Kabar7News, Lanny Jaya – Personel Satgas Yonif Mekanis 203/AK Pos Makki hadir di SMAN 2 Makki guna memberikan penyuluhan wawasan kebangsaan dan memberikan semangat maupun motivasi belajar serta memberikan sosialisasi rekrutmen TNI untuk murid-murid SMAN 2 Makki, Distrik Makki, Kabuputen Lanny Jaya, Rabu (8/3/2023).

Hal tersebut disampaikan oleh Letda Inf Delfian dalam keterangannya di Distrik Makki. “Kegiatan ini kita adakan guna mengajak murid-murid SMAN 2 Makki menjadi keluarga besar TNI serta menanamkan rasa cinta tanah air serta guna meningkatkan semangat belajar,” ujar Letda Inf Delfian.

Kegiatan yang dipimpin oleh Letda Inf Yani Eko diawali dengan memberikan materi wawasan kebangsaan guna meningkatkan rasa cinta pada Tanah Air. Selain memberikan materi wawasan kebangsaan, personel Pos Makki pun memberikan sosialisasi kepada murid-murid SMAN 2 Makki tentang rekrutmen untuk menjadi bagian dari keluarga besar anggota TNI.

Terlihat semangat dan antusias murid-murid SMAN 2 Makki dengan kehadiran personel Pos Makki Satgas Yonif Mekanis 203/AK saat memberikan materi wawasan kebangsaan dan sosialisasi rekrutmen menjadi anggota TNI.

Bapak Etianus Kogoya selaku Kepala Sekolah SMAN 2 Makki mengucapkan terima kasih banyak atas kehadiran dari personel Pos Makki Satgas Yonif Mekanis 203/AK dengan memberikan pelajaran maupun wawasan kebangsaan serta mensosialisasikan rekrutmen anggota TNI kepada murid-murid SMAN 2 Makki.

“Kami merasa senang dengan kehadiran dari Bapak TNI Pos Makki. Diharapkan dengan adanya kehadiran Bapak TNI dapat meningkatkan semangat belajar dan rasa cinta tanah air para murid serta banyak dari anak-anak SMAN 2 Makki yang ingin menjadi keluarga besar TNI,” ungkapnya.

(Pen Satgas Yonif Mekanis 203/AK)

Kabar7News, Jakarta – Vox Point Indonesia dan PBNU sepakat memperkuat wawasan kebangsaan untuk menjaga Pancasila, merawat kebhinekaan dan menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan dalam audiensi Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa, (31/5/2022).

Dalam audiensi tersebut pengurus Vox Point Indonesia menjelaskan keberadaan dan latar belakang Ormas Katolik yang lahir pada 12 Maret 2016 tersebut.

Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati menjelaskan tiga fokus kerja Vox Point Indonesia. Yakni bidang kaderisasi politik, bidang edukasi sosial politik dan kajian strategis terkait isu-isu kebangsaan.

“Terima kasih kepada PBNU yang telah menerima kunjungan Vox Point Indonesia. Salah satu fokus kerja kami terkait isu-isu kebangsaan. Sebagaimana tagline Vox Point Indonesia, Mengembangkan Nilai-Nilai Kebangsaan. Kami ingin agar semua pihak memberikan kontribusi untuk tetap menjaga kedaulatan bangsa dengan menjaga warisan para pejuang dan pahlawan Bangsa Indonesia,” kata Handojo.

Ia menyebut, Nahdlatul Ulama itu organisasi besar yang telah berpengalaman menjaga kedaulatan bangsa. Pengurus dan kader Nahdlatul Ulama, kata dia, telah memberikan kontribusi untuk menjaga dan merawat Pancasila.

Ia mengatakan Nahdlatul Ulama menjadi contoh bagi semua organisasi dalam memberikan sumbangsih kepada NKRI.

Karena itu, ia berharap agar apa yang telah dilakukan Nahdlatul Ulama menjadi inspirasi semua elemen masyarakat Indonesia. Agar bangsa Indonesia tetap utuh.

“Vox Point Indonesia punya kewajiban untuk menggalang persatuan dan persaudaraan. Sebab, kita adalah saudara sebagai sesama anak bangsa. Untuk itu, tugas kita ke depan bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus sepakat bahwa Pancasila harus hadir dalam karya dan perutusan kita masing-masing,” tegas Handojo.

