Kabar7News, Jakarta – PWI Peduli Pusat, Kamis siang (26/3/2020) mulai mengirimkan paket bantuan kesehatan untuk mencegah Virus Corona. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor menerima bantuan pertama dari PWI Peduli Pusat yang kini tengah menggalang dana dari masyarakat luas guna memerangi Virus Corona dan membantu penanggulangan dampaknya.

Paket dikirimkan oleh Sekretaris PWI Peduli Pusat Elly Pujianti via jasa pengiriman setelah berkoordinasi dengan Ketua M Nasir dan Bidang Distribusi Karim Paputungan.

Paket berupa sanitizer, masker beserta vitamin diterima oleh Wakil Ketua PWI Kota Bogor Billy Adhyaksa di Kantor Jalan Kesehatan, Tanah Sereal.

“Hanupis (Hatur Nuhun Pisan – Terima Kasih Banget,” ucap Kang Billy dalam Bahasa Sunda via pesan WhatsApp kepada Elly.

Diberitakan sebelumnya, belasan wartawan menjalani isolasi mandiri setelah mengikuti jumpa pers Wali Kota Bogor Bima Arya yg belakangan diketahui positif terinsfeksi Virus Corona.

Dia sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke Turki dan Azerbaijan selama sepekan.

Bima Arya berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan menjalani isoladi di RSUD Bogor sejak pekan lalu.

Dari lingkaran keluarga diperolah informasi, Bima Arya tidak menjalani tindakan medis ataupun diinfus, kecuali dikasih vitamin. Isolasi dimaksudkan supaya tidak menyebarkan virus ke orang lain.

“Al-hamdulillah sekarang Kak Bima sehat banget. Kuncinya enjoy life dan social media distancing,” tulis kerabatnya.

“Apa pesan Bima Arya?”
“Stay positif, stay happy and healthy,” katanya merujuk pada sikap positif, bahagia dan jaga kesehatan.

Diungkapkan pula bahwa Wali Kota Bogor berpuasa mengkonsumsi pesan-pesan di media sosial yang bernada negatif.

Adapun wartawan Bogor yang hadir pada kesempatan jumpa pers pekan lalu juga menjalani isolasi di rumah masing-masing.

Paket dari PWI Peduli itu dimaksudkan sebagai bantuan pendamping.

Bantuan yang disalurkan oleh PWI Peduli itu sendiri berasal dari titipan pengurus PWI, dan anggota, serta masyarakat antara lain pengusaha asal Kota Tangerang, Kurniawan Tan dan Denny.

(Red)

Kabar7News, Jakarta – Harapan saya, polri sebagai institusi yang diberi tugas dan kewenangan oleh negara, agar sesegera mungkin melaksanakan tanggung jawabnya menindaklajuti Laporan Polisi dengan Pelapor Hariyawan, wartawan Sinar Pagi yang mengalami perlakuan buruk hampir sebulan lalu, tepatnya 30 September 2019, sekira pukul 20.00 wib, di halaman Polda Metro Jaya (PMJ).

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/10/2019). Dikatannya, Hariyawan dipukul secara membabi buta oleh puluhan polisi, diduga dari satuan Brimob, menyebabkan kepala bocor, pelipis luka, sekujur tubuh sakit dan bengkak-bengkak.

“Yang bersangkutan datang menjumpai saya, mengadukan nasibnya yang tidak mendapatkan perhatian semestinya dari pihak kepolisian. Laporan Polisi (LP) sudah dibuat di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, beberapa jam setelah kejadian, yakni pada subuh, tanggal 1 Oktober 2019. Sayangnya, hingga hari ini, 25 Oktober 2019, LP yang bersangkutan belum diproses Polri,” jelas Wilson.

Wilson menyebut, mengapa polisi belum memproses kasus pengeroyokan dan penganiayaan warga, rekan wartawan, atas nama Hariyawan ini?

“Sebagai informasi tambahan, menurut korban, ia telah menjadi wartawan yang bertugas di PMJ selama lebih dari 15 tahun. Hariyawan juga sudah dikenal baik oleh Kabid Humas PMJ. Yang bersangkutan juga selalu memberitakan giat Polda Metro Jaya dan aktivitas Polri secara umum di medianya, Koran Mingguan Sinar Pagi,” kata Wilson.
(wem)

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.