Kabar7News, Jakarta – Finalis Putri Cilik 2020 asal Papua 1 yaitu Meysita Wulandari, sapaan Wulan, mengaku bersyukur sudah dapat mengikuti ajang Grand Final Putri Cilik Indonesia yang digelar di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta, pada 27-30 Oktober 2020 mewakili provinsi Papua. Walaupun hanya meraih Putri Cilik Best Fotogenik. Tekapnya setelah balik ke Papua dia akan manfaatkan kapasitas sebagai Putri Cilik Pariwisata Papua untuk memperkenalkan obyek-obyek wisata yang ada di wilayah Papua.
Wulan merasa pantas menyabet Putri Cilik Best Fotogenik karena dia yakin dengan kemampuannya menampilkan wajah dan sikap tubuh sehingga dapat menghasilkan potret yang menyenangkan.
“Saya sangat bersyukur dapat meraih Putri Cilik Best Fotogenik,” ucap gadis belia yang berumur 11 tahun, berdarah Jawa, Papua dan Ambon ini.
Sementara Putri Cilik Indonesia 2020 diraih oleh finalis dari Provinsi Lampung yaitu Monique Angely.
“Saya mau memperkenalkan tempat-tempat wisata di Papua, mereferensikan serta mempromosikan tempat wisata tersebut. Saya sebagai Putri Cilik Pariwisata Papua,” ucap Wulan disela-sela Grand Final Putri Cilik Indonesia, Jumat (30/10/2020).
Menurut Wulan, sebenarnya motivasi dia ikut ajang Putri Cilik Indonesia adalah dia ingin menambah pengalaman dan ingin memperkenalkan Provinsi Papua.
Belajar dari pengalaman ikut Putri Cilik Indonesia, Wulan juga ingin mengikuti ajang Putri Remaja bahkan dia akan mempersiapkan diri untuk mengikuti Putri Indonesia bila umurnya sudah cukup nanti.
Ditanya soal apakah ita-cita Wulan kelak. “saya ingin menjadi seorang Dokter,” ujarnya.
Sementara itu, orang tua Wulan, Verly Naomi Pelmelai menuturkan bahwa anaknya memang semenjak kecil sudah terlihat bakatnya menjadi seorang model.
“Sudah terlihat rambut dan badannya bagus semenjak kecil,” ucap Verly.
Verly semakin percaya dengan talenta anaknya karena pada ajang Putri Cilik 2020 merupakan pengalaman pertama Wulan langsung meraih juara 2. Dia mampu, kata Verly, meyakinkan dewan juri untuk mewakili Papua mengikuti Grand Final Putri Cilik Indonesia di Jakarta.
“Registrasi Papua dan Jakarta untuk mengikuti Putri Cilik Indonesia kurang lebih 12 juta, kami pakai dana pribadi demi pengembangan bakat anak,” pungkasnya.
(wem)