Selain itu, Handojo menjelaskan kunjungan ke Nahdlatul Ulama juga dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022. Ia mengatakan Vox Point Indonesia dan Nahdlatul Ulama bersepakat untuk terus merawat kebhinekaan dengan cara memperkuat wawasan kebangsaan.

Vox Point Indonesia diterima Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di antaranya
H. Choirul Saleh Rasyid (Ketua PBNU), H. Muhammad Faesal, (Wasekjen PBNU), H. M. Silahuddin ( Wasekjen PBNU) dan Hj. Ai Rahmayanti (Wasekjen PBNU).

Sementara dari Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati (Ketua Umum), Gories Lewoleba (Waketum dan Juru Bicara), Devi Taurisa (Waketum) dan Ervanus Ridwan Tou (Sekjen).

Wasekjen PBNU, Muhammad Faesal menyampaikan permohonan maaf karena Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf tidak bisa menerima kunjungan Vox Point Indonesia. Ketum PBNU sedang menjalankan agenda lain yang tak bisa diwakilkan.

“Kami menyampaikan permohonan maaf karena Pak Ketua Umum sedang melaksanakan tugas yang tak bisa diwakilkan. Namun, tidak mengurangi rasa hormat atas kunjungan Vox Point Indonesia,” kata Faesal.

Faesal mendorong Vox Point Indonesia untuk terus melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, kata dia, salah satu upaya untuk mewujudkan nilai-nilai kebangsaan adalah dengan saling menyapa, berdialog dan mengunjungi satu sama lain. Agar relasi sebagai sesama anak bangsa bisa terjalin baik.

“Kehadiran Vox Point Indonesia tentu untuk saling berdiskusi terkait penguatan wawasan kebangsaan dalam menghadapi beragam dinamika dan tantangan kebangsaan. Kami berharap, dengan banyak berdialog bisa menemukan berbagai inovasi untuk mewujudkan nilai-nilai kebangsaan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Ke depan, kita harus saling berkolaborasi program kerja yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama implementasi nilai-nilai kebangsaan,” ujar Faesal.

(**)

Kabar7News, Ambon – Sebanyak 375 orang siswa Diktuk Bintara Polri Angkatan 46 T. A 2021 asal Maluku dan Papua mengikuti Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Maluku, Kota Ambon, Sabtu (23/10/2021).

Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk ceramah ini ikut melibatkan pemateri dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, yaitu Pieter Jacob Pelupessy, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), serta 3 mahasiswa Unpatti Ambon yang berasal dari Papua.

Dalam arahannya, DR. Pieter Jacob Pelupessy menyampaikan, Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku dan bangsa (majemuk / heterogen).

Indonesia berbeda dengan negara lain di dunia yang pada umumnya terdiri dari suku bangsa yang homogen. Negara ini  mampu mengikat suku bangsa dari Sabang sampai Merauke dalam naungan Bhineka Tunggal Ika (Pancasila).

“Sebagai warga negara yang baik, kita wajib menjaga dan memelihara komitmen bersama sebagai warga negara dan patuh terhadap aturan negara,” katanya.

Seluruh masyarakat Indonesia, kata Jacob, harus secara bersama mampu merawat persatuan dan kesatuan Indonesia dengan terus membangun diri dan masyarakat. Ini agar dapat mampu berkompetisi.

“Bersama-sama  menghadapi ancaman hambatan tantangan dan gangguan negara dengan terus meningkatkan sikap saling percaya antar masyarakat,” harapnya.

Jacob juga mengajak semua elemen agar dapat memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Memiliki wawasan kebangsaan Indonesia yang kuat guna menebalkan rasa kecintaan terhadap tanah air Indonesia.

“Keaneka ragaman suku dalam lembaga pendidikan tidak lantas membuat kita terkotak kotak baik suku, bangsa maupun agama karena pada hakekatnya kita semua adalah sama,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, tiga mahasiswa Unpatti Ambon asal Papua juga memberikan pesan dan kesan dalam kegiatan tersebut.

Mathias Andarek misalnya mengaku kehadirannya bersama siswa Diktukba Polri terutama siswa Papua merupakan hal yang sangat luar biasa. Sebab, mereka adalah orang – orang terpilih dari sekian ratus orang yang diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk berkarir di Kepolisian Negara Republik Indonesia.

