Kabar7News, Ambon – Vokal grup Polda Maluku keluar sebagai juara 2 dalam perhelatan Pesparawi Nasional yang digelar Mabes Polri.

Pengumuman pemenang disampaikan setelah digelarnya babak akhir grand final yang diikuti tiga tim yakni Polda Maluku, Polda Nusa Tenggara Timur, dan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan), Jumat (23/9/2022).

Dalam pengumuman pemenang yang dihelat di Mabes Polri tersebut, dihadiri langsung oleh Kapolri, Wakapolri, penjabat utama Mabes Polri, Ketua Umum PGI, Imam Besar Masjid Istiqlal, Kardinal, Ketua PHBI, Ketua Umum PMKRI, Ketua Umum Muhammadiyah dan tamu undangan lainnya.

Penyerahan piala dan piagam perhargaan kepada para pemenang diberikan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

“Dalam pengumuman Pesparawi yang digelar Mabes Polri, vokal grup Polda Maluku keluar sebagai juara 2 dari 34 Polda se Indonesia dan Satker Mabes Polri, juara 1 dari se Polwan dan juara tiga dari Polda NTT. Piala diberikan langsung oleh bapak Kapolri,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat.

Pesparawi yang dilaksanakan Polri tersebut, kata Rum, diikuti oleh sebanyak 368 peserta dari seluruh kategori.

“Jumlah peserta semua kategori yaitu 368 peserta. Terdiri dari Satker Mabes Polri dan Polda jajaran seluruh Indonesia,” kata Rum.

Untuk diketahui, kegiatan yang dihelat tersebut bertindak sebagai Ketua Panitia yakni Brigjen Ritongan, Karorenmin Lemdiklat Polri.

(**)

Kabar7News, Ambon – Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum, meminta Polisi Wanita (Polwan) untuk dapat memberikan menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polwan diharapkan dalam menjalankan tugas tetap tegas namun penuh dengan kelembutan.

Hal itu disampaikan Kapolda saat menghadiri acara syukuran peringatan Hari Ulang Tahun Polwan yang ke-74. Syukuran digelar di Loby Lantai 2 Markas Polda Maluku, Tantui, kota Ambon, Kamis (8/9/2022).

Hadir dalam kegiatan syukuran HUT Polwan yakni Wakapolda Maluku Brigjen Pol Drs. Jan de Fretes, M.M, para pejabat utama Polda Maluku, dan Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.

Turut hadir dalam kegiatan itu yakni Ibu Asuh Polwan Polda Maluku, Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Maluku, Pakor Polwan Polda Maluku, ASN Wanita Polda Maluku, Purnawirawan Polwan dan Perwakilan TNI yaitu Kowad dan Kowal.

“Saya selaku Kapolda Maluku mengucapkan selamat hari jadi yang ke 74 tahun buat Polisi wanita Republik Indonesia. Segenap doa senantiasa teriring kepada seluruh personel Polwan Polda Maluku dimanapun bertugas,” kata Kapolda dalam sambutannya.

Menurut Kapolda, eksistensi polwan dalam berbagai bidang penugasan telah menunjukan prestasi yang membanggakan. Polwan menjadi salah satu elemen penting dalam mewujudkan transformasi institusi Polri yang Presisi di tengah kompleksitas tantangan tugas saat ini.

Selain itu, kata dia, Polwan juga dituntut harus mampu memberikan kontribusi yang sama besarnya dalam pelaksanaan tugas, baik selaku aparat penegak hukum maupun sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Di sisi lain, tambah Kapolda, kodrat sebagai wanita kadangkala membatasi ruang gerak Polwan. Namun harus diakui bahwa ada beberapa tugas Polri yang lebih cocok dilakukan oleh Polwan karena memiliki sensitivitas yang tinggi serta membutuhkan pendekatan-pendekatan yang lebih soft secara psikologi.

“Seperti penanganan masalah perlindungan perempuan dan anak (PPA) kenakalan remaja, kekerasan dalam rumah tangga dan lain-lain,” kata dia.

Sejalan dengan hal tersebut, Irjen Latif mengaku Polwan juga punya kesempatan yang seimbang untuk mengikuti pendidikan pengembangan. Polwan juga dapat menduduki jabatan operasional seperti Wakapolres maupun Kapolsek yang saat ini dijabat Polwan Polda Maluku.

“Perlu saya ingatkan kembali kepada personel Polwan Polda Maluku yang telah berkeluarga, bahwa karena tuntutan tugas dan peran ganda Polwan yang dibutuhkan oleh masyarakat, maka Polwan haruslah bijak dalam mengatur waktu sehingga antara keluarga dan kedinasan tetap berjalan,” harapnya.

