Kabar7News, Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bekerjasama dengan PT. Astra International kembali menggelar Safari Jurnalistik, Rabu (4/11/2020) sore. Dalam pembukaan kegiatan tersebut, hadir tokoh muda Indonesia yang berhasil menginspirasi pemuda-pemuda lain di daerahnya, untuk menolak praktik human traficking, dalam bentuk pengiriman TKI. Pemuda itu ialah Ronaldus Asto Dadut.

Asto turut hadir berbagi kisah kepada puluhan peserta yang hadir. Pemuda ini merupakan pemenang Satu Indonesia Awards di bidang kesehatan tahun 2017 lalu. Asto yang berasal dari Tambolaka, kabupaten Sumba Barat Daya, ini tergerak untuk turut berkontribusi memutus rantai tragedi akibat perdagangan manusia di kampung halamannya.

Seperti diketahui, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kantong pekerja migran dari Indonesia. Tapi, Ronaldus Asto Dadut tak mengira nasib mereka begitu buruk. Suatu hari, pada 2014, semasa Asto kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kupang, dia diminta seorang dosen dari Kampus Unwira Kupang, untuk menjemput korban human trafficking yang telah disekap selama 3 bulan.
Ia kaget mendapati 15 korban tersebut, kebanyakan perempuan, dalam keadaan depresi dan tidak terurus. Pada tahun itu juga, pria 25 tahun ini bersama teman-temannya mendirikan Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan (J-RUK) Sumba.

“Organisasi ini merupakan wadah generasi muda yang didedikasikan untuk mengedukasi warga pedalaman di Sumba Barat Daya mengenai kesehatan dan perdagangan manusia,” ujar Asto saat berbicara dalam sesi pembukaan.

Sampai kini, mereka sudah memberikan berbagai penyuluhan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan sosialisasi pencegahan human trafficking (perdagangan manusia). Sebanyak 2.889 anak mendapatkan pembekalan mengenai kebersihan dan kesehatan, dan 5.307 orang dewasa sudah mendapatkan penyuluhan mengenai pencegahan praktik human trafficking.

Asto dan JRUK dengan konsisten mengedukasi masyarakat untuk mengetahui bahayanya perdagangan manusia serta dampak yang ditimbulkan bagi keluarga dan lingkungannya. Salah satu kegiatan utama mereka ialah memberikan edukasi masyarakat di berbagai fasilitas publik seperti sekolah, gereja, masjid dan desa-desa.

Bagi Asto pendirian JRUK merupakan bentuk kepeduliannya kepada kampung halaman. Generasi muda lah yang dapat memajukan daerahnya sendiri.

“Ini panggilan kemanusiaan yang harus kita ambil. Kita tidak boleh berdiam diri. Sudah melihat sesuatu tapi tidak berherak, itu harus ditanggalkan. Geblnerasi muda harus bergerak bersama untuk mewujudkan sumba lebih baik. Saya rasa leluhur Sumbah merestui gerakan kami,” jelas Asto.

Ke depan, Asto ingin mendirikan rumah singgah bagi anak-anak di Nusa Tenggara Timur, dia berharap dukungan dari pemerintah agar semakin banyak masyarakat yang terbantu.

Media di Era Disrupsi
Selain Asto hadir pula sebagai pembicara Pendiri Kapanlagi Group, Steve Christian. Steve menjelaskan tentang tantangan media di era disrupsi seperti sekarang ini. Media tidak hanya dituntut cepat dan tepat, tapi juga kreatif, sebab ada banyak pesaing yang memanfaatkan berbagai platform.

“Isi konten harus menarik agar bisa bertahan, hal ini sangat menentukan apalagi di era disrupsi,” jelas Steve yang juga CEO Kapanlagi Group.
Steve mencontohkan Kapanlagi Group bertahan beberapa tahun hasil dari kreatifitas untuk menghasilkan konten yang menarik dan tidak kalah dari pesaing.

