Pemutasian Pendeta GPIB Sudah Prosedural Tata Gereja

Kabar7News, Jakarta – Kepemimpinan Majelis Sinode GPIB 2015-2020 membantah berita yang menyatakan pemutasian KMJ GPIB Petra DKI tanpa konfirmasi kebenaran dengan KMJ Petra.

“Tidak benar kalau dikatakan tanpa konfirmasi kebenaran Majelis Sinode GPIB langsung memutasikan pendeta-pendeta salah satunya KMJ GPIB Petra DKI Jakarta dipindahkan hanya mendengar dari tiga presbiter dan tiga orang jemaat yang membawa ketidakbenaran dan tidak prodedur tata gereja yang berlaku,” tegas Ibu Sheila Salomo mewakili Kepemimpinan Majelis Sinode 2015-2020 menjawab berita MS GPIB 2015-2020 tidak Peduli Ratapan Jemaat yang diberitakan, Sabtu (24/10/2020).

Selaku Sekretaris II Majelis Sinode GPIB, dia menyayangkan adanya pemberitaan Sabtu, 24/10/2020 yang ditulis Ketty Saukoly itu.

Menyinggung pemberitaan yang menyatakan, ada pemberitaan pelecehan nama baik seorang pendeta di media social facebook, tuduhan itu juga tidak benar. Jadi tuduhan itu dapat dikategorikan ‘’berita bohong‘’.

Kami sangat menyayangkan pemberitaan yang tanpa konfirmasi terlebih dahulu,’’ tutur Ibu Sheila Sekretaris II MS GPIB 2015-2020 yang juga pengacara ini.

Secara terpisah Penatua Teddy Prank dari GPIB Jemaat Petra menyatakan, baginya Majelis Sinode GPIB hanya menutupi kekurangannya.

‘’Seharusnya Majelis Sinode GPIB tidak hanya mendengar sepihak saja (dari 5 orang di antaranya 2 Presbiter) tetapi harus juga mengajak Pdt. Adriano Wangkay selaku KMJ GPIB Jemaat Petra bersama istri untuk dikonfirmasikan apa yang telah disampaikan 5 perempuan yang memberi masukan menurut kepentingannya itu. Begitu juga harus mendengar PHMJ GPIB Jemaat Petra. Tapi hal ini tidak dilakukan Majelis Sinode,’’ ucap Teddy Prank.

Majelis Sinode, tambah Teddy Prank , langsung mengirimkan Surat Pemberitahuan ke Majelis Jemaat GPIB Petra. Lantas selang waktu sekitar 1 bulan terbitlah SK Mutasi untuk Pdt. A. Wangkay tanpa memperhatikan Tata Gereja. Ditambahkan lagi, ada keanehan.

Sudah 3 X Aspirasi Jemaat yang disampaikan sebagian besar jemaat dan presbiter GPIB Jemaat Petra tidak pernah diperhatikan.

’’Hanya target tetap Mutasikan Pdt. A. Wangkay dari GPIB Jemaat Petra. Uniknya lagi, Surat tugas untuk Serah Terima telah tersebar ke beberapa presbiter Petra sementara pada PHMJ hanya melalui via chat W A kepada Sekretaris PHMJ Pent. Decky Manangka,’’ jelas Teddy Prank.

Pertanyaannya, lanjut Teddy, kenapa Surat Tugas bisa tersebar ke beberapa presbiter yang tidak senang dengan Pdt.A.Wangkay. Apakah MS sudah tidak percaya lagi pada Lembaga Gereja Mandiri MJ. GPIB Petra DKI Jakarta?

“ini suatu konspirasi MS dengan beberapa personal presbiter GPIB Petra terjadi sehingga targetnya Pdt. A.Wangkay pindah keluar dari Jemaat Petra,’’ tandas Teddy Prank.

(KS)

No More Posts Available.

No more pages to load.