Ia juga berharap kepada Perwira Koordinator (Pakor) Polwan dan para senior Polwan dapat memberikan pembinaan, terutama dalam hal mental dan perilaku sebagai seorang wanita.

“Harapannya ke depan personel Polwan Polda Maluku dapat lebih berkarakter, baik dalam berperilaku maupun bertutur kata serta lebih beretika, tegas namun penuh kelembutan dan juga memiliki integritas yang tinggi dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat maupun sebagai seorang wanita,” pintanya.

Untuk diketahui, dalam acara syukuran Kapolda Maluku dan Ibu Asuh Polwan Polda Maluku memberikan potongan nasi tumpeng pertama kepada Polwan yang berprestasi yaitu Aipda Orpha Jambormias. Ia berhasil mengungkap kasus Tindak Pidana Pencabulan dan Pemerkosaan terhadap 5 orang anak dan 2 orang cucunya yang masih di bawah umur. Potongan tumpeng juga diberikan kepada Bripda Putri Maruapey, Polwan termuda di Polda Maluku.

(**)

Kabar7News, Ambon – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Maluku, Komisaris Besar Polisi Drs. M. Rum Ohoirat, memberikan pesan dan motivasi kepada mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon tahun akademik 2022-2023.

Hal itu disampaikan dalam program kegiatan Pembekalan dan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan yang berlangsung di gedung Auditorium Kampus IAIN Ambon, Kamis (8/9/2022).

Rum meminta sebanyak 620 mahasiswa baru IAIN Ambon untuk selalu menguatkan rasa persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa.

“Kita semua berada di dalam satu bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia. Olehnya itu rasa persatuan dan kesatuan yang kuat sangat penting dilakukan karena bangsa Indonesia ini terdiri dari beragam budaya, ras, suku dan agama,” kata dia.

Rum menyampaikan, perbedaan adalah sunnatullah, yang tidak bisa dihindari. Jangan menjadikan perbedaan suku, ras dan agama sebagai sebuah persoalan.

“Kita tahu bersama saat ini di belahan dunia lain ada beberapa negara besar yang dulunya negara yang makmur kini hancur menjadi negara kecil. Hal itu terjadi karena adanya konflik yang dilatar belakangi perbedaan agama, suku dan ras. Sehingga negara tersebut menjadi tercerai berai hingga menjadi beberapa negara kecil saat ini,” kata dia mengingatkan.

Mantan Kapolres Kepulauan Aru dan Tual itu kembali mengingatkan mahasiswa, bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.

Selain itu, tambah Rum, bangsa Indonesia juga memiliki berbagai suku, ras dan agama. Dengan beragam perbedaan itu, negara ini sangat rentan dari perpecahan. Dari kerentanan tersebut, maka lahirlah Pancasila sebagai dasar dan pemersatu bangsa Indonesia.

“Para mahasiswa sekalian kita harus pahami bahwa Pancasila adalah pandangan dan dasar ideologi hidup kita dalam berbangsa. Pancasila adalah hasil perjanjian luhur dari para tokoh bangsa kita terdahulu dalam mempersatukan bangsa kita ini, dan kita harus tahu bahwa musuh dari Pancasila adalah sikap intoleransi dan paham radikalisme,” katanya.
Sikap intoleransi dan radikalisme, tambah Rum, adalah orang atau kelompok yang menganggap diri merekalah yang paling benar dari semua orang. Kelompok tersebut tidak memilik rasa Nasionalis dan hormat terhadap Negara.

“Kelompok intoleransi dan radikalisme ini juga tidak ada rasa saling menghargai di antara sesama anak bangsa,” kata dia.

Padahal, kata Rum, Islam mengajarkan umatnya untuk saling menghormati antar sesama manusia. Islam tidak memaksakan keyakinan. Hal ini dibuktikan dengan adanya perjanjian Piagam Madinah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama semua umat beragama yang hidup di wilayah Madinah pada saat itu.

“Mungkin dalam kondisi bangsa kita saat ini, perlunya kita semua meneladani sejarah perjanjian Piagam Madinah yang dilakukan oleh baginda Nabi Muhammad SAW dengan semua umat beragama yang hidup di wilayah Madinah saat itu, yang mana perjanjian Madinah tersebut telah memberi kebebasan dan menjaga hak asasi semua umat beragama saat itu,” jelasnya..

Di sisi lain, mantan Wakil Direktur Reskrimum Polda Maluku ini juga meminta mahasiswa untuk menghindari penyebaran berita hoax atau tidak benar. Berita hoax dampaknya dapat memecah belah persatuan bangsa Indonesia dan akan menguntungkan para oknum tertentu dan kelompoknya.