Ia melanjutkan wartawan di group Kapanlagi dipacu untuk kreatif dan menghasilkan konten yang maksimal agar pembaca selalu merasa butuh dengan konten mereka. Era disrupsi seolah memaksa untuk berubah, termasuk berubah dalam menghasilkan konten.

“Kami bersyukur, Kapanlagi Group mampu bertahan dengan hampir seribu karyawan, dengan 700-an di antaranya adalah wartawan,” tambah Steve.

Menutup acara ini, Ketum PWI Pusat, Atal S. Depari mengutarakan kebahagiaannya sebab Safari Jurnalistik PWI dari pertama hingga ketiga hari ini selalu menghadirkan para legenda media, seperti Dahlan Iskan, Bos Kumparan, Budiono Darsono dan terakhir CEO Kapanlagi Group, Steve Christian.

“Semga akan ada Safari Jurnalistik keempat dengan menghadirkan pembicara pembicara yang terus bisa menginspirasi,” ujar Atal.

(Red)

Kabar7News, Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengundang seluruh wartawan media cetak, siaran televisi dan radio, serta media siber di Indonesia untuk meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020.

Meski di tengah pandemi virus corona, ajang tahunan ini tetap digelar. Tahap pendaftaran telah dibuka hingga batas akhir 30 November 2020.

Lomba ini terbuka bagi bagi semua wartawan yang bekerja secara aktif dan diakui, bukan wartawan lepas alias freelance.

“Anugerah Jurnalistik Adinegoro adalah penghargaan untuk karya jurnalistik paling bergengsi di Tanah Air. Wartawan Indonesia jangan sampai melewatkan kesempatan dengan menyertakan karya-karyanya untuk panggung kehormatan Hari Pers Nasional 2021,” kata Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, Rabu (4/11/2020).

PWI menunggu karya para insan pers yang bersifat membangkitkan semangat, melawan pandemi Covid-19 menjadi salah satu karya jurnalistik yang dinanti tetap tentu saja banyak situasi lain. Karya tersebut yang dimuat/ditayangkan/disiarkan berkisar mulai tanggal 1 Desember 2019 – 30 November 2020.

Anugerah Jurnalistik Adinegoro dibagi dalam enam kategori, yakni _indepth reporting_ (reportase mendalam) untuk media cetak (AA1), _indepth reporting_ untuk media siber (AA2), _indepth reporting_ untuk media televisi (AA3), _indepth reporting_ untuk media radio (AA4).

Selanjutnya, foto berita untuk media cetak dan media siber (AA5), karikatur opini untuk media cetak dan media siber (AA6).

Hanya ada satu pemenang pada tiap kategori yang akan mendapatkan hadiah Rp20 juta, trofi, serta piagam penghargaan dari PWI/Panitia HPN 2021. Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro juga akan mengumumkan dan memberikan piagam penghargaan kepada 30 nomine terbaik.

Syarat Pengiriman Karya:

1. Setiap wartawan dari satu media dapat mengirimkan maksimal lima karya per kategori (dengan catatan, satu media, maksimal 15 karya dari setiap kategori).

2. Karya indepth reporting pada media cetak, media siber, media televisi, dan media radio wajib menyertakan link karya melalui Google Form atau Formulir pendaftaran yang bisa diakses melalui link: https://bit.ly/2BQRuAj

3. Karya foto dan karikatur di media cetak atau media siber, wajib mengirimkan dalam bentuk soft file beserta caption yang di-upload pada Google Form atau formulir pendaftaran yang bisa diakses melalui link tersebut di atas.

4. Seluruh karya dari seluruh kategori wajib disertai sinopsis/cerita singkat (2-3 paragraf) mengenai isi dan proses pembuatannya. Khusus untuk karya televisi dan radio disebutkan pula clock program bersama sinopsis.

5. Setiap peserta wajib mengisi formulir dengan menyertakan salinan identitas diri (kartu karyawan) dan surat pengantar dari redaksi.

