber hidup.

“Masyarakat TNS harus kembali ke Betlehem, bukan mencari roti, tapi mencari roti hidup,” tegas Pendeta Edward dalam khotbah Natal IKB TNS. Pernyataan ini menjadi sorotan dalam perayaan Natal yang berlangsung meriah di GPIB Imanuel Bekasi Timur pada 25 Januari 2025.

Tarian Wowo khas Serua menjadi daya tarik tersendiri dalam perayaan Natal IKB TNS di Bekasi Timur. Tarian perang yang dipadukan dengan irama paklota atau tifa ini semakin memeriahkan suasana ibadah perayaan Natal.

Salah satu warga TNS yang hadir pada perayaan Natal kali ini yakni Diana Ursia mengatakan bahwa pada Natal kali anak-anak sekolah minggu sangat antusias dengan hadirnya Santaclaus dan pit hitam yang memberikan efek kejut kepada anak-anak dan sangat menghibur .

“Dan juga apresiasi buat pada Panitia Natal tahun 2024, dimana acaranya sangat terkonsep dengan baik sehingga perayaan Natal dapat berjalan dengan baik,” terang Diana.

(Rendly/Wilson)

Kabar7News, Lanny Jaya – Aksi cepat tanggap dilakukan oleh Pos Pirime Satgas Yonif Mekanis 203/AK dalam memberikan penanganan kepada Bapak Pendeta yang sedang menderita sakit di Kampung Bugumbak, Distrik Pirime, Kab. Lanny Jaya, Papua, Senin (23/1/2023).

Hal tersebut disampaikan oleh Danpos Pirime Kapten Inf Yoga Pratomo dalam keterangannya di Distrik Pirime. “Kami Satgas Yonif Mekanis 203/AK selalu siap dan hadir di tengah masyarakat untuk memberikan yang terbaik di Distrik Pirime terutama tentang kesehatan,” jelas Danpos Pirime.

Mendengar dengan adanya laporan dari warga bahwa Bapak Pendeta sedang sakit, Danpos Pirime Kapten Inf Yoga Pratomo memerintahkan Tim Kesehatan Pos Pirime beserta beberapa anggota pos untuk mendatangi kediaman Bapak Pendeta yaitu Bapak Yotan Wakerwa. Sesampainya di rumah beliau, tim kesehatan secara cepat langsung memeriksa kondisi kesehatan Bapak Yotan Wakerwa yang diketahui beliau sudah sakit demam selama ± 2 hari.

Setelah dilaksanakan pemeriksaan oleh Tim Kesehatan Pos Pirime Satgas Yonif Mekanis 203/AK, tak lupa kami memberikan obat maupun multivitamin kepada Bapak Yotan Wakerwa dan kami pun menyampaikan kepada keluarga Bapak Yotan Wakerwa apabila ada anggota keluarga ataupun masyarakat sudah merasa kurang enak badan tak usah sungkan-sungkan untuk berkunjung ke pos sekedar memeriksa kesehatan ataupun meminta obat.

Bapak Yotan Wakerwa menyampaikan sangat berterima kasih atas bantuan dari Pos Pirime Satgas Yonif Mekanis 203/AK karena dengan kehadiran tim kesehatan ke rumahnya, sehingga demamnya mulai turun dan kondisi badan mulai membaik.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pos Pirime Satgas Yonif Mekanis 203/AK, berkat bantuannya kondisi badan bapak lebih baik dan kami mendoakan semoga Bapak TNI Pos Pirime selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam bertugas,” ucapnya.

(Pen Satgas Yonif Mekanis 203/AK)

Kabar7News, Keerom – Satgas Yonif Mekanis 512/QY Pos Kout bersama dengan pendeta dalam kegiatan ibadah minggu damai mengajak masyarakat agar lebih rajin beribadah untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan YME di Gereja Pantekosta kampung Arso Kota, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua.

Selain itu, kegiatan ibadah minggu damai ini juga untuk mencegah hal-hal negatif yang dapat berpengaruh buruk bagi lingkungan di wilayah perbatsan khusunya di Kampung Arso Kota.

Hal ini disampaikan oleh Dansatgas Yonif Mekanis 512/QY Letkol Inf Taufik Hidayat pada rilis tertulisnya, Minggu (28/3/2021).

“Ibadah bersama yang dilaksanakan oleh anggota Pos Kout ini merupakan bentuk wujud kebersamaan TNI dengan masyarakat, agar dapat bersama-sama menjaga stabitas keamanan wilayah perbatasan” tutur Letkol Inf Taufik Hidayat.

