Kabar7News

Kabar7News, Jakarta – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Peleton group C Sektor 4 Kecamatan Jatinegara menyiagakan 3 buah perahu karet di lokasi Banjir Kampung Pulo Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).

Satu dari 3 Perahu Karet disiagakan bersama 7 personal dilekukan aliran Sungai Ciliwung, tepatnya di Tongtek Jakarta Timur guna mengantisipasi evakuasi korban banjir yang terjadi sewaktu waktu.

Kepala Peleyon group C Hary Purwanto yang dijumpai di lokasi menyatakan menyiagakan 3 palerahu karet bersama 14 personel dari pagi jam 08.00 hingga besok.

Selain itu, pihaknya juga menyiagakan perahu karet dan stand by bersama personelnya. Hary berinisiatif mengingatkan anak anak Kampung Pulo yang terlihat bersuka ria berenang melintasi Sungai Ciliwung yang sedang naik levek airnya terhadap arus air dan bahaya terkena batang pohon hanyut ketika berenang di sungai ciliwung.

“Tadi saat kita pantau banyak anak anak berenang di Kali Ciliwung yang sedang meluap itu kita beri saran dan kita suruh naik mengingat debit sungai Ciliwung yang sudah naik yang kita khawatirkan walaupun anak anak ini jago berenang tapi tempat banjir dengan arus tinggi bisa terbawa dan mengakibatkan ketugian bagi anak tersebut.

Terpantau sebagian anak anak Kampung Pulo berenang melintasi aliran Air sungai Ciliwung hanya dengan menggunakan pelampung bekas galon air.

(edward)

Kabar7News, Jakarta – Dalam rangka menyeratakan taraf hidup masyarakat Ibukota, khususnya penyandang disabilitas. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat berkolaborasi dengan Yayasan Hin An Perduli serta didukung oleh Sogo Departemen Store menyalurkan ratusan kaki dan tangan palsu kepada para penyandang Tuna Daksa.

Camat Gambir, Fauzi yang dijumpai di Yayasan Hin An menyatakan bahwa bantuan sosial bagi penyandang disabilitas ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Sogo Departement Store, melalui yayasan Hin An Peduli yang terletak di Jalan KH. Hasyim Ashari, Gambir. Sekitar 100 kaki dan tangan palsu langsung diberikan kepada warga yang membutuhkan.

“Ini salah satu program CSR kita, untuk menyetarakan kesejahteraan warga kita. Kita dukung kegiatan ini karena harapannya ekonomi warga khususnya mereka yang penyandang disabilitas dapat meningkat,” kata Fauzi saat berada di lokasi.

Chief Executive Officer Sogo Departement Store, Sherry Sjiamsuri yang mendukung kegiatan pemberian kakin dan tangan palsu melalui program ini mengharapkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidup bagi penyandang disabilitas. Sebab, dengan adanya kaki dan tangan palsu ini, para penyandang disabilitas dapat mencari dan mendapatkan penghasilan untuk sehari-hari.

“Kami mendonasikan kaki dan tangan palsu, karena ternyata masih banyak sekali masyarakat yang membutuhkan, serta dapat bermanfaat bagi mereka,” tegas Sherry.

Sementara itu, Ketua Bidang Sosial Hin An Peduli, Lusi Kurniajaya mengatakan berkata bahwa program ini diberikan bagi mereka yang berada di kelas menengah kebawah. Selain itu, para penyandang disabilitas dapat kembali ke yayasan apabila kaki atau tangan palsu miliknya berubah ukuran.

“Mereka bisa kembali lagi kesini untuk mengukur kaki atau tangan palsu miliknya, apabila ada yang rusak atau berubah ukuran karena mengikuti berat badan. Harapannya perekonomian mereka dapat meningkat,” tuturnya.

(edward)

Kabar7News, Merauke – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan dekat dengan masyarakat binaan, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Kondo, secara rutin melaksanakan kegiatan anjangsana atau berkunjung kerumah warga, tepatnya di Kampung Kondo, Distrik Naukenjerai.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya di Distrik Eligobel, Kabupaten Merauke, Papua, Rabu(26/2/2020).

Dansatgas mengungkapkan, salah satu upaya agar selalu dekat dengan warga, sehingga tali silaturahmi semakin erat dan terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat,
Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Kondo, secara rutin melaksanakan anjangsana atau berkunjung kerumah warga.

