Kabar7News, Sanggau – Kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kab. Sanggau terus berlanjut hingga saat ini, Sabtu (20/3/2021). Guna mencegah penyebaran virus Covid-19, Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas melakukan pengawasan dengan menerapkan protokol kesehatan terhadap PMI.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas Letkol Inf Alim Mustofa, dalam rilis tertulisnya di Mako Satgas Entikong, Kalbar, Sabtu 20 Maret 2021.

Dansatgas mengatakan, kepulangan PMI dari Malaysia tersebut perlu penanganan serius, baik pemeriksaan dokumen maupun kesehatan, sebagai upaya untuk memastikan tidak terpapar Covid-19 sebelum kembali ke daerah masing-masing.

“Setiap PMI dari Malaysia yang akan kembali harus melalui beberapa tahapan pemeriksaan oleh Instansi terkait seperti Imigrasi dan Karantina Kesehatan,” ujarnya.

Dansatgas menegaskan bahwa sesuai Pergub Kalbar nomor 250 tanggal 19 Maret 2021 tentang pembentukan Satgas Penanganan Covid-19 di perbatasan Kalbar, semua WNI yang akan kembali ke wilayah Indonesia harus memiliki administrasi Swab PCR negatif 3 x 24 jam kemudian setelah masuk ke wilayah Indonesia akan dikarantina selama 5 hari.

“Nantinya, dalam melaksanakan karantina, PMI akan melaksanakan Swab PCR ulang, apabila hasilnya negatif bisa kembali, namun apabila positif maka akan dikarantina selama 5 hari lagi,” jelasnya.

Dansatgas menambahkan, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Satgas Pamtas akan terus bersinergi dan bekerjasama dengan instansi terkait yaitu Kodim 1204/Sgu, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Puskesmas Entikong, Polsek Entikong, Dinas Perhubungan Entikong, untuk mengawasi, memantau dan memeriksa setiap PMI yang kembali, baik melalui jalur ilegal maupun resmi PLBN.

“Pengawasan terhadap PMI ini, dilakukan atas petunjuk dari Komando Atas dalam upaya membantu pemerintah mencegah penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah perbatasan,” pungkas Dansatgas.

(red)

Kabar7News, Sanggau – Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas Pos Palapasang, yang dipimpin oleh Komandan Pos (Danpos) Serda Lukman, membagikan tas dan alat tulis baru kepada siswa-siswi SD Negeri 17 Palapasang, di Desa Palapasang, Kec. Entikong, Kab. Sanggau, Kalbar, Sabtu (30/1/2021).

Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas Letkol Inf Alim Mustofa, di Mako Satgas Entikong, Kab. Sanggau, Kalbar, mengatakan bahwa salah satu program pembinaan teritorial yang dilaksanakan Pos Palapasang ini untuk membuat anak-anak semangat dalam belajar serta menumbuhkan rasa cinta terhadap TNI.

Menurut Letkol Inf Alim Mustofa, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas untuk ikut serta memajukan dunia pendidikan di perbatasan.  “Pemberian tas dan alat tulis ini diharapkan dapat meningkatkan semangat anak-anak dalam menuntut ilmu serta menumbuhkan kecintaan terhadap TNI sejak kecil,” katanya.

Dansatgas mengatakan bahwa kehadiran anggota Satgas Pamtas haruslah memberi manfaat bagi negara dan masyarakat sekitar. “Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas siap memberikan yang terbaik kepada masyarakat perbatasan,” ucapnya.

Sementara itu, Iwan (30 th) salah satu Guru di SDN 17 Palapasang menyampaikan ucapan terimakasih kepada anggota Satgas Pos Palapasang. “Saya ucapkan terimakasih banyak atas bantuan alat-alat sekolah yang di berikan dari Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas kepada siswa-siswi kami, ini sangat membantu dan bermanfaat bagi siswa kami,” ungkapnya.

(Red)

 

Kabar7News, Sanggau – Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas berhasil menggagalkan upaya penyelundupan puluhan bungkus Sosis dan satu dus Minuman Keras (Miras) ilegal asal Malaysia di kawasan jalan tikus (jalan pelolosan) sektor Pos Guna Banir,  Desa Sei Tekam, Kec. Sekayam, Kab. Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas, Letkol Inf Alim Mustofa, dalam rilis tertulisnya di Mako Satgas Yonif 642, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa (26/1/2021).

Dansatgas mengatakan bahwa pada saat anggota Pos Guna Banir yang dipimpin Letda Inf M Supii melakukan patroli pengawasan di jalan tikus sektor Pos Guna Banir, mereka menemukan sebuah karung mencurigakan yang ditutupi daun-daun.

“Ketika diperiksa, karung tersebut berisi 1 dus Miras terdiri dari 12 botol Miras merk Vodka, 15 botol Miras merk Gin Tanduk serta 32 bungkus Sosis ilegal asal Malaysia yang ditinggalkan pemiliknya di semak-semak dekat perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Desa Sei Tekam, Kabupaten Sanggau,” jelasnya.