“Selain itu, kegiatan ini juga salah satu upaya untuk menjaga ketaqwaan dan keimanan agar personel Satgas yang beragama Kristen selalu diberikan kelancaran dalam setiap melaksanakan kegiagan,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh pendeta Edi Horison (53) bahwa ibadah merupakan kunci utama untuk mendekatkan diri dan meningkatkan iman kepada Tuhan YME.

“Dengan adanya ibadah Minggu Damai TNI bersama kita, harapanya masayarakat menjadi lebih rajin lagi untuk beribadah, karena ini semua juga demi kebaikan bersama,” ucap Edi.

“Semoga usaha kita semua dengan TNI untuk mengajak masyarakat lebih meningkatkan ibadah ini di berkati oleh Tuhan,” imbuhnya.

(red)

Kabar7News, Jakarta – Kepemimpinan Majelis Sinode GPIB periode 2005-2020 diduga arogan dan tak peduli ratapan Jemaat GPIB Petra DKI Jakarta untuk membatalkan serah terima Pendeta yang dimutasikan sesukanya tanpa mengkonfirmasi kebenaran yang ada.

“Ini diduga namanya memecahkan Jemaat lebih berpihak kepada kepentingan individu ketimbang Jemaat,” ucap Bapak Nesimnasi Jemaat dari Sektor 9 GPIB Petra.

Majelis Sinode ini tidak bijak, kata dia, memecahkan masalah jemaat malah buat masalah. Lebih berpihak kepada individu yang punya kepentingan hingga membuat jemaat resah dan pecàh.

“Padahal kami sudah merendahkan hati memohon aspirasi kami untuk membatalkan serah terima hari ini Sabtu 24 Oktober. Mereka malah membuat masalah baru di tengah pandemik Covid-19 ini. Diduga mereka Pendeta bohong semua. Engga layak mereka jadi duduk di organisasi seperti Majelis Sinode GPIB ini,” kata Penatua Agus.

Majelis Sinode yang menerima kami sekum Pdt Marlen, Ibu Sheila, Bapak Adri Nelwan Ketua 4 MS dan Pak Eddy Ndoen Bendehara MS tidak mendengar asprasi sedikitnya 50 anggotà Jemaat GPIB yang datang tapi lebih memilih arogansi kepemimpinannya mereka tidak menciptakan damài sejahtera bagi jemaat yang dipercayakan pada mereka.

Tapi hanya mendengar dari 3 Presbiter dan 3 orang jemaat yang diduga membawa ketidàkbenaran dan tidak prosedur tata gereja yang berlaku bahkan membuat diduga berita pembohongan dan pelecehan nama baik seorang pendeta di media sosial facebook.

Jadi, kata Penatua Agus Halundaka, bekukan Majelis Sinode GPIB periode 2005-2020 atau bubarkan. Bahkan ditegaskan Penatua Teddy Prank harus dibuat Mosi Tidak Percaya pada kepemimpinan MS GPIB periode 2005-2020 hingga tidak perlu diangkat lagi dalam kepengurusan MS di masa datang dan kami tolak kedatangan mereka ke Gedung Gereja kami Sabtu 24 Oktober ini.

(KS)

Kabar7News, Jakarta – Kepemimpinan Majelis Sinode GPIB periode 2015-2020 diduga terburuk dan diduga cenderung memecahkan Jemaat lebih berpihak kepada kepentingan individu ketimbang Jemaat.

Majelis Sinode ini tidak bijak memecahkan masalah jemaat malah diduga buat masalah. Lebih berpihak kepada individu yang punya kepentingan hingga membuat jemaat resah dan pecàh.

Mereka cenderung berpihak kepada individu tertentu dan mengaminkan isu dan berita yang tidak benar. Tanpa konfirmasi kebenaran langsung membuat keputusan memutasikan pendeta-pendeta salah satunya KMJ GPIB Petra DKI Jakarta dipindahkan hanya mendengar dari 3 Presbiter dan 3 orang jemaat yang diduga membawa ketidàkbenaran dan diduga tidak prosedur tata gereja yang berlaku bahkan diduga membuat berita pembohongan dan pelecehan nama baik seorang pendeta di media sosial facebook.

Penatua Agus Halundaka menyatakan, bekukan Majelis Sinode GPIB periode 2005-2020 atau bubarkan. Bahkan ditegaskan Penatua Teddy Prank harus dibuat Mosi Tidak Percaya pada kepemimpinan MS GPIB periode 2005-2020 hingga tidak perlu diangkat lagi dalam kepengurusan MS di masa datang.

(KS)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.