“Pada semestinya tidak memandang asal usul sebagai salah satu tembok pemisah dalam melaksanakan tugas yang akan di emban dikemudian hari. Kesempatan untuk terus berkarya membangun negeri ini tidak hanya di Bumi Cenderwasih (Papua) saja namun di mana pun kita ditugaskan nanti,” pesannya.

Sementara itu, Nadia Sagas, juga menyampaikan adanya kebersamaan di bumi Maluku harus terus di bina, karena dikehidupan mendatang kita dihadapkan dengan tantangan dan hambatan serta keberhasilan.

“Untuk itu tetap menjunjung tinggi sopan santun dan sikap saling menghormati. Profesi jangan sampai menghambat kita untuk terus dapat berkomunikasi,” ingatnya.

Senada, Flora Rumander memberikan semangat untuk terus menutut ilmu baik pada lembaga formal  maupun informal. Karena ke depan, Kepolisian Negara Republik Indonesia lebih membutuhkan  pemuda dan pemudi yang mempunyai wawasan dan intelktual yang tinggi yang di barengi dengan nilai- nilai luhur Pancasila.

(**)

Kabar7News, Kao Utara – Satgas Yonarmed 9 Kostrad yang saat ini sedang melaksanakan operasinya di wilayah Maluku Utara melaksanakan berbagai macam kegiatan pembinaan teritorial kepada masyarakat di wilayah Maluku Utara.

Salah satu kegiatan ini dijelaskan dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Komandan Satgas, Mayor Arm Andi Achmad Afandi, S.Sos., M.Si. di Tobelo, Kab. Halmahera Utara (11/11/2020).

Dalam rilis tersebut Dansatgas menjelaskan bahwa personel pos 7 Gulo SSK II melaksanakan kegiatan mengajar wawas kebangsaan di SMK Bina Talenta, Desa Pediwang, Kecamatan Kao Utara, Kabupaten Halmahera Utara.

Pada kesempatan tersebut personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad bekerja sama dengan pihak sekolah menyelenggarakan sebuah kegiatan diluar dari kurikulum sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad sebagai narasumbernya.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada para pelajar. Usia para pelajar ini merupakan usia yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai tersebut.

Kepala Sekolah SMK Bina Talenta mengucapan terima kasih atas inisatif yang dilaksanakan oleh personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad. Beliau berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan lagi pada waktu yang akan datang.

“Kegiatann ini merupakan salah satu upaya personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme kepada para pelajar. Harapan dari kegiatan ini adalah dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada para pelajar di wilayah Maluku Utara,” terang Mayor Afandi.

(Red)

Kabar7News, Keerom – Sebagai wujud kepedulian dan bentuk partisipasi dalam mencerdaskan anak-anak papua Satgas Raider 300 menjadi guru di tapal batas di SD YPPK Kenandega Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, Senen (17/2/2020)

Pendidikan merupakan hal yang penting dan bermanfaat bagi masa depan bagi setiap anak-anak. Tidak hanya siswa/i yang ada disekolahan, namun setiap orangpun dituntut untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya, bahkan ada pepatah yang mengatakan tiada kata telat untuk menuntut ilmu.

Pada kesempatan kali ini Personel dari Pos Waris memberikan pelajaran matematika dengan materi penjumlahan kepada murid SD YPPK kelas 2. Terlihat jelas dengan adanya kehadiran dari Personel Pos Waris memberikan semangat tersendiri bagi siswa/i di SD tersebut.

“Kegiatan ini merupakan program kami selain melaksanakan tupok menjaga perbatasan juga mencerdaskan anak-anak perbatasan dengan menjadi guru dan memberikan materi pelajaran umum”. Hal ini disampaikan oleh Dansatgas Pamtas Raider 300 Letkol Inf Ary Sutrisno, S.I.P bahwa kehadiran personelnya di sekolah tersebut untuk memberikan semangat dan motivasi juang kepada siswa-siswi untuk lebih giat dalam belajar.

Sementara itu Kepala Sekolah SD YPPK Kenandega Bapak Elyas Juma mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Satgas, “Semoga murid-murid di sini semakin bersemangat dalam belajar dan terima kasih kepada Satgas sudah memberikan motivasi dan wawasan kebangsaan”, tuturnya.

(Red)

 

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.