6. Khusus untuk televisi, karya minimal harus dalam format minimal 720p (HD). Jika ukuran file lebih dari 100MB, wajib dikirimkan melalui layanan video streaming, seperti Youtube, vidio.com atau melalui layanan cloud sharing, seperti gdrive, dropbox, dan sejenisnya. Cukup hanya menuliskan/menyertakan link-nya saja di bagian form online yang sudah ditentukan. Pastikan link bisa diakses oleh panitia dan dewan juri.

Adapun untuk penjurian akan berlangsung pada Desember 2020 hingga Januari 2021.

Dewan juri dalam Lomba Anugerah Jurnalistik Adinegoro ini terdiri atas tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang menguasai bidang jurnalistik sesuai kriteria penilaian dan bekerja secara profesional.

Informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dapat menghubungi Pantap Anugerah Adinegoro 2020-2023 Katherina M Saukoly (WA: 0812-8699-3551), Widya (WA: 0812-1490-3421 atau 021-3453131), dan bisa juga melalui alamat surel; anugerahjurnalistik.adinegoro@gmail.com.

Penyerahan Anugerah Jurnalistik Adinegoro rencananya akan diselenggarakan sebelum puncak Hari Pers Nasional 9 Februari 2021.

(Red)

Kabar7News, Yogyakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Biro Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengadakan Konsolidasi Regional Kehumasan dalam Mendukung Penyebarluasan Informasi Pembangunan Infrastruktur PUPR tahun 2020 di Yogyakarta, Senin (26/10/2020).

Dalam kurun waktu 1 tahun yakni 2019-2020, Kementerian PUPR telah menyelesaikan sejumlah pembangunan infrastruktur diantaranya jalan tol sepanjang 526,4 km yang telah diresmikan, jalan perbatasan di NTT, Kalimantan dan Papua dengan total panjang 3.181,2 km, 3 jembatan panjang dan 1 underpass dengan total 4,9 km, empat bendungan selesai pada 2020 yang akan menambah tampungan air sebesar 214,67m3, 20 unit Rumah Susun yang telah diresmikan, dan 9 unit Rumah Khusus yang telah selesai.

“Semua capaian kerja tersebut tentunya harus dapat dikomunikasikan dengan baik sehingga publik dapat mengetahuinya dengan harapan memperoleh trust atau kepercayaan masyarakat. Hal ini penting agar pemerintah dapat menjalankan programnya dengan baik dan melakukan inovasi pelayanan publik dengan kualitas yang terus meningkat. Terlebih Kementerian PUPR merupakan salah satu Kementerian dengan APBN terbesar, sehingga kita harus terus meningkatkan pelayanan informasi dan kehumasan sebagai bentuk transparansi dan akuntanbilitas,” kata Endra dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Kementerian PUPR Dwi Purwantoro.

Dalam proses pembangunan, dikatakan Endra, komunikasi menjadi faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan suatu pembangunan infrastruktur. Namun dalam realita di lapangan, sering terjadi krisis komunikasi yang akan dihadapi oleh insan
humas, terlebih di tengah arus informasi dan perkembangan teknologi yang dapat
menyebabkan disinformasi serta hoaks.

“Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengingatkan kepada seluruh jajaran kabinetnya untuk membenahi komunikasi publik di setiap Kementerian/Lembaga agar tidak memunculkan polemik di setiap kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah, seperti halnya yang terjadi pada saat pengesahan UU Cipta Kerja,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan penyelenggaraan acara tersebut dapat meningkatkan kemampuan para pelaksana tugas komunikasi publik di lingkungan Kementerian PUPR untuk mengolah data dan informasi publik serta meningkatkan pemahaman terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan
UndangUndang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Melalui konsolidasi ini kita juga berharap dapat membangun jejaring kerja/networking yang kuat dalam meningkatkan penyebar luasan dan pelayanan informasi kepada masyarakat serta mengatasi krisis komunikasi bersama agar reputasi Kementerian PUPR semakin baik dan dukungan masyarakat semakin besar,” tuturnya.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari saat menyampaikan materi mengatakan, menjalin hubungan baik dengan media merupakan salah satu cara yang paling efektif menyampaikan pesan dengan jangkauan yang jauh.