Lanjutnya, dalam hal ini Kopda Suherman bersama 4 orang personel Pos Kondo mengunjungi bapak Benyamin Sanggra
(54 thn) salah satu warga Kampung Kondo yang bermata pencaharian berburu secara tradisional di hutan maupun di rawa-rawa.

“Dalam Anjangsana kali ini personel Pos Kondo juga membantu Bapak Benyamin membuat mata anak panah yang akan digunakannya untuk berburu, hal tersebut tentunya sebagai bagian dari kedekatan Satgas dan warga binaan dengan tujuan hubungan harmonis yang terbina selama ini akan selalu terjaga,” tutur Mayor Inf Rizky.

Sementara itu Bapak Benyamin Sanggra(54) mengucapkan banyak terimakasih kepada Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad khususnya Pos Kondo yang selalu dekat dan sering membantu kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat di Kampung Kondo.

“Terimakasih bapak-bapak TNI, saat datang berkunjung melihat saya sedang membuat mata anak panah untuk berburu, tak lama langsung membantu, dan tentu saya sangat terbantu sekali,” pungkasnya.

(Red)

Kabar7News, Keerom – Pos Kotis Satgas Raider 300 yang dipimpin oleh Lettu Ckm Wahyu memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi SMAN 1 Arso Tami, Kabupaten Keerom, Papua, Rabu (26/2/2020).

Sekolah merupakan salah satu tempat yang tepat untuk melakukan penyuluhan bahaya dan pencegahan virus HIV/AIDS, Pasalnya, masa remaja merupakan masa yang rentan karena sifat remaja yang selalu ingin tahu dan selalu ingin mencoba segala sesuatu.

Adapun tujuan Satgas Raider 300 melaksanakan penyuluhan HIV/AIDS di sekolah SMAN 1 Arso Tami dilakukan agar para siswa dapat mengetahui bahaya dan tata cara mencegah penularan virus HIV/AIDS, karena pencegahan penyebaran HIV/AIDS dikalangan remaja di sekolah dapat menambah kontribusi positif untuk mencegah masalah penyakit mematikan ini.

Ada beberapa poin yang diberikan dari penyuluhan atau sosialisasi HIV/AIDS terhadap remaja di sekolah yaitu mulai dari resolusi, penyebab penyakit, gejala-gejala, cara perlindungan, pola penularan, pola perkembangan penyakit serta sikap antisipasi terhadap penyakit berbahaya tersebut.

Para guru SMAN 1 Arso Tami mengucapkan terima kasih banyak kepada Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw, atas kepeduliannya kepada siswa-siswi generasi penerus papua yang bersekolah di SMAN 1 Arso Tami guna mencegah penularan virus HIV/AIDS di kalangan remaja.

(Red)

 

Kabar7News, Jakarta – Syukur Alhamdullilah, saya beruntung tergolong warga Indonesia yang bisa menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia. Namun sayang setriliun sayang, tidak semua sesama warga Indonesia seberuntung saya. Masih banyak warga Indonesia belum bisa menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia. Kenyataan tersebut merupakan bukti tak terbantahkan bahwa sila ke lima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia belum terejawantahkan di persada Nusantara masa kini . Untuk sementara ini Keadilan Sosial hanya hadir secara terbatas untuk sebagian kecil rakyat Indonesia.

“Keberpihakan”

Berdasar dukungan dari para sahabat seperti Prof. Frans Magnis Suseno, Prof. Mahfud MD, Prof. Salim Said, Dr. Yasonna Laoly, aktivis senior Haryono Kartohadiprojo S.H, pejuang kemanusiaan Ignatius Sandyawan Sumardi, pejuang kebudayaan Aylawati Sarwono dll, saya sempat mencoba ikut berpihak kepada para warga yang belum menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia. Maka saya berupaya ikut mencegah jangan sampai warga Bukit Duri digusur secara sempurna melanggar hukum. Namun kemudian saya harus menghadapi kenyataan bahwa diri saya cuma seorang insan manusia yang tidak berdaya apapun. Terbukti pada tanggal 28 September 2016, saya tak berdaya mencegah warga Bukit Duri digusur secara sempurna melanggar hukum akibat de facto mau pun de jure tanah dan bangunan yang digusur masih dalam proses hukum di Pengadilan Negeri maupun PTUN. Tidak kurang dari Prof Mahfud MD dan DR. Yasonna Laoly menegaskan bahwa tanah dan bangunan yang masih dalam proses hukum dilindungi undang-undang agar jangan disentuh apalagi digusur dengan alasan apa pun juga. Jika nekad digusur berarti penggusur melakukan pelanggaran hukum secara sempurna.