Menurut Letkol Inf Alim Mustofa, patroli yang dilakukan personel Satgas Yonif 642 tersebut, selain untuk menjamin semua WNI yang pulang dari Malaysia harus melalui jalur resmi dan melewati rangkaian pemeriksaan sesuai protokol kesehatan Covid-19, juga untuk mencegah terjadinya kegiatan ilegal, seperti penyelundupan.

“Sosis dan Miras tersebut diduga akan diselundupkan ke Indonesia dan sengaja ditinggalkan pemiliknya karena ketatnya penjagaan petugas di perbatasan kedua negara tersebut,” katanya.

Dansatgas menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan segala bentuk kegiatan ilegal, karena selain melanggar hukum yang berlaku, kegiatan itu juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat di situasi pandemi Covid-19 ini.

Selanjutnya puluhan bungkus Sosis dan Miras yang diamankan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas diserahkan kepada pihak Bea Cukai Entikong untuk diproses sesuai aturan kepabeanan.

(red)

Kabar7News, Kalbar – Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas bersama Polisi dan CIQ (Custom, Immigration, Quarantine) Entikong dan Jagoi Babang sepakat untuk bersinergi melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan keamanan di perbatasan.

Salah satunya dengan melaksanakan patroli bersama Jalan Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP) di sektor wilayah Pos Kotis Entikong, Kabupaten Sanggau, dan juga di sektor wilayah JIPP Pos Pamtas Kumba Semunying dan Pos Pamtas Saparan, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas Letkol Inf Alim Mustofa dalam rilis tertulisnya di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Kamis (21/1/2021).

Lebih lanjut Dansatgas menjelaskan bahwa kegiatan patroli bersama tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas serta melaksanakan fungsi pengawasan wilayah perbatasan RI-Malaysia baik di Entikong, Kabupaten Sanggau maupun di Kabupaten Begkayang, Kalimantan Barat.

Patroli bersama kali ini dilaksanakan dengan menyusuri JIPP serta jalur-jalur tikus atau jalur pelolosan yang biasa dilalui oleh pelintas batas, dimana kondisi wilayahnya berupa hutan sehingga membutuhkan banyak pengawasan.

“Terlibat dalam kegiatan patroli di sektor Entikong yaitu 8 orang personel Pos Kotis Entikong Satgas Yonif 642/Kapuas bersama Stasiun Karantina Pertanian Entikong,” kata Dansatgas.

Dansatgas juga mengatakan bahwa untuk patroli di sektor Bengkayang dihadiri oleh Wadansatgas Yonif 642/Kapuas Mayor Inf Fendi Puthut, Danpos Saparan, Danpos Kumba Semunying, bersama Polsek Jagoi Babang, Bea Cukai Jagoi Babang, Karantina Pertanian Jagoi Babang, Imigrasi Jagoi Babang dan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM).

(red)

Kabar7News, Sanggau – Masih dalam rangka peringatan Hari Juang Kartika, Dokter Satgas Yonif 642/Kapuas bersama Tim Kesehatan Pos Bantan memberikan pelayanan kesehatan berupa khitanan gratis secara door to door di Dusun Bantan, Desa Bungkang, Kec. Sekayam, Kab. Sanggau.

Dari kegiatan tersebut, tiga orang warga secara sukarela menyerahkan tiga pucuk senjata rakitan laras panjang terdiri dari dua pucuk senjata api rakitan jenis Bowman/Penabur dan satu pucuk senjata api rakitan jenis Lantak kepada personel Pos Bantan Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas.

Hal tersebut disampaikan dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Dansatgas Yonif 642/Kapuas, Letkol Inf Alim Mustofa di Pos Kotis Entikong, Kab. Sanggau, Kalbar, Jumat (18/12/2020).

Penyerahan senjata api rakitan tersebut terjadi setelah personel Satgas Pos Bantan yang sudah sering memberikan pelayanan kesehatan gratis secara door to door.

“Pada saat melaksanakan khitanan gratis yang dilakukan Tim Kesehatan Yonif 642 kepada warga Dusun Bantan, tiga orang warga Dusun Bantan tersebut mendatangi Pos Bantan untuk menyerahkan senjata api rakitan miliknya,” kata Dansatgas.

Dansatgas juga menyampaikan, pada kegiatan bakti sosial khitanan terdapat empat orang anak warga Dusun Bantan yang khitan gratis secara door to door.

“Dalam kegiatan yang termasuk komunikasi sosial tersebut, kita berikan juga penyuluhan dan sosialisasi terkait bahaya penyalahgunaan senjata api rakitan, dengan harapan warga sadar akan bahaya memiliki senjata api tanpa izin seperti yang dilakukan warga Dusun Bantan ini,” tuturnya.

“Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang telah sadar akan bahaya kepemilikan senjata api tanpa izin dengan menyerahkan senjata miliknya kepada kami,” tambahnya.

“Mereka menyerahkan senjata rakitan ini secara sukarela dan tanpa paksaan, sehingga membantu aparat dalam mencegah bahaya yang ditimbulkan dari kepemilikan dan penggunaan senjata api tanpa izin,” tutup Letkol Inf Alim Mustofa.

(red)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.