“Dengan komunikasi yang lancar, narasumber dapat menjalin hubungan yang baik, sehat dan profesional dengan wartawan untuk memberikan efek lancarnya informasi,” tuturnya.

Selain Ketum PWI Pusat Atal S Depari, Sekjen PWI Pusat Mirza Zuhaldi, Ketua Bidang Pendidikan Nurjaman Mochtar dan Merdi Sofiansyah menjadi pemateri dalam acara yang di Moderatori Dar Edi Yoga yang juga Wakil Bendahara Umum PWI Pusat ini.

Kegiatan konsolidasi yang diikuti secara tatap muka oleh 50 peserta yang mengikuti langsung dengan mengikuti protokol kesehatan ini, diikuti juga oleh 180 peserta secara daring dari perwakilan Balai Daerah Kementerian PUPR di Seluruh Indonesia yang terdiri dari Pejabat Fungsional Pranata Humas, Pengelola Materi Informasi, Penelaah Publikasi, dan Perwakilan PWI Daerah Istimewa Yogyakarta yang di jadwalkan pada hari kedua pelaksanaan Konsolidasi.

(Red)

 

Kabar7News, Jakarta – Menteri Kesehatan sekaligus Wakil Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dokter Terawan Agus Putranto mengatakan pers adalah pahlawan.

Mereka berperan penting dalam melayani masyarakat melalui pemberitaan yang baik dan benar di tengah pandemi covid-19.

“Media adalah pahlawan bangsa seperti di masa pandemi ini, di saat bangsa membutuhkan pikiran dan tenaga mereka untuk mengatasi penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Hal tersebut dikatakan dokter Terawan saat menerima kunjungan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesai PWI Pusat yang dipimpin Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari yang didampingi Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi, Ketua Panitia Pelaksana HPN 2021 Auri Jaya, Ketua Mappilu PWI Suprapto Sastro Atmojo, Wakil Bendahara Umum PWI Pusat Dar Edi Yoga dan Humas PWI Pusat Mercys Charles Loho. Jumat (2/10) di Kantor Kemenkes Jalan Kuningan,Jakarta Selatan.

Terawan melanjutkan, wartawan dibutuhkan untuk menangkal hoaks dan berita menyesatkan, hal yang sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah.

Ia mencontohkan salah satu keberhasilan pemerintah di negara lain dalam menekan laju pandemi dipengaruhi oleh para pelaku jurnalistik yang selalu memberitakan positif perkembangan Covid-19.

“Pers punya peran yang signifikan dalam rangka menghambat laju corona, tentu dengan memberitakan kabar yang benar tentang Pandemi. Kita ambil contoh Keberhasilan beberapa negara di luar seperti Singapura dan negara lain berkat Pers yg membela Negaranya lewat pemberitaan yang benar pandemi bisa dilawan,” jelas Terawan.

“Bukan malah memperkeruh dan membuat gaduh” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Terawan juga mengatakan akan hadir dalam diskusi Mappilu PWI yang dilaksanakan jelang Pilkada Serentak 9 Desember.

Atal S. Depari yang mewakili PWI mengatakan wartawan anggota PWI siap membantu pemerintah untuk menangani penyebaran Covid-19.

Sebelumnya Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, sebanyak 5.800 wartawan di seluruh Indonesia akan ikut dilibatkan dalam upaya perang melawan Corona. Para wartawan akan bertugas dalam penyampaian pesan positif dan faktual terkait perubahan perilaku.

“Satgas bersama PWI kerja sama untuk pelibatan 5.800 wartawan dari seluruh provinsi dari Aceh sampai Papua,” katanya, dalam Webinar Mappilu PWI Kamis (1/10).