“PN & PTUN”

Namun rasa sedih yang menyelinap ke lubuk sanubari saya agak terhibur setelah kemudian PN mau pun PTUN resmi memenangkan gugatan warga Bukit Duri. Saya berbesar hati bahwa keadilan telah dipersembahkan kepada warga Bukit Duri yang telah terlanjur jatuh menjadi korban penggusuran secara sempurna melanggar hukum atas nama pembangunan. Meski kemudian para pendukung kebijakan penggusuran rakyat gigih melancarkan serangan jurus public relations demi pembunuhan karakter warga Bukit Duri rame-rame dihujat sebagai para pemberontak yang subversif melakukan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah. Malah saya sebagai pihak yang berpihak kepada rakyat tergusur juga tak ketinggalan ikut habis-habisan dihujat sebagai tua bangka botak buncit bau tanah ingin melestarikan kemiskinan. Bahkan kemudian pihak tergugat melakukan naik banding ke Pengadilan Tinggi.

“Pengadilan Tinggi”

Ternyata Pengadilan Tinggi juga sepaham dengan Pengadilan Negeri dan PTUN untuk memenangkan gugatan rakyat kecil. Maka rasa bersyukur saya bertambah dengan rasa bangga bahwa negara saya ternyata merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga hukum tidak tajam ke bawah sambil tumpul ke atas. Saya bangga bahwa bangsa Indonesia telah mempersembahkan keadilan secara adil sesuai sosok patung Dewi Keadilan memegang neraca keadilan dengan mata tertutup sehingga tidak pandang bulu terhadap siapapun juga yang dianggap melanggar hukum apalagi secara sempurna. Namun pihak tergugat tetap gigih tidak mau menyerah kalah maka kembali naik banding kali ini ke Mahkamah Agung.

“Mahkamah Agung”

Kali ini, saya benar-benar kena batunya ! Ternyata Mahkamah Agung sama sekali tidak sepaham dengan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi mau pun Pengadilan Tata Usaha Negara . Secara sempurna bertolak belakang dengan vonis PN, PT dan PTUN, ternyata MA memenangkan pihak tergugat yang sudah divonis bersalah oleh majelis hakim PN, PTUN dan PT . Vonis MA disambut dengan sorak-sorai gegap-gempita oleh para pendukung kebijakan menggusur rakyat namun di sisi lain disambut deraian air mata para warga miskin yang telah kehilangan tempat bermukim akibat digusur secara sempurna melanggar hukum atas nama pembangunan.

“Banjir”

Pada musim musibah banjir, juga tampak jurang kesenjangan sosial. Ada warga yang beruntung karena kebetulan bermukim di kawasan yang bebas banjir namun ada pula yang kurang beruntung akibat kebetulan bermukim di kawasan berlangganan banjir. Yang kurang beruntung masih terbagi menjadi dua nasib. Yang bernasib kurang beruntung kebanjiran namun kebetulan bernasib cukup berada bisa langsung mengungsi ke hotel . Yang bernasib kurang beruntung kebanjiran sambil juga kebetulan bernasib miskin terpaksa harus pasrah tidak bisa mengungsi ke hotel. Segenap fakta itu makin meyakinkan saya bahwa Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia sebagai sila Pancasila memang belum terwujud. Saya bersyukur sebagai warga negara Indonesia beruntung dapat ikut menikmati nikmatnya kemerdekaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Namun saya merasa prihatin bahwa belum semua warga Indonesia seberuntung saya. Masih banyak sesama rakyat Indonesia belum dapat ikut menikmati nikmatnya kemerdekaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Sila ke lima Pancasila untuk sementara ini masih berbunyi Keadilan Sosial Untuk Sebagian Kecil Rakyat Indonesia saja. Insha Allah, kita semua sebagai warga bangsa Indonesia segera menghentikan perilaku saling membenci, saling melecehkan, saling menghujat, saling memfitnah demi bersatupadu dalam gigih berjuang mengejawantahkan sila ke lima Pancasila menjadi kenyataan di persada Nusantara nan gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja . MERDEKA !

Penulis: Jaya Suprana. Pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.