“Kita tahu bersama peristiwa konflik sosial di Maluku pada tahun 1999 lalu, hal ini terjadi akibat adanya penyebaran berita hoax dikalangan masyarakat di dua komunitas berbeda, sehingga terjadilah konflik sosial antar sesama masyarakat Maluku dan hingga kini telah meninggalkan kesan yang tidak baik kepada orang Maluku,” ujarnya.

Olehnya itu, Juru bicara Polda Maluku ini mengajak seluruh mahasiswa untuk menghilangkan istilah mayoritas maupun minoritas.

“Saya minta mari kita hilangkan pemikiran tentang mayoritas dan minoritas, dan rasa curiga di antara kita sesama anak Maluku. Mari kita kuatkan rasa persaudaraan di antara kita bersama, dan mari kita membangun Maluku menjadi provinsi yang aman, damai dan sejahtera,” pintanya.

(**)

Kabar7News, Ambon – Aparat Kepolisian Resort di jajaran Polda Maluku menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa pembagian beras kepada warga terdampak penyesuaian harga BBM di daerah masing-masing.

Aksi sosial kemanusiaan yang digelar serempak sejak Rabu (7/9/2022) kemarin, menyasar sejumlah sopir angkot dan tukang ojek.

“Penyaluran bansos pada Rabu kemarin merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat, Kamis (8/9/2022).

Sasaran penerima bansos, tambah Rum, adalah warga yang terdampak penyesuaian harga BBM, diantaranya sopir angkot dan tukang ojek. Setiap penerima bantuan mendapatkan beras 10 kg.

“Jadi pembagian kemarin secara serentak dilakukan oleh Polresta Ambon, Polres SBT, Aru, Tanimbar, Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan, SBB, Tual, MBD dan Maluku Tenggara,” kata Rum.

Jumlah bansos yang disalurkan oleh masing-masing Polres bervariasi. Untuk Polresta Ambon sebanyak 200 paket; Polres Seram Bagian Timur 120 paket; Polres Kepulauan Aru 120 paket; Polres Kepulauan Tanimbar 100 paket; Polres Maluku Tengah 150 paket; Polres Buru Selatan 100 paket; Polres Pulau Buru 150 paket; Polres Seram Bagian Barat 100 paket; Polres Tual 100 paket; Polres Maluku Barat Daya 100 paket; dan Polres Maluku Tenggara 100 paket.

“Jumlah total paket beras sebesar 10 Kg yang kami bagikan sejumlah 1.340 paket,” tambah juru bicara Polda Maluku.

Rum berharap, bantuan yang merupakan bagian dari bentuk kepedulian Polri, khususnya Polda Maluku dan jajaran ini dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima.

“Semoga bantuan ini dapat mengurangi sedikit beban akibat penyesuaian harga BBM saat ini,” harapnya.

(**)

Kabar7News, Ambon – Pemerintah Pusat telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi (Pertalite-Solar) maupun non subsidi (Pertamax) sejak Sabtu (3/9/2022) lalu.

Untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM tersebut, Polda Maluku duduk bersama mencari solusi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku, Pertamina, Ormas, OKP, Buru dan Mahasiswa, melalui kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD). Kegiatan itu dihelat di Rupatama Polda Maluku, Jalan Rijali, Kota Ambon, Selasa (6/9/2022).

Bertindak sebagai narasumber dalam FGD itu yakni Direktur Intelkam Polda Maluku, Kombes Pol Rali Muskitta, Kabid Bansos Dinas Sosial, C Syukur, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Maluku, Poli Jamlean, Sekretaris Dinas Nakertrans Maluku, M. Rizal Latuconsina, dan Sales Area Manager Retail Pertamina Maluku, Wilson Eddi Wijaya.

Rali Muskitta saat mengawali kegiatan itu mengaku FGD penting dilaksanakan untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM khususnya di wilayah hukum Polda Maluku.

“Makanya pada kesempatan ini kami mengundang dari dinas sosial mungkin dapat memberi gambaran tentang bantuan-bantuan sosial apa saja yang disiapkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan BBM sehingga dampaknya tidak terlalu terasa di masyarakat bawah,” katanya.

Selain Dinas Sosial, FGD juga menghadirkan pihak dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Maluku, yang diharapkan dapat menyampaikan ketersediaan bahan pokok di masyarakat.

“Kami juga mengundang Kepala cabang Pertamina, mungkin bisa memberikan gambaran kepada rekan-rekan semua tentang kondisi perminyakan kita di wilayah, dan alasan mengapa BBM itu harus naik,” tambahnya.

Tak hanya itu, Polda Maluku, kata Muskitta, juga mengundang pihak dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Maluku, agar dapat memberikan gambaran tentang kelompok-kelompok pekerja mana saja yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

“Nakertrans kita undang mungkin bisa memberikan gambaran tentang kelompok kelompok pekerja mana saja yang disediakan bansos, tentu hal ini memang sudah diantisipasi, disiapkan oleh pemerintah, berbagai langkah-langkah,” sebutnya.

Untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM, Muskitta kembali mengaku pihaknya mengundang pihak-pihak dari dinas terkait yang memiliki kapabilitas beserta pengetahuan, sehingga dapat menjelaskan dampak tersebut kepada para peserta FGD.

“Dengan harapan mudah-mudahan FGD ini bisa mencerahkan kita, menambah wawasan kita, pengetahuan kita, mengapa BBM itu sampai naik. Memang kita hidup di alam demokrasi makanya saat-saat seperti sekarang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak semua warga negara,” ungkapnya.

Sales Area Manager Retail Pertamina Maluku, Wilson Eddi Wijaya, mengatakan, kenaikan BBM merupakan kebijakan regulator, dalam hal ini Pemerintah. Pertamina, kata dia, hanya sebagai Badan Usaha. Sebab, hal itu sudah digariskan dalam Perpres No 191 tahun 2014 khususnya pasal 14 ayat 1 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak.

“Dimana menteri menetapkan harga dasar dan harga eceran bahan bakar minyak. Jadi semua ditanggung regulator, kami sebagai badan usaha hanya menjalankan apa yang terjadi. Contoh seperti kemarin ada penyesuaian harga dan disampaikan satu jam dari sekarang, ya kami langsung melakukan antisipasi sehingga saat penyaluran tetap berjalan dan masyarakat juga terinformasikan dengan baik,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, Dinas Perindag Maluku rencananya akan melakukan operasi pasar secara sinergitas dengan instansi terkait. Operasi pasar akan dilakukan secara berkala untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok masyarakat, maupun kebutuhan lainnya tersedia.

“Ada beberapa operasi pasar yang juga kami lakukan seperti pelaksanaan pasar murah menjelang lebaran dan natal di setiap kampung atau desa. Kemudian program Gubernur peduli Maluku yaitu membantu masyarakat untuk mendapat sembako murah. Ini juga merupakan bentuk-bentuk operasi pasar,” kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Maluku, Poli Jamlean.

Sementara itu, Kabid Bansos Dinas Sosial Maluku, C. Syukur, mengatakan, untuk mengurangi beban masyarakat terkait kenaikan BBM, Pemerintah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM.

“Bantuan Langsung Tunai yang akan diberikan jumlahnya Rp 150 ribu per KK dalam waktu empat bulan. Dan BLT ini akan disalurkan oleh pihak kantor Pos,” kata Syukur.

Menurutnya, BLT BBM tersebut langsung ditransfer oleh Kementerian Sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Nah bantuan ini akan dibagikan oleh kantor Pos langsung ke sasaran. Dan penyaluran ini akan didampingi oleh personil Polri,” katanya.

Sekretaris Dinas Nakertrans Maluku, M. Rizal Latuconsina, mengaku, salah satu pekerja yang akan merasakan dampak dari kenaikan BBM adalah rekan-rekan buruh.

“Karena seperti hukum alam bahwa kenaikan BBM ini biasanya dibarengi dengan kenaikan harga bahan pokok di pasar. Hal ini diperparah dengan kondisi gaji atau upah yang sebetulnya perlu ditingkatkan lagi,” kata dia.

Untuk menjawab hal itu, Latuconsina mengaku dinas Nakertrans saat ini sedang mengantisipasi beberapa hal terkait kenaikan BBM tersebut. Salah satunya yakni berkoordinasi dengan teman-teman serikat buruh.

“Koordinasi dilakukan untuk mensosialisasikan rencana pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja agar mendapat Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada rekan-rekan buruh. Sehingga diharapkan dapat membantu,” katanya.

Dari berbagai paparan narasumber terkait antisipasi dampak kenaikan BBM tersebut, para peserta yang hadir dari KSBSI Maluku, BEM Nusantara Maluku, KAMMI Maluku, IMM Maluku, Badko HMI, GMKI Maluku, dan Ormas lainnya melayangkan kritikan dan masukan terkait kenaikan BBM tersebut.

Umumnya kritikan dan masukan disampaikan kepada Pertamina mengenai harga BBM yang tidak sama. Mereka menginginkan agar diberlakukan BBM Satu Harga di Maluku, dan lain sebagainya.

Sebagian peserta juga memberikan apresiasi kepada Polda Maluku yang berhasil mengungkap kasus penimbunan, pengoplosan dan penyelundupan BBM bersubsidi seperti minyak tanah dan solar.

Turut hadir dalam FGD tersebut yakni Direktur Reskrimsus Polda Maluku, Kombes Pol Harold Wilson Huwae, Direktur Reskrimum, Kombes Pol Andi Iskandar, Direktur Binmas, Kombes Pol Denny Abrahams, dan Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat.

(**)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.