(Red)

Kabar7News, Jakarta – Lima  komunitas yang dipimpin oleh Kurniawan Tan, pengusaha asal Kota Tangerang bekerja sama dengan  PWI Peduli, lembaga sosial milik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 1000 stel alat pelindung diri (APD) ke rumah sakit-rumah sakit dan kantor PWI Kabupaten Tangerang.

Dalam penyaluran 1000 stel APD Senin (13/4/2020), Kurniawan Tan  didampingi oleh Ketua PWI Peduli  Pusat M. Nasir yang juga Direktur Kesejahteraan dan Pengabdian Masyarakat PWI Pusat, dan Sekretaris PWI Peduli Pusat Elly Pujianti.

Kelima komunitas yang berpartisipasi dalam pengadaan bantuan APD itu adalah club penggemar anjing, IGSC (Indonesian German Shepherd Club) Provinsi Banten, Tangerang Goldwing Riders (TAGOR), Riders Cinta Tuhan (RCT),  Kick Boxing Indonesia Provinsi Banten, dan Komunitas Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Tangerang.

“Kelima komunitas inilah yang secara bersama-sama  berpartisipasi dalam pembelian 1000 APD untuk pencegahan virus corona (Covid-19). Kami ucapkan terima kasih kepada keluarga besar kelima komunitas ini,” kata Kurniawan yang juga ketua umum komunitas-komunitas tersebut.

Semua APD tersebut sebagian disalurkan langsung dan sebagian dikirim melalui paket jasa pengiriman barang. Rumah sakit-rumah sakit yang menerima bantuan APD tersebut antara lain RSUD Kota Tangerang, Rumkit Marinir Cilandak di Jakarta, RS Moh. Ridwan Meuraksa Jakarta, RS Tentara Bhakti Wira Tamtama Semarang, Satuan Kesehatan Kodiklat TNI Tangerang Selatan, RS Advent Lampung, RS Advent Lampung Ruang Kebidanan Cendana, RSUD Puri Husada di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, RS Cijantung Jakarta, dan Kantor PWI Kabupaten Tangerang untuk persiapan liputan Covid-19.

Bantuan APD yang dikirim langsung kemarin diterima oleh pejabat yang mewakili lembaga/rumah sakit masing-masing  antara lain Kepala Humas RSUD Kota Tangerang, dr Tintin Suriatin, Komandan Rumkital Marinir Cilandak Kol Laut  dr Jati Berandini, Letnan Satu TNI AD Anik Lestari yang menangani bidang penunjang medis RS Tingkat IV Cijantung Kesdam Jaya, dan Kepala RS Moh Ridwan Meuraksa Kol dr Puji Hartono, serta Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin yang juga Kepala Biro Tangerang Ekspres.

“Kami berterima kasih atas bantuan APD, semoga bermanfaat untuk persiapan liputan covid-19,” kata Sangki. Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh dr Tintin, dr Jati Berandini, Anik Lestari, dan dr Puji Hartono.

“Kami sangat membutuhkan APD, karena rumah sakit kami berada di episentrum covid-19. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” kata dr Puji Hartono yang memimpin RS Moh. Ridwan Meuraksa yang menerima bantuan 200 stel APD dari lima komunitas tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan perlindungan saat pandemi covid-19, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S .Depari melalui telepon Senin kemarin juga berpesan,  PWI mengajak para mitra untuk bersama-sama membantu masyarakat, dokter dan paramedis yang sekarang sedang membutuhkan.

“Kami berterima kasih bisa berada di tengah masyarakat bersama lima komunitas  yang sangat peduli ini, untuk menyalurkan bantuan APD, demi pencegahan penularan virus corona,” kata Atal S. Depari.

Dalam kesempatan ini Kurniawan juga mengimbau kepada semua warga, pengusaha atau pun siapa yang cinta tanah air untuk menyisihkan dana dan tenaga guna membantu masyarakat, dokter dan paramedis baik berupa APD atau makanan.

Kurniawan berterima kasih kepada para donatur yang tersebar dalam lima komunitas tersebut. “Ini adalah tindakan nyata untuk kemanusiaan,” tuturnya.

